Laba Golden Eagle Energy Melesat 328,77 Persen pada Semester I 2022

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada semester I 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Agu 2022, 10:18 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 10:18 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengumumkan kinerja keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 189 miliar. Laba tersebut naik 328,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14 miliar.

Capaian itu sejalan dengan kenaikan penjualan sebesar 162,44 persen menjadi Rp 465,69 miliar pada semester I 2022 dibanding semester I 2021 sebesar Rp 180,88 miliar. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 290,93 miliar dari sebelumnya Rp 139,75 miliar. Sehingga laba bruto tercatat sebesar Rp 183,76 miliar, naik dari Rp 41,13 miliar pada semester I 2021.

Pada periode ini, perseroan juga mencatatkan penghasilan lain-lain senilai Rp 96,01 miliar, sementara beban lain-lain tercatat sebesar Rp 40,11 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 206,18 miliar dari Rp 44,43 miliar pada semester I 2022.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 1,24 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 1,05 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 312,5 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp 928,84 miliar.

Sementara liabilitas turun menjadi Rp 216,32 miliar dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 233,79 miliar.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 119,32 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 97 miliar. Adapun ekuitas sampai dengan 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 1,02 triliun, naik dari Rp 817,85 miliar pada akhir Desember 2021.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Absen Bagikan Dividen 2021

Paparan publik PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), Selasa (24/8/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit Ika Ramadhani)
Paparan publik PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT), Selasa (24/8/2021) (Dok: Liputan6.com/Pipit Ika Ramadhani)

Sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) pada Selasa, 7 Juni 2022 memutuskan tidak membagikan dividen 2021. RUPST tersebut meyetujui penetapan dana cadangan sebesar Rp6 miliar, dan sisa laba ditempatkan sebagai laba ditahan. 

Berdasarkan keterangan resmi, ditulis Kamis (9/6/2022), perseroan belum membagikan dividen atas laba bersih tahun buku 2021. Hal itu karena Golden Eagle Energy masih perlu memperkuat struktur modal kerja dan likuiditasnya agar tetap bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga dan permintaan batubara yang saat ini masih tinggi.

"Perseroan juga perlu meyakini bahwa pembayaran utang bank yang dipercepat sebagaimana disyaratkan dalam perjanjian dapat terpenuhi,” kata Direktur Utama PT Golden Eagle Energy Tbk, Roza Putra Permana dalam keterangan resminya, ditulis Rabu (8/6/2022).

Di  sisi lain, selama 2021, perseroan mencatatkan seluruh penjualan ke pasar domestik dengan nilai sebesar Rp 508 miliar atau mengalami kenaikan 143 persen dibandingkan 2020. Pertumbuhan signifikan ini terutama disebabkan  oleh peningkatan harga jual rata-rata dan volume penjualan batu bara sepanjang 2021. 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Selanjutnya

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan tersebut, perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp250 miliar pada 2021, atau meningkat signifikan bila dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp23 miliar pada 2020.

Tak hanya itu, RUPST menyetujui berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi, kemudian disertai dengan pengangkatan kembali Roza Permana Putra dan Erwin Sudjono masing-masing sebagai Direktur Utama dan Komisaris Independen. 

RUPST juga mengangkat Rizki Indrakusuma sebagai Komisaris Utama dan Iwan sebagai direktur, dengan perubahan tersebut, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan efektif setelah RUPST menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Rizki Indrakusuma

Komisaris Independen : Erwin Sudjono

Direksi:

Direktur Utama : Roza Permana Putra

Direktur : Iwan

 

Direktur Golden Eagle Energy Beli Saham SMMT Rp 13,3 Miliar

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur PT Golden Eagle energy Tbk (SMMT), Abed Nego membeli saham Perusahaan senilai Rp 13,3 miliar. Pembelian saham tersebut terdiri dari 132.874.000 dengan harga pembelian Rp 100 per saham.

"Tujuan dari transaksi yakni untuk menindaklanjuti kepemilikan saham secara tidak langsung melalui beberapa entitas sebagai partisipasi kami di program Tax Amnesty,” ujar Abed dalam keterbukaan Informasi Bursa, Selasa (4/1/2022).

Transaksi tersebut telah dilakukan pada 24 Desember 2021 dengan status kepemilikan langsung. Setelah transaksi, Abed kini genggam 2.635.030.695 lembar saham SMMT atau 83,65 persen, dari sebelumnya 2.502.156.695 lembar saham atau 79,43 persen.

Hingga kuartal III 2021, SMMT mencatatkan penjualan sebesar Rr 325,98 miliar. Naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang saham tahun sebelumnya sebesar Rp 140,41 miliar.

Namun sejalan dengan kenaikan tersebut, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan hingga Rp 237,54 miliar. Sehingga Perseroan mencatatkan laba bruto Rp 88,44 miliar, naik signifikan dibandingkan periode 9 bulan di 2020 yang hanya sebesar Rp 10,52 miliar.

Dari raihan itu, Golden Eagle Energy berhasil membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 120,5 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi Rp 12,92 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya