Liputan6.com, Jakarta Elon Musk mengungkapkan pada Jumat (4/11/2022), Twitter telah mengalami penurunan besar-besaran dalam pendapatan karena pengiklan menghentikan pengeluaran di platform media sosial.
Dalam sebuah tweet, CEO Tesla, Twitter, dan SpaceX menyalahkan kelompok aktivis yang menekan pengiklan. Dia mengatakan Twitter tidak mengubah strategi moderasi kontennya, dan menambahkan perusahaan telah melakukan semua untuk bisa menenangkan para aktivis.
Baca Juga
Musk tidak merinci berapa banyak pendapatan yang hilang dari perusahaan akibat mundurnya merek yang beriklan di Twitter, atau bagaimana dia bisa mengaitkan kerugian itu dengan tekanan dari kelompok aktivis.
Advertisement
Kami sama sekali tidak melakukan perubahan dalam operasi. Kami telah melakukan yang terbaik untuk menenangkan mereka dan tidak ada yang berhasil. Jadi ini menjadi perhatian utama. Saya pikir ini sejujurnya merupakan serangan terhadap Amandemen Pertama,” kata Musk, dikutip dari CNBC, Sabtu (5/11/2022).
Perusahaan Besar Hentikan Iklan di Twitter
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah perusahaan mengatakan mereka akan menghentikan sementara pengeluaran iklan mereka di Twitter untuk melihat bagaimana hal-hal akan berubah di sana di bawah kepemilikan Musk.
Pesaing Tesla, General Motors dan Audi, dan raksasa makanan General Mills termasuk di antara perusahaan yang telah menghentikan pengeluaran Twitter.
United Airlines menangguhkan iklannya di Twitter awal pekan ini, juru bicara maskapai mengatakan pada Jumat. Tampaknya menjadi maskapai penumpang AS pertama yang mengatakan mereka menangguhkan iklan di Twitter.
Maskapai secara terpisah menyediakan layanan pelanggan di Twitter, yang juga tidak ditangguhkan oleh United, kata juru bicara itu, menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang keputusan tersebut.