GOTO Pangkas Biaya Bakar Uang, Nilai Transaksi Bruto Melonjak 33 Persen

Upaya GOTO menekan biaya promosi juga tidak terlepas dari terobosan manajemen dalam menerapkan program loyalitas pelanggan yang mendorong jumlah transaksi.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2023, 17:44 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 17:44 WIB
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memastikan terus berupaya menekan berbagai beban biaya terutama untuk promosi, iklan dan pemasaran. Langkah GOTO mengoptimalkan beban biaya dinilai sejalan dengan target perseroan dalam mengakselerasi Adjusted EBITDA Positif pada akhir 2023.

Meski demikian, di tengah upaya GOTO memangkas biaya bayar uang ini, nilai transaksi perusahaan tercatat melonjak. Mengutip dokumen penjelasan Goto, pada kuartal IV-2022 GOTO secara konsolidasi mencatatkan penurunan pada beban promosi terhadap pelanggan.

Penurunan biaya insentif dan pemasaran di kuartal 4 2023 dipangkas sebesar 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau senilai Rp 2,8 triliun. Langkah-langkah efisiensi ini akan terus berlanjut sebagai bagian dari pengelolaan beban biaya tetap secara ekstensif.

Sebagai akibat dari penurunan beban promosi kepada pelanggan yang signifikan, pendapatan bersih melonjak 2,2x menjadi Rp 11,3 triliun di tahun 2022 dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,2 triliun.

Di sisi lain, meski beban promosi kepada pelanggan GOTO turun signifikan, tetapi nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value/GTV) GOTO melonjak 33 persen menjadi Rp 613 triliun.

Upaya GOTO menekan biaya promosi juga tidak terlepas dari terobosan manajemen dalam menerapkan program loyalitas pelanggan yang mendorong jumlah transaksi.

Pada unit bisnis Financial Technology Services misalnya, GTV layanan pembayaran terus tumbuh di kuartal keempat, meskipun insentif konsumen layanan pembayaran berkurang sekitar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Produk pinjaman juga diterima dengan sangat baik, dengan peningkatan loan book sebesar 40 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Lebih jauh, pada akhir kuartal keempat 2022 rata-rata pinjaman tersalurkan (loan disbursed) dari produk PayLater tercatat menguntungkan, yang sekaligus menggarisbawahi prinsip kehati-hatian Perseroan

 

 

Kinerja Lainnya

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Kualitas pelanggan GoPay terus meningkat, dengan pengeluaran rata-rata pelanggan tumbuh 32 persen di akhir kuartal, jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2021. Hal ini dicapai meskipun insentif per pelanggan turun secara signifikan.Upaya penghematan di kuartal keempat 2022 juga berdampak pada penurunan beban operasional tetap (fixed operating expense) rata-rata bulanan sebesar 20% pada Januari-Februari 2023, dibandingkan dengan kuartal keempat 2022, dan menghasilkan penghematan biaya bulanan senilai sekitar Rp200 miliar.

Hal menarik lainnya dari kinerja keuangan GOTO pada 2022 adalah perseroan mengeluarkan metrik terbaru yaitu transaksi, pesanan dan jumlah konsumen profitable.

GOTO mendefinisikan transaksi, pesanan, konsumen profitable sebagai transaksi, pesanan dan konsumen yang menghasilkan pendapatan lebih besar daripada insentif yang dikeluarkan sepanjang periode pengukuran. Saat insentif pemasaran menurun signifikan, jumlah konsumen profitable justru bertumbuh.

 

Kontribusi konsumen

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sepanjang kuartal keempat, jumlah konsumen loyal On-demand dan E-commerce tumbuh sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari 60 persen dari total GTV.

Hal ini turut mendorong peningkatan margin kontribusi per pelanggan di kuartal empat, sebesar lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan semakin berkurangnya insentif.

Bersamaan dengan itu, Perseroan mencatat peningkatan take rate sebesar 234 bps dan 32 bps dari tahun sebelumnya, masing-masing untuk On-Demand Services dan E-Commerce.

Dikatakan jika di tengah optimisasi insentif, promosi, iklan dan pemasaran, GoTo terus catatkan pertumbuhan transaksi profitable yang mendukung langkah perseroan mencapai profitabilitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya