Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan saham 27 Februari-3 Maret 2023. Analis menuturkan, koreksi IHSG dipicu dari harga komoditas dan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (4/3/2023), IHSG turun 0,63 persen menjadi 6.813,63 pada 27 Februari-3 Maret 2023. Pada pekan lalu, IHSG susut 0,57 persen 6.856,57. Kapitalisasi pasar merosot 0,53 persen menjadi Rp 9.451,28 triliun. Kapitalisasi pasar itu juga susut Rp 50,61 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.501,89 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, transaksi harian meningkat 21,56 persen menjadi Rp 10,79 triliun dari Rp 8,87 triliun pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 8,88 persen menjadi 1.093.950 dari 1.004.732 transaksi pada pekan lalu. Volume transaksi harian bursa bertambah 3,91 persen menjadi 16,72 miliar saham dari 16,09 miliar saham pada pekan lalu.
Advertisement
Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 606,21 miliar pada Jumat, 3 Maret 2023. Sepanjang 2023, aksi beli investor asing mencapai Rp 2,85 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG merosot 0,63 persen pada pekan ini. Hal tersebut dipengaruhi harga komoditas terutama batu bara dan kebijakan moneter the Fed.
“Ditambah ada pengumuman dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perihal relaksasi pasar modal yang akan berakhir 31 Maret dan akan berlaku normal 1 April,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Pada pekan depan, Herditya menuturkan, ada rilis data cadangan devisa dan indeks kepercayaan konsumen (IKK). IHSG pun masih akan tertekan. “IHSG masih rawan koreksi dengan support 6.781 dan resistance 6.906,” kata dia.
Pencatatan Saham, Waran dan Obligasi di BEI pada 27 Februari-3 Maret 2023
BEI mencatat pada pekan ini ada tiga pencatatan perdana saham, dua waran dan dua obligasi di BEI.
Pada Senin, 27 Februari 2023, saham dan waran PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) dicatatkan di papan pengembangan BEI. FUTR merupakan perusahaan tercatat ke-20 di BEI pada 2023. Pada hari yang saham obligasi berkelanjutan VI Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2023 oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai dicatatkan di BEI.
SMF memiliki peringkat AAA untuk korporasi yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Rating. Selanjutnya pada Selasa, 28 Februari 2023, Obligasi Berkelanjutan IV Chandra Asri Petrochemical Tahap II Tahun 2023 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,25 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi ini adalah idAA- (Double A Minus) dan bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Pada 1 Maret 2023, PT Hillcon Tbk (HILL) mulai mencatatkan sahamnya di Papan Utama BEI. HILL merupakan perusahaan tercatat ke-21 di BEI pada 2023.
Pada Jumat, 3 Maret 2023, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) mencatatkan saham dan warannya di Papan Pengembangan BEI. BDKR menjadi perusahaan tercatat ke-22 yang tercatat di BEI pada 2023.
Total Emisi Obligasi
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 14 emisi dari 13 emiten senilai Rp16,73 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 516 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,86 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.436,54 triliun dan USD452,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 3 Maret 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023. Investor asing melakukan aksi jual saham ditambah mayoritas sektor saham tertekan sehingga bebani IHSG.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,64 persen ke posisi 6.813,63. Indeks saham LQ45 turun 0,86 persen ke posisi 938,96. Seluruh indeks saham acuan tertekan. Menjelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.884,11 dan terendah 6.804,47. Sebanyak 292 saham melemah dan 215 saham menguat. Total frekuensi perdagangan saham sentuh 1.189.096 kali dan volume perdagangan saham 16 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.313.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham teknologi naik 0,80 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,49 persen. Sektor saham transportasi dan nonsiklikal pimpin koreksi dengan masing-masing turun 1,37 persen dan 1,13 persen. Sektor saham energi merosot 0,32 persen, sektor saham basic tergelincir 0,22 persen, sektor saham industri turun 0,79 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,19 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,36 persen, dan sektor saham keuangan merosot 0,72 persen.
Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 606,21 miliar pada Jumat, 3 Maret 2023. Sepanjang 2023, investor asing membeli saham Rp 2,8 triliun.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 3 Maret 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada Jumat, 3 Maret 2023 mengikuti wall street. Hal ini setelah Presiden the Fed Atlanta Raphael Bostic memilih kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps).
Sektor jasa China mengalami lonjakan aktivitas, menurut indeks manajer pembelian layanan Caixin/S&P Global dengan rilis 55 pada Februari 2023 dari 52,9 pada Januari 2023.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,78 persen pada jam terakhir perdagangannnya, sedangkan indeks Hang Seng teknologi mendaki 2,21 persen. Di China, indeks Shenzhen menguat terbatas menjadi 11.851,91. Indeks Shanghai mendaki 0,54 persen ke posisi 3.328,39.
Indeks Nikkei 225 melonjak 1,56 persen ke posisi 27.927,47, dan memimpin kenaikan di wilayah tersebut. Indeks Topix menguat 1,25 persen ke posisi 2.019,52 seiring inflasi di Tokyo menunjukkan penurunan pada Februari dari bulan sebelumnya.
Di Australia, indeks ASX 200 melonjak 0,39 persen ke posisi 7.283,6. Indeks Kospi Korea Selatan menanjak 0,17 persen ke posisi 2.432,07. Indeks Kosdaq bertambah 1,93 persen ke posisi 802,42.
Di Amerika Serikat, wall street sempat berada di bawah tekanan pada awal perdagangan, tetapi menguat pada Kamis sore setelah pernyataan Bostic. Indeks Dow Jones naik 1,05 persen, sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,76 persen dan 0,73 persen.
Advertisement