Bank Mandiri Bakal Stock Split Rasio 1:2, Ini Alasannya

Bank Mandiri (BMRI) akan gelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 14 Maret 2023 untuk minta restu stock split kepada pemegang saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Feb 2023, 11:11 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2023, 11:11 WIB
Bank Mandiri Bakal Stock Split Saham
Bank Mandiri mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham atau stock split pada 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan melakukan pemecahan nilai nominal atau stock split saham dengan rasio 1:2. Dengan rasio tersebut berarti satu saham lama dengan nilai nominal Rp 250 per saham menjadi dua saham dengan nilai nominal Rp 125.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/2/2023), saat stock split, saham seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham seri B milik Negara Republik Indonesia.

Bank Mandiri menyatakan, dengan memperhatikan harga pasar saham perseroan di BEI yang dipengaruhi ada perbedaan nilai nominal dengan perusahaan dengan kegiatan usaha yang sejenis sehingga telah mempertimbangkan pelaksanaan stock split.

Stock split tersebut untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di BEI dengan meningkatkan jumlah unit saham yang beredar. Selain itu, memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham sehingga mencapai trading range yang optimal untuk jangkau berbagai lapisan investor.

“Tujuan tersebut dapat dicapai tanpa perubahan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh,  dengan peningkatan transaksi diharapkan harga saham perseroan di pasar lebih tinggi dari nilai teroritis setelah pelaksanaan stock split dengan demikian akan meningkatkan nilai kapitalisasi saham di pasar,” tulis Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha dalam keterbukaan informasi BEI.

Bank Mandiri menyatakan, rencana stock split dengan rasio 1:2 telah mendapatkan persetujuan prinsip dari PT Bursa Efek Indonesia sesuai surat Nomor S-00973/BEI.PP1/01-2023 pada 26 Januari 2023.

Pelaksanaan stock split dengan rasio 1 saham lama dengan nilai nominal Rp 250 per saham menjadi dua saham baru dengan nilai nominal Rp 125 akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS. RUPS yang menyetujui rencana stock split itu dimaksud dalam Pasal 22 POJK Nomor 15/2022. Adapun Bank Mandiri akan menggelar RUPS pada 14 Maret 2023.

Perkiraan Jadwal Stock Split

Salah satu BUMN yang telah berhasil mewujudkan transformasi digital adalah PT Bank Mandiri Tbk melalui Super App Livin’ by Mandiri. (Dok Kementerian BUMN)
Salah satu BUMN yang telah berhasil mewujudkan transformasi digital adalah PT Bank Mandiri Tbk melalui Super App Livin’ by Mandiri. (Dok Kementerian BUMN)

Perkiraan jadwal pelaksanaan stock split:

  • Pengumuman ringkasan risalan RUPS pada 16 Maret 2023
  • Persetujuan perubahan nilai nominal saham perseroan dari sebesar Rp 250 per saham menjadi Rp 125 per saham dengan demikian melakukan perubahan pasal 4 anggaran dasar perseroan dari KemenkumHAM pada 20 Maret 2023.
  • Permohonan pencatatan saham tambahan ke BEI atas saham hasil pelaksanaan stock split pada 21 Maret 2023.
  • Persetujuan BEI untuk pencatatan saham tambahan hasil pelaksanaan stock split pada 28 Maret 2023.
  • Pengumuman jadwal pelaksanaan stock split melalui www.idx.co.id pada 4 April 2023
  • Akhir perdagangan dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 6 April 2023
  • Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan negosiasi pada 10 April 2023
  • Tanggal penentuan daftar pemegang saham dan rekening efek yang berhak atas saham hasil stock split pada 11 April 2023
  • Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 12 April 2023

Bank Mandiri Bakal Stock Split

Bank Mandiri Eror
Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri di Mal Pondok indah 2, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Sejumlah nasabah Bank Mandiri mengeluhkan perubahan drastis saldo di rekening yang mengalami pengurangan dan ada juga yang mengalami penambahan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan demikian nilai nominal baru jadi Rp 125 dari sebelumnya Rp 250.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/2/2023), PT Bank Mandiri Tbk menyatakan, rencana stock split tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 3 Februari 2023. Dengan stock split tersebut nilai nominal baru saham Bank Mandiri menjadi Rp 125 per saham dari sebelumnya Rp 250 per saham. Adapun jumlah saham setelah stock split menjadi 93.333.333.332 saham. Sebelum stock split, jumlah saham Bank Mandiri sebesar 46.666.666.666 saham.

Adapun jadwal pemecahan nilai nominal sebagai berikut:

  • Tanggal efektif pada 10 April 2023
  • Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar pada 6 April 2023
  • Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan negosiasi pada 10 April 2023
  • Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 12 April 2023

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 3 Februari 2023, saham BMRI naik 2,06 persen ke posisi Rp 9.925 per saham. Saham BMRI dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 9.750 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 9.950 dan terendah Rp 9.750. Total frekuensi perdagangan saham 9.802 kali dengan volume perdagangan 648.034 saham. Nilai transaksi Rp 640 miliar.

 

Target Pertumbuhan Kredit pada 2023

FOTO: Uang Beredar pada November 2020 Capai Rp 6.817,5 Triliun
Petugas menata tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Realisasi M2 relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,5 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan kredit hingga 12 persen untuk tahun ini. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, target itu tentunya tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

"Untuk pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2023 di kisaran 10 sampai dengan 12 persen. Kemudian net interest margin (NIM) akan kita jaga untuk memberi efektivitas kepada profitability yang akan mendukung pertumbuhan modal yang lebih sehat dengan kisaran NIM di 5,3 sampai dengan 5,6 persen,” kata Dermawan dalam paparan kinerja Bank Mandiri Kuartal IV, Selasa (31/1/2023).

Bersamaan dengan itu, Bank Mandiri akan mengelola cost of credit (CoF) tetap rendah di kisaran 1,3 persen sampai dengan 1,5 persen. Sepanjang 2022, Bank Mandiri berhasil mengantongi laba bersih Rp 41,2 triliun, naik 46,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun. 

Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit pada 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12 persen secara yoy. Pencapaian kredit Bank Mandiri tahun lalu pun melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35 persen.

Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 414,1 triliun, pada akhir 2022, tumbuh 11,8 persen dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.  Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif yakni tumbuh sebesar 13,0 persen YoY menjadi Rp 196,3 triliun pada akhir 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya