Liputan6.com, Jakarta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memastikan terus berupaya menekan berbagai beban biaya terutama untuk promosi, iklan dan pemasaran. Langkah GOTO mengoptimalkan beban biaya dinilai sejalan dengan target perseroan dalam mengakselerasi Adjusted EBITDA Positif pada akhir 2023.
Meski demikian, di tengah upaya GOTO memangkas biaya bayar uang ini, nilai transaksi perusahaan tercatat melonjak. Mengutip dokumen penjelasan Goto, pada kuartal IV-2022 GOTO secara konsolidasi mencatatkan penurunan pada beban promosi terhadap pelanggan.
Baca Juga
Penurunan biaya insentif dan pemasaran di kuartal 4 2023 dipangkas sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau senilai Rp 2,8 triliun. Langkah-langkah efisiensi ini akan terus berlanjut sebagai bagian dari pengelolaan beban biaya tetap secara ekstensif.
Advertisement
Sebagai akibat dari penurunan beban promosi kepada pelanggan yang signifikan, pendapatan bersih melonjak 2,2x menjadi Rp 11,3 triliun di tahun 2022 dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,2 triliun.
Di sisi lain, meski beban promosi kepada pelanggan GOTO turun signifikan, tetapi nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) GOTO melonjak 33Â persen menjadi Rp 613 triliun.
Upaya GOTO menekan biaya promosi juga tidak terlepas dari terobosan manajemen dalam menerapkan program loyalitas pelanggan yang mendorong jumlah transaksi.
Pada unit bisnis Financial Technology Services misalnya, GTV layanan pembayaran terus tumbuh di kuartal keempat, meskipun insentif konsumen layanan pembayaran berkurang sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Produk pinjaman juga diterima dengan sangat baik, dengan peningkatan loan book sebesar 40 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Lebih jauh, pada akhir kuartal keempat 2022 rata-rata pinjaman tersalurkan (loan disbursed) dari produk PayLater tercatat menguntungkan, yang sekaligus menggarisbawahi prinsip kehati-hatian Perseroan
Â
Â
Kinerja Lainnya
Kualitas pelanggan GoPay terus meningkat, dengan pengeluaran rata-rata pelanggan tumbuh 32 persen di akhir kuartal, jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2021. Hal ini dicapai meskipun insentif per pelanggan turun secara signifikan.Upaya penghematan di kuartal keempat 2022 juga berdampak pada penurunan beban operasional tetap (fixed operating expense) rata-rata bulanan sebesar 20% pada Januari-Februari 2023, dibandingkan dengan kuartal keempat 2022, dan menghasilkan penghematan biaya bulanan senilai sekitar Rp200 miliar.
Hal menarik lainnya dari kinerja keuangan GOTO pada 2022 adalah perseroan mengeluarkan metrik terbaru yaitu transaksi, pesanan dan jumlah konsumen profitable.
GOTO mendefinisikan transaksi, pesanan, konsumen profitable sebagai transaksi, pesanan dan konsumen yang menghasilkan pendapatan lebih besar daripada insentif yang dikeluarkan sepanjang periode pengukuran. Saat insentif pemasaran menurun signifikan, jumlah konsumen profitable justru bertumbuh.
Â
Advertisement
Kontribusi konsumen
Sepanjang kuartal keempat, jumlah konsumen loyal On-demand dan E-commerce tumbuh sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari 60 persen dari total GTV.
Hal ini turut mendorong peningkatan margin kontribusi per pelanggan di kuartal empat, sebesar lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan semakin berkurangnya insentif.
Bersamaan dengan itu, Perseroan mencatat peningkatan take rate sebesar 234 bps dan 32 bps dari tahun sebelumnya, masing-masing untuk On-Demand Services dan E-Commerce.
Dikatakan jika di tengah optimisasi insentif, promosi, iklan dan pemasaran, GoTo terus catatkan pertumbuhan transaksi profitable yang mendukung langkah perseroan mencapai profitabilitas.