Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan saham Rabu, (15/2/2023). Rilis data neraca perdagangan akan bayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan pola sideway dengan potensi penguatan terbatas.
Baca Juga
Pergerakan IHSG akan diwarnai oleh data ekonomi neraca perdagangan yang disinyalir masih berada dalam kondisi yang stabil.William menambahkan, setelah rilis kinerja emiten sepanjang 2022 yang menunjukkan hasil yang cukup baik menopang kenaikan dari pergerakan IHSG ke depan.
Advertisement
"Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas. Kisaran IHSG 6.803-6.988,” ujar William dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG kembali ditutup menguat 0,6 persen ke 6.942 dan disertai dengan peningkatan volume pembelian.
"Worst case, selama IHSG belum mampu break resistance di 6.961, maka posisi IHSG saat ini masih berada di awal wave [ii] dari wave C sehingga IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji rentang area 6.712-6.800 pada label hitam. Namun, apabila IHSG berhasil menembus resistance 6.961, maka IHSG membentuk label merah dan akan menuju ke 7.064-7.184,” ujar dia.
Herdiya prediksi, IHSG akan berada di level support 6.803,6.767 dan level resistance 6.961,7.053.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA ditutup menguat 4,2 persen ke 1.355 pada perdagangan, 14 Februari 2023, tetapi penguatannya tertahan oleh MA60. Kami perkirakan, posisi AKRA saat ini sedang berada di awal dari wave C dari wave (B) sehingga AKRA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.315-1.340
Target Price: 1.400, 1.485
Stoploss: below 1.265
2.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
Saham ASII ditutup terkoreksi ke 5.725 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama ASII masih mampu bertahan di atas 5.550 sebagai stoplossnya, posisi ASII saat ini sedang berada di awal wave [c] dari wave A dari wave (Y).
Buy on Weakness: 5.650-5.700
Target Price: 6.025, 6.375
Stoploss: below 5.550
3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Spec Buy
Saham BRPT ditutup menguat 1,2 persen ke 855 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama tidak terkoreksi ke bawah 815 sebagai stoplossnya, maka posisi BRPT saat ini sedang berada di awal wave [y] dari wave X pada label hitam.
Spec Buy: 830-850
Target Price: 870, 940
Stoploss: below 815
4.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness
Saham PGAS ditutup terkoreksi 0,6 persen ke 1.615 pada perdagangan Selasa, 14 Februari 2023.
"Kami perkirakan, posisi PGAS saat ini sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (y), sehingga PGAS masih berpeluang untuk menguat kembali," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.575-1.600
Target Price: 1.700, 1.750
Stoploss: below 1.560
Advertisement
Penutupan IHSG pada 14 Februari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa, 14 Februari 2023. Penguatan IHSG tersebut juga ditopang aksi beli saham oleh investor asing.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,60 persen ke posisi 6.941,85. Indeks LQ45 melambung 0,74 persen ke posisi 960,31. Mayoritas indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.941,85 dan terendah 6.909,88. Sebanyak 268 saham menguat sehingga angkat IHSG. 210 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.136.312 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.154.
Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 266,5 miliar pada momen Hari Valentine 2023. Dengan demikian, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 1,09 triliun pada 2023.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham kesehatan memimpin penguatan dengan naik 1,85 persen. Sektor saham energi bertambah 1,22 persen, sektor saham basic melonjak 0,34 persen, sektor saham non siklikal 0,49 persen, dan sektor saham keuangan mendaki 0,23 persen. Selain itu, sektor saham teknologi bertambah 0,32 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,77 persen dan sektor saham transporasi melambung 1,03 persen.
Sedangkan sektor saham industri dan siklikal masing-masing turun 0,23 persen, serta sektor saham properti melemah 0,21 persen.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 14 Februari 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Selasa, 15 Februari 2023. Jepang mengumumkan Kazuo Ueda sebagai Gubernur Bank Sentral Jepang baru, menurut laporan Reuters, dikutip dari CNBC.
Seiring kabar tersebut, indeks Nikkei 225 melonjak 0,64 persen ke posisi 27.602,77. Indeks Topix bertambah 0,78 persen ke posisi 1.993,09. Yen Jepang melonjak 131,90 terhadap dolar AS. Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun di kisaran 0,5 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 0,5 persen ke posisi 2.466,86, dan indeks Kosdaq bertambah 0,75 persen ke posisi 778,45. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,18 persen ke posisi 7.430,9 seiring investor mencerna hasil survei kepercayaan bisnis National Australia Bank.
Indeks Hang Seng melemah 0,15 persen dan indeks Hang Seng teknologi terpangkas 0,93 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai melonjak 0,28 persen ke posisi 3.293,28. Indeks Shenzhen jatuh 0,15 persen ke posisi 12.094,94.
Advertisement