Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berharap segera kantongi perjanjian kerja sama dengan dua mitra dalam proyek baterai kendaraan listrik.
Dua mitra tersebut yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL), cucu usaha CATL, dan LG Energy Solution (LGES). Ketiganya berencana membentuk perusahaan patungan atau Joint Venture (JV) dengan CBL dan LG untuk mengelola nikel kepada Indonesia Battery Corporation (IBC)sebagai bahan baku baterai.
Baca Juga
"Kerja sama dengan LG memang kita harapkan tahun ini. Tapi kalau untuk bulan ini, JV agreement kita belum bisa sampai karena ada beberapa hal yang harus kita selesaikan dengan pihak parner.Saat ini JV agreement dalam tahap finalisasi dengan CBL,” kata Direktur Pengembangan Usaha Antam Dolok R Silaban dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9/2022).
Advertisement
IBC mengumumkan perjanjian kerangka kerja (framework agreement) tentang pengembangan proyek baterai EV terintegrasi antara IBC dengan Antam dan CBL pada April lalu. Bersamaan dengan itu, Antam dan IBC juga menandatangani perjanjian serupa dengan LG Energy Solution.
Total nilai estimasi investasi dari kedua perjanjian tersebut adalah sebesar USD 15 miliar atau setara Rp 215 triliun.
"Kita berperan dari hulu untuk memberikan supply nikel ore. Diperkirakan mereka akan gunakan 16–18 juta ton nikel ore yang akan disupply dari Tanjung Buli, Halmahera Timur. Direncanakan akan dilaksanakan grobreking dalam waktu yang rifka lama lagi, disesuaikan dengan jadwal persetujuan pembentukan JV,” terang Dolok.
Sementara, Dolok mengatakan LG beserta konsorsiumnya akan menyerap 16 juta ton nikel ore per tahun. Sehingga total kapasitas serapan nikel ore nantinya akan berada di angka 32-34 juta ton per tahun. Nantinya, baik CBL maupun LG akan melakukan hilirisasi sampai dengan battery recycle.
"Antam membuat sebuah skema, kita akan divestasi nantinya kurang lebih 49 persen nickel ore resources-nya kepada pihak partner. Jadi Antam tetap sebagai 51 persen. Ini peran yang sangat penting untuk kita tetap bisa mengontrol operasi dari penggunaan nikel ore kita di Halmahera Timur, Maluku Utara,” kata Dolok.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan penjualan dan laba selama enam bulan pertama 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Aneka Tambang Tbk meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,52 triliun pada semester I 2022. Laba perseroan tumbuh 31,49 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,16 triliun.
Pertumbuhan laba tersebut didukung kenaikan penjualan sebesar 8,67 persen pada semester I 2022. PT Aneka Tambang Tbk mengantongi penjualan Rp 18,77 triliun jika dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 17,27 triliun.
Beban pokok penjualan tercatat Rp 14,74 triliun pada semester I 2022. Beban pokok penjualan naik 4,51 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,10 triliun. Laba kotor bertambah 27,16 persen menjadi Rp 4,02 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,16 triliun.
Perseroan mencatat beban usaha naik 56,26 persen dari Rp 1,64 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp 2,56 triliun pada semester I 2022. Dengan demikian laba usaha perseroan turun 4,09 persen menjadi Rp 1,46 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.
Advertisement
Aset Perseroan
Perseroan membukukan kenaikan keuntungan entitas asosiasi sebesar Rp 555,31 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 241,78 miliar. Perseroan mencatat laba selisih kurs naik menjadi Rp 261,74 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 135,25 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, PT Aneka Tambang Tbk membukukan laba bersih per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 63,50 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 48,29.
Total ekuitas tercatat Rp 21,47 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 20,83 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 10,78 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 12,07 triliun.
Aneka Tambang membukukan aset Rp 32,25 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 32,91 triliun. Kas dan setara kas perseroan tercatat Rp 3,23 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,08 triliun.
Strategi Antam Jaga Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja kuartal III 2022 di tengah gejolak harga emas.
Seperti diketahui, harga emas turun sejak April 2022 dan kembali melambung pada awal Juli, tetapi menurun kembali. "Seperti kita ketahui bersama, semenjak April 2022 ini harga emas cenderung mengalami penurunan dan sempat rebound di awal Juli,” kata Direktur Operasi dan Produksi, I Dewa Bagus Sugata Wirantaya dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Antam, Selasa (23/8/2022).
Akibat kondisi tersebut, Antam pun melakukan keunggulan operasi atau operation excellence dengan melakukan efisiensi
"Dari beberapa kondisi ini, kami dari sisi Antam melakukan operation excellence dengan melakukan efisiensi dengan mengutamakan proses produksi dan di samping itu kami tetap agresif melakukan proses-proses marketing dan sebagainya,” kata I Dewa.
Bahkan, Antam pun investasi melalui proses modernisasi logam mulia, seperti penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi.
"Saat ini kami sedang melakukan investasi bagaimana melakukan proses modernisasi logam mulia berupa penambahan mesin-mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi kami dari 2,5 juta keping menjadi 2,7 juta keping,” ujar dia.
Selain itu, Aneka Tambang juga membuat program inisiatif, yaitu program brankas yang diikuti dengan digitalisasi. Program ini diharapkan bisa selesai pada awal 2023.
"Kami membuat program inisiatif yang kami kembangkan lebih penetrasi di mana seiring kesadaran masyarakat untuk melakukan investasi emas, kami sedang agresif untuk mengembangkan program brankas dan diikuti dengan digitalisasi, dan saat ini tim logam mulia sedang melakukan proses digitalisasi dan diharapkan di awal tahun 2023 nanti proses digitalisasi logam mulia sudah diselesaikan," ujar dia.
Advertisement
Program Antam
Sementara itu, mengenai proyeksi harga emas, Antam tetap optimistis sebagai salah satu investasi yang dipilih oleh masyarakat.
"Terkait dengan harga emas outlook yang saat ini menurun, Juli sempat rebound, tetapi tetap menurun kembali. Pada dasarnya, Antam tetap optimis, karena seperti sifatnya investasi emas ini anti inflasi, sehingga terkait dengan proyeksi harga emas kita tetap optimis sebagai investasi bagi masyarakat, dan bisa juga dijadikan investasi jangka panjang dan menengah,” ungkapnya.
Antam juga akan membuat logam mulia dengan mengusung tema kearifan lokal, seperti batik.
"Kami juga logam mulia mengusung tema lokal akan membuat seri emas yang terbaru kearifan bangsa kita seperti seri batik dan sebagainya,” pungkasnya.