Liputan6.com, Jakarta - Calon emiten milik orang terkaya ke -13 versi Forbes Hermanto Tanoko, PT Penta Valent Tbk (PEVE)Â akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penta Valent akan menawarkan sebanyak 353.125.000 atau 353,12 juta saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo, Selasa (17/1/2023), jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham (initial public offering atau IPO) yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham.
Baca Juga
Adapun, harga penawaran dipatok Rp 149 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diraup calon emiten berkode PEVE sebesar Rp 52,61 miliar.
Advertisement
Bersamaan dengan IPO ini, Perseroan telah menyetujui rencana Program ESA. Program ESA ini dialokasikan sebesar 0,09 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sebanyak 325.500 saham.Â
Kemudian, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perseroan.
Adapun, rinciannya, yakni untuk biaya operasional seperti, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, biayasewa dan lainnya, pembelian barang dagangan dan pelunasan hutang usaha kepada pemasok. Sementara itu, Penta Valent menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.Â
Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam penawaran umum perdana saham Penta Valent.
Jadwal:Â
•Tanggal Efektif : 13 Januari 2023
•Masa Penawaran Umum : 17 – 19 Januari 2023
•Tanggal Penjatahan : 19 Januari 2023
•Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 20 Januari 2023
•Tanggal Pencatatan di Bursa Efek : 24 Januari 2023
Â
Â
IPO, Penta Valent Lepas 20,67 Persen Saham ke Publik
Sebelumnya, PT Penta Valent, perusahaan bergerak di usaha distributor produk farmasi dan produk konsumsi menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 368 juta saham ke publik.
Mengutip laman e-ipo, PT Penta Valent Tbk melepas saham perdana ke publik setara 20,67 persen dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Saham tersebut merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Perseroan menawarkan harga perdana di kisaran Rp 120-Rp 149 per saham. Dengan demikian, perseroan mengincar dana IPO di kisaran Rp 44,16 miliar-Rp 54,83 miliar.
Perseroan juga menggelar program employee stock allocation (ESA). Program ESA ini dialokasikan maksimal 5 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau maksimal 18,40 juta saham. Adapun seluruh biaya yang timbul dengan pelaksanaan ESA berupa pembelian saham untuk pemberian saham penghargaan akan ditanggung seluruhnya oleh perseroan yang sumber dana berasal dari kas perseroan.
 Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan.
Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Setelah pelaksanaan IPO dan program ESA, pemegang saham perseroan antara lain PT Tancorp Mega Buana sebesar 40,02 persen, PT Maramakmur Selaras sebesar 20,05 persen, PT Multi Pidotama Mandiri sebesar 19,26 persen, masyarakat sebesar 19,64 persen dan karyawan (Program ESA) sebesar 1,03 persen.
Advertisement
Kinerja Perseroan dan Kebijakan Dividen
Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,16 triliun hingga 31 Juli 2022. Penjualan perseroan naik 16,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya (tidak diaudit-red) sebesar Rp 1 triliun. Laba periode berjalan tercatat Rp 9,71 miliar hingga 31 Juli 2022. Laba perseroan tumbuh 13,80 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,53 miliar.
Perseroan membukukan total ekuitas sebesar Rp 134,98 miliar hingga 31 Juli 2022 dari periode 31 Desember 2021 sebesar Rp 114,65 miliar. Total liabilitas tercatat Rp 514,35 miliar hingga 31 Juli 2022 dari 31 Desember 2021 sebesar Rp 448,28 miliar. Perseroan mencatatkan aset sebesar Rp 649,33 miliar hingga 31 Juli 2022 dari periode 31 Desember 2021 sebesar Rp 562,93 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 7,48 miliar hingga 31 Juli 2022 dari 31 Desember 2021 sebesar Rp 3,48 miliar.
Untuk kebijakan dividen, perseroan menyatakan setelah dilaksanakan IPO akan membayar dividen maksimal 30 persen mulai 2023 berdasarkan dari laba bersih 2022. Dengan tetap memperhatikan persetujuan RUPS perseroan, direksi perseroan dapat, dari waktu ke waktu mengubah kebijakan pembagian dividen perseroan.
Pembayaran dividen ke depan akan bergantung pada berbagai faktor antara lain laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi keuangan dan likuiditas, prospek bisnis, kebutuhan kas, peluang bisnis. Selain itu, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Jadwal sementara IPO:
-Masa penawaran awal pada 30 Desember 2022-5 Januari 2023
-Perkiraan tanggal efektif pada 13 Januari 2023
-Perkiraan masa penawaran umum pada 17-19 Januari 2023
-Perkiraan tanggal penjatahan pada 19 Januari 2023
-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 20 Januari 2023
-Perkiraan tanggal pencatatan pada 24 Januari 2023
Â