Laba Puradelta Lestari Melonjak 128,7 Persen pada Semester I 2022

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Agu 2022, 20:07 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 20:07 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mengumumkan kinerja untuk periode yang berakhir pada Juni 2022. Pada periode itu, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 660 miliar, tumbuh sebesar 128,7 persen dari semester pertama 2021 sebesar Rp 289 miliar.

Raihan itu sejalan dengan pendapatan usaha pada semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,07 triliun. Tumbuh 84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 580 miliar.

Merujuk laporan keuangan perseroan, segmen industri masih menyumbang kontribusi terbesar sebesar Rp 859 miliar atau sekitar 80,5 persen dari total pendapatan usaha.

Disusul segmen komersial sebesar Rp 176 miliar atau 16,5 persen dari total pendapatan usaha, dan segmen hunian sebesar Rp 23 miliar atau 2,1 persen dari total pendapatan usaha. Adapun kontribusi dari pendapatan usaha segmen hotel dan sewa terhadap total pendapatan usaha masing-masing adalah 0,4 persen dan 0,4 persen.

“Sektor data center masih jadi pelanggan utama yang berkontribusi terhadap penjualan lahan industri kami yang dicatatkan sebagai pendapatan Perseroan di paruh pertama tahun 2022,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Puradelta Lestari Tbk, Tondy Suwanto dalam keterbukaan informasi bursa, Kamis (4/8/2022).

Sejalan dengan kenaikan pendapatan beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 312,04 miliar dari Rp 245,08 miliar pada semester I 2021. Meski begitu, laba kotor Perseroan tumbuh 125,6 persen dari Rp 335 miliar pada semester pertama 2021 menjadi Rp 755 miliar pada semester pertama tahun 2022.

“Marjin laba kotor perseroan meningkat dari 57,7 persen di semester pertama tahun 2021 menjadi 70,8 persen di semester pertama tahun 2022,” imbuh Tondy.

Seiring dengan pertumbuhan laba kotor, laba usaha Puradelta Lestari tumbuh 155,7 persen menjadi Rp 652 miliar pada semester I 2022 dibandingkan Rp 255 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Marjin laba usaha juga meningkat menjadi 61,1 persen pada semester I 2022 dibandingkan marjin laba usaha di semester I 2021 sebesar 44,0 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laba

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 660,04 miliar, naik 128,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 288,58 miliar. Sehingga laba per saham dasar juga ikut naik menjadi Rp 13,69 per saham dari Rp 5,99 per saham pada semester I 2021.

Adapun marjin laba bersih tercatat sebesar 61,9 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar 49,8 persen.

Aset perseroan per 30 Juni 2022 tercatat Rp 6,76 triliun, meningkat sebesar Rp 650 miliar atau 10,6 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2021 sebesar Rp 6,11 triliun. Terdiri dari aset lancar sebesar Rp 3,94 triliun dan aset tidak lancar Rp 2,82 triliun.

Adapun, jumlah liabilitas per 30 Juni 2022 tercatat Rp 872 miliar, lebih tinggi Rp 109 miliar atau 14,4 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2021 sebesar Rp 763 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 801,75 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 70,51 miliar

Jumlah ekuitas per 30 Juni 2022 meningkat sekitar 10,1 persen menjadi Rp 5,89 triliun dibandingkan posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp 5,35 trilliun.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Puradelta Lestari Kantongi Prapenjualan Rp 995 Miliar pada Semester I 2022

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), meraih prapenjualan atau marketing sales Rp 995 miliar pada semester I 2022. Hasil prapenjualan itu sekitar 55,3 persen dari target marketing sales 2022 sebesar Rp1,8 triliun.

Capaian prapenjualan Puradelta Lestari semester I 2022 ini terutama berasal dari penjualan lahan industri, di samping penjualan produk komersial dan hunian. Pada semester I  2022, perseroan menjual 29,1 hektar lahan industrinya.

Sementara itu, sektor data center masih menjadi kontributor utama penjualan lahan industri Perseroan.  Seiring dengan perkembangan gaya hidup dan teknologi digital di Indonesia, semakin banyak permintaan akan lahan industri di kawasan industri GIIC Kota Deltamas dari industri data center.

Menanggapi tren tersebut, manajemen perseroan berupaya untuk inovasi mengembangkan kawasan industri GIIC Kota Deltamas menjadi kawasan industri hijau modern yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi.  Salah satunya adalah melalui pengembangan sebuah zona industri spesial. 

"Perseroan saat ini tengah mengembangkan zona industri spesial di kawasan industri GIIC Kota Deltamas, yang dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur berteknologi tinggi, yang didedikasikan untuk industri data center maupun industri serupa,”  kata Direktur Puradelta Lestari, Tondy Suwanto dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (11/7/2022).

Dia menambahkan inisiatif ini direspons dengan baik oleh pelaku industri dan tercermin dari semakin banyaknya pemain data center ternama yang bergabung di kawasan industri Puradelta Lestari.

Optimistis Raih Target Prapenjualan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Tondy Suwanto optimistis untuk meraih target prapenjualan 2022 sebesar Rp1,8 triliun, dengan mempertimbangkan raihan di semester I 2022 dan permintaan akan lahan industri yang cukup tinggi. Saat ini ada permintaan sekitar 70 hektar lahan industri.

"Permintaan tersebut berasal dari berbagai sektor industri, di antaranya data center, industri otomotif, industri pangan, maupun industri perlengkapan rumah tangga," ujarnya.

Terlepas dari pengembangan kawasan industri, berbagai fasilitas sosial terus bermunculan di kawasan hunian dan komersial Kota Deltamas, yang semakin menjadikan Kota Deltamas sebagai one-stopliving city yang nyaman bagi penghuni maupun pekerja. 

Sebuah fasilitas kesehatan baru, yaitu Rumah Sakit Mitra Keluarga, telah beroperasi di Kota Deltamas sejak awal Juli. Sebuah pusat perbelanjaan ternama juga tengah bangun di Kota Deltamas. Perseroan juga terus mengembangkan klaster hunian di dalam Kota Deltamas. 

"Dengan konsep kawasan perkotaan modern yang terintegrasi, Kota Deltamas terus dibangun untuk menjadi pusat aktivitas di timur Jakarta yang memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingannya,” ujar dia.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya