RMK Energy Raup Pendapatan Rp 2,7 Triliun, Tumbuh 46,6 Persen pada 2022

RMK Energy (RMKE) membukukan pertumbuhan pendapatan 46,6 persen dan laba 95,18 persen pada 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Apr 2023, 07:09 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2023, 07:09 WIB
RMK Energy Cetak Pertumbuhan Laba dan Pendapatan 2022
PT RMK Energy Tbk mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan yang signifikan pada 2022. (Foto: PT RMK Energy Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2022. Kinerja keuangan positif tersebut didukung peningkatan volume batu bara di tengah normalisasi harga saat ini.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (4/4/2023), PT RMK Energy Tbk meraih pendapatan Rp 2,73 triliun pada 2022. Pendapatan tumbuh 46,6 persen dari periode 2021 sebesar Rp 1,86 triliun.

Pertumbuhan pendapatan didukung kenaikan laba bersih. Perseroan mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 388,97 miliar pada 2022. Laba perseroan melonjak 95,18 persen dari periode 2021 sebesar Rp 199,28 miliar. Total laba perseroan tercatat Rp 404,08 miliar, atau tumbuh 103,9 persen pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 198,14 miliar.

Kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume batubara di tengah normalisasi harga saat ini. Dari segmen penjualan batubara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,1 triliun atau meningkat sebesar 45,3 persen YoY. Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara yang meningkat sebesar 45,1 persen YoY menjadi 2,5 juta ton.

Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 77,3 persen ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp406,7 miliar atau meningkat sebesar 75,8 persen YoY dan berkontribusi sebesar 69,1 persen total laba kotor Perseroan.

Dari segmen jasa batu bara, RMK Energymencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp620,5 miliar atau meningkat sebesar 51,2 persen YoY. Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara yang meningkat masing-masing sebesar 94,8 persen YoY dan 31,3 persen YoY.

Kinerja Operasional

Fasilitas Conveyor pada Train Loading System (TLS) milik PT RMK Energy Tbk di Muara Enim, Sumatera Selatan. (DOk RMKE)
Fasilitas Conveyor pada Train Loading System (TLS) milik PT RMK Energy Tbk di Muara Enim, Sumatera Selatan. (DOk RMKE)

Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 22,7 persen ke total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen jasa batubara sebesar Rp181,9 miliar atau meningkat sebesar 89,9 persen YoY dan berkontribusi sebesar 30,9 persen total laba kotor Perseroan.

"Energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Direktur Operasional RMK Energy William Saputra, dikutip dari keterangan tertulis.

Pada 2022, Perseroan menargetkan angkutan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batubara masing-masing sebesar 7,8 juta MT dan telah tercapai 149,5 persen dan 100,2 persen dari target 2022.

Untuk segmen penjualan batu bara manajemen menargetkan volume sebesar 2,5 juta ton di mana 50 persen target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim. Pada akhir 2022, volume penjualan batu bara sebesar 2,5 juta MT atau telah mencapai 100 persen target tahun ini. Pada 2023, Perseroan telah mempertahankan zero fatality selama 3 tahun terakhir.

Kinerja Keuangan 2022 Capai Target

Kinerja operasional PT RMK Energy Tbk (RMKE) Februari 2023, Rabu (1/3/2023). (Foto: PT RMK Energy Tbk)
Kinerja operasional PT RMK Energy Tbk (RMKE) Februari 2023, Rabu (1/3/2023). (Foto: PT RMK Energy Tbk)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra juga menambahkan, pada 2022 Perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp2,5 triliun dan laba usaha sebesar Rp398,2 miliar. Kinerja keuangan itu tercapai masing-masing sebesar 105,3 persen dan 101,5 persen.

Pencapaian target tersebut mendukung Perseroan untuk menjaga rasio keuangan (EBITDA terhadap beban kewajiban), di atas ketentuan minimum credit covenant yaitu sebesar 14,3 kali.

Perseroan juga berhasil mengurangi utang finansial sebesar 49,9 persen menjadi Rp217,1 miliar dan dapat mengelola rasio keuangan Debt to Equity (DER) sebesar 0,2 kali yang juga memenuhi ketentuan minimum credit covenant.

“Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 50,3 persen YoY menjadi Rp1,2 triliun. Arus kas Perseroan secara berkelanjutan juga semakin sehat dengan peningkatan kontribusi jasa batu bara,” ujar Vincent.

Vincent menuturkan, ke depan,  manajemen Perseroan semakin optimistis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan target yang jauh lebih besar pada 2023.

Peningkatan target 2023 yang lebih besar ini, menunjukkan optimisme Perseroan yang didukung oleh kemitraan dengan PT Bukit Asam Tbk termasuk kolaborasi dengan tambang swasta potensial di Sumatera Selatan yang saat ini sedang dalam proses finalisasi.

“Hingga Maret 2023, Perseroan telah mengidentifikasi pertumbuhan volume jasa batubara sebesar 55,6 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Vincent.

Gerak Saham RMKE

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 3 April 2023, saham RMKE melonjak 6,94 persen ke posisi Rp 770 per saham. Saham RMKE dibuka stagnan Rp 720 per saham. Saham RMKE berada di level tertinggi Rp 780 dan terendah Rp 715 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.182 kali dengan volume perdagangan 131.193 saham. Nilai transaksi Rp 9,8 miliar.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya