Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) terpantau merangkak naik. Hal itu menyusul kinerja positif yang berhasil dicatatkan Bakrie and Brothers sepanjang tahun lalu.
Awal pekan ini, saham BNBR ditutup naik 2 poin atau 4 persen ke posisi 52 pada Senin, 25 Juli 2022, dengan frekuensi perdagangan 3.342 kali. Pada perdagangan Selasa, 26 Juli 2022, saham BNBR terpantau bergerak cukup fluktuatif di rentang 51—54. Capaian ini tertinggi kedua tahun ini, setelah BNBR mencapai titik tertingginya pada level 56 April 2022.
Baca Juga
Kemudian perdagangan Selasa, 26 Juli 2022 pukul 13.32 WIB, saham BNBR turun 1,92 persen ke posisi Rp 51 per saham. Saham BNBR dibuka stagnan Rp 52 per saham. Saham BNBR berada di level tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 51 per saham.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.798 kali dengan volume perdagangan 1.474.701 saham. Nilai transaksi Rp 7,7 miliar.
PT Bakrie and Brothers Tbk mencatatkan kinerja keuangan positif dengan membukukan laba bersih sebesar lebih dari Rp 98 miliar pada tahun lalu. Raihan itu membalikkan posisi tahun sebelumnya yang mengalami rugi bersih sebesar Rp 930 miliar.
Kinerja positif ini sebagian terjadi karena efisiensi operasional di entitas anak perusahaan. Meski pendapatan bersih mengalami penurunan sebesar 2,9 persen, tetapi Perseroan berhasil menurunkan harga pokok penjualan (HPP) sebesar 11 persen yang menyebabkan laba kotor perseroan naik 70 persen menjadi sebesar Rp 418 miliar pada 2021, dari posisi di tahun sebelumnya sebesar Rp 245,9 miliar.
Beban usaha pun turun sebesar 25 persen sehingga berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp 24,2 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mengalami rugi usaha sebesar Rp 279,1 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana IPO Anak Usaha
Sejalan dengan kinerja yang terus membaik, perseroan melalui PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) semakin fokus dengan proyek elektrifikasi transportasi dengan mengembangkan bus listrik untuk sarana transportasi publik.
Pada 2022, perseroan berencana mengantarkan anak usaha tersebut untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie mengatakan, aksi tersebut sekaligus menjadi langkah pivoting perseroan kepada sustainable business yang ditandai dengan pengembangan industri kendaraan listrik.
"Insya Allah kami akan dapat melaksanakan IPO VKTR di akhir tahun 2022. Dengan langkah ini, diharapkan valuasi VKTR bisa tumbuh pesat dan potensi pengembangan perusahaan ini menjadi terbuka lebih luas lagi," kata Anin.
Pada awal tahun ini, sebanyak 30 unit bus listrik dari BYD-VKTR telah beroperasi di Jakarta sebagai bagian dari armada operasional Trans Jakarta.
Anin menambahkan, saat ini VKTR tengah memacu kerja sama dengan banyak pihak, sebagai salah satu strategi perseroan untuk membangun ekosistem industri elektrifikasi yang lengkap dan kuat dari hulu hingga hilir. VKTR juga baru-baru ini telah menandatangani kesepakatan dengan beberapa perusahaan pemasok bahan baku baterai, termasuk perusahaan daerah.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Bakrie and Brothers Resmi Gandeng Perusahaan Karoseri Tri Sakti Bangun Perakitan Bus Listrik
Sebelumnya, PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), entitas bisnis yang dibentuk oleh PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri tanah air, Tri Sakti.
Kerja sama tersebut menjadi langkah awal VKTR dalam upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia. Kesepakatan kerja sama itu diungkap oleh Direktur Utama dan CEO PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie dalam pertemuan dengan pers di workshop Tri Sakti di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, 17 Februari 2022.
"Dengan kerja sama ini, secara resmi kami membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia, dengan bantuan teknologi dari BYD Auto," ungkap Direktur Utama dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie dalam Press Conference Kerjasama Strategis Untuk Negeri Menuju Industrialisasi Bus Listrik, Kamis pekan ini.
Dengan menjadi entitas tersendiri, Anindya berharap VKTR dapat menjadi lebih fokus dalam mengakselerasi pengembangan industri EV di Indonesia. Di sisi lain, kerja sama dengan industri manufaktur dalam negeri memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie & Brothers demi memenuhi target TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) produk-produk manufaktur.
"Ini merupakan bentuk kolaborasi industri yang saling mendukung. Kita ingin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun di sini secara lengkap dari hulu hingga ke hilir. Jadi tidak setengah-setengah," tuturnya.
Sebagai contoh, Bakrie & Brothers membangun tidak hanya fasilitas pembuatan badan bus-nya saja, tetapi juga memikirkan bagaimana fasilitas perakitan sasis yang khusus didedikasikan untuk bus listrik.
Pasok 30 Bus
Direktur Utama PT Vektr Mobiliti Indonesia, Gilarsi W Setijono menambahkan, saat ini VKTR telah memasok sejumlah 30 bus VKTR-BYD yang dalam waktu dekat segera beroperasi di rute non-BRT Transjakarta.
"Kami berharap dengan adanya kerja sama strategis VKTR, Tri Sakti, dan BYD Auto ini akan turut mempercepat kesiapan industri EV di Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik perkotaan seperti Jakarta, yang bebas emisi karbon dan mendukung udara bersih," kata Gilarsi.
Gilarsi berharap, kolaborasi industri yang telah mereka jalin saat ini akan mampu melayani pemenuhan target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berniat mengoperasikan hingga 100 unit bus listrik dalam waktu dekat ini.
Gilarsi juga menyatakan, pihaknya akan menjaga kualitas dari produk kendaraan yang mereka produksi. Setiap bus listrik yang dihasilkan oleh VKTR dipastikan melewati proses quality management dengan standar terbaik, dan akan didukung dengan sistem after sales service yang memahami betul karakter kendaraannya. Ia pun membeberkan reputasi BYD Auto, salah satu pemain besar kendaraan listrik asal Tiongkok itu.
"Semua kendaraan listrik BYD terbukti berkualitas dan memiliki standar keamanan dan kenyamanan yang sangat baik. Terbukti, BYD bisa memasuki pasar-pasar yang memiliki standar mutu dan keamanan yang tinggi seperti di Eropa dan Amerika," ungkapnya.
Sebagai produksi perdana, selama sebulan ke depan diharapkan dapat diselesaikan tiga bus listrik di workshop Tri Sakti, berkoordinasi dengan BYD. Ke depan pihaknya yakin industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang lebih cepat.
VKTR telah menyiapkan sejumlah rencana untuk terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian berbeda. Jadi tidak hanya berhenti dengan BYD dan Tri Sakti. Hal ini untuk memastikan penguasaan teknologi yang tepat untuk pasar Indonesia.
"Kami juga akan memperluas jangkauan produk VKTR ke daerah-daerah lain selain DKI Jakarta. Kami optimis akan mampu menjadi pemain utama dalam bisnis dan industri bus listrik di dalam negeri,” pungkasnya.
Advertisement