Twitter Rombak Tim di Tengah Debat Akun Spam

Twitter juga bersiap untuk memperkuat pertahanannya terhadap penyebaran informasi yang salah menjelang pemilihan paruh waktu AS pada November 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 25 Agu 2022, 09:01 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2022, 09:01 WIB
Aplikasi Twitter
Aplikasi Twitter. Ilustrasi: Dailydot.com

Liputan6.com, Jakarta - Twitter menggabungkan tim yang bekerja untuk mengurangi konten toxic (beracun) dan bot spam di tengah tuduhan dari mantan eksekutif perusahaan gagal melakukan pekerjaan dengan baik. Hal itu diungkap dari catatan staf pada Selasa yang dilihat oleh Reuters.

Perusahaan media sosial tersebut akan menggabungkan tim pengalaman kesehatannya, yang bekerja untuk mengurangi informasi yang salah dan konten berbahaya, dengan tim layanan Twitter, yang bertanggung jawab untuk meninjau profil yang dilaporkan pengguna dan menghapus akun spam, ke dalam grup baru yang disebut Kesehatan Produk dan Layanan (Health Products and Service atau HPS). Hal tersebut diketahui dari isi email kepada karyawan.

Grup baru akan dipimpin oleh Ella Irwin selaku wakil presiden produk HPS yang bergabung dengan perusahaan pada Juni. Demikian mengutip dari Channel News Asia, ditulis Kamis (25/8/2022).

"Kami membutuhkan tim untuk fokus pada masalah tertentu, bekerja sama sebagai satu tim dan tidak lagi beroperasi dalam silo," tulis Irwin dalam email kepada staf.

Dia menambahkan, tim akan sangat memprioritaskan proyeknya. Pembentukan tim HPS menjadi lebih penting karena perusahaan ditantang di berbagai bidang. Seorang mantan kepala keamanan dan peretas terkenal, Peiter "Mudge" Zatko, menuduh perusahaan itu menyesatkan regulator federal tentang pertahanannya terhadap peretas dan akun spam.

Saat ini, Twitter berjuang melawan CEO Tesla, Elon Musk, di pengadilan ketika orang terkaya di dunia mencoba untuk menjauh dari kesepakatan senilai USD 44 miliar atau Rp 653 triliun untuk membeli perusahaan, menuduh Twitter menahan informasi tentang cara menghitung akun spam.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanggapan terhadap Tuduhan

Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter. (Liputan6/Pixabay)

Kemudian, Twitter pada Selasa mengatakan tuduhan Zatko ditujukan untuk menarik perhatian dan menimbulkan kerugian pada perusahaan, dan mengatakan bahwa pihaknya mendukung pengungkapannya pada akun spam dan bot.

Twitter juga bersiap untuk memperkuat pertahanannya terhadap penyebaran informasi yang salah menjelang pemilihan paruh waktu AS pada November 2022.

Juru bicara Twitter mengatakan, perombakan organisasi tim konten beracun dan spam mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk memprioritaskan, dan memfokuskan tim dalam mengejar tujuan kami.

Langkah ini juga dilakukan ketika karyawan telah meninggalkan Twitter di tengah kekacauan selama berbulan-bulan dengan Musk. Eksekutif tingkat tinggi termasuk Kayvon Beykpour dan Bruce Falck, yang mengawasi produk dan pendapatan konsumen, telah meninggalkan perusahaan dalam beberapa bulan terakhir.

Tim yang bertanggung jawab untuk mengurangi konten berbahaya atau beracun telah terpukul keras oleh kepergian staf baru-baru ini, menurut dua karyawan yang berbicara secara anonim.

Setidaknya satu karyawan mengatakan perombakan organisasi tampaknya tidak berdampak signifikan pada pekerjaan mereka.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Cuitan Elon Musk Beli Manchester United Hanya Bercanda

Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)
Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Lebih lanjut, kicauan Elon Musk kembali menghebohkan warganet. Kali ini, bos Tesla itu mengunggah sebuah kicauan yang mengagetkan, karena ia sempat menuliskan ingin membeli klub Manchester United.

Cuitan itu ia unggah setelah sebelumnya sempat berkomentar mengenai dukungannya terhadap Partai Republik dan Partai Demokrat. Ia menuliskan, dirinya mendukung separuh kiri Partai Republik dan separuh kanan Republik Demokrat.

Setelah cuitan itu, ia menyebut dirinya membeli klub Setan Merah. "Juga, saya membeli Manchester United sama-sama," tulis Elon seperti dikutip dari akun Twitternya @elonmusk.

Sontak kicauan itu pun langsung menarik perhatian warganet. Beberapa di antaranya pun menanyakan langsung kepada Elon mengenai kicauannya di Twitter.

Menjawab pertanyaan itu, Elon langsung menjelaskan kicauan tersebut hanya guyonan. Ia menyatakan tidak membeli tim olahraga mana pun.

 

 


Elon Musk Duga Twitter Banyak Bot dan Akun Palsu

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

"Tidak, ini hanya lelucon lama di Twitter. Saya tidak membeli tim olahraga mana pun," tulis Elon. Sebelum ia menjelaskan maksud tweet tersebut, kicauan tersebut memang sempat membuat heboh.

Di sisi lain, Elon Musk sendiri sejauh ini masih berada di tengah konflik dengan Twitter, setelah dirinya menyatakan tak jadi membeli media sosial tersebut, karena masalah banyaknya bot dan akun palsu.

Perseteruan antara Elon Musk dan Twitter semakin memanas. Setelah menuduh perusahaan platform media sosial itu melakukan penipuan, Bos Tesla tersebut menantang CEO Twitter untuk debat terbuka.

Disebutkan, Elon Musk menantang Parag Agrawal untuk debat terbuka terkait persentase bot di platform media sosial tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya