Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ditutup turun pada perdagangan Selasa, 11 April 2023. Saham MEDC turun 1,43 persen ke posisi 1.035. Saham MEDC dibuka pada posisi 1.055 dan bergerak pada rentang 1.040-1.065.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham MEDC tercatat sebanyak 3.854 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 378.610 lot saham saham senilai Rp 39,7 miliar. Dalam sepekan, harga saham MEDC turun 2,8 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham MEDC masih tercatat naik 70,49 persen.
Baca Juga
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 0,59 persen ke posisi 6.811,31 pada Selasa, 11 April 2023. IHSG dibuka stagnan di 6.771,23. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.811,31 dan terendah 6.738.
Advertisement
Sebanyak 300 saham menguat dan 221 saham melemah. 200 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.288.118 kali dengan volume perdagangan 19,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 7,4 triliun.
Penurunan pada saham MEDC terjadi usai perseroan merilis kinerja keuangan tahun buku 2022 lewat laman Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada hari laporan itu dirilis, saham MEDC ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen ke posisi 1.050. Sepanjang 2022, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 2,31 miliar, naik 84,66 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,25 miliar.
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya naik menjadi USD 1,07 miliar dari USD 701,46 juta pada 2021. Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 126,28 persen menjadi USD 1,24 miliar pada 2022 dibanding USD 550,64 juta pada 2021.
Dari raihan itu, Medco Energi Internasionalberhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2022 sebesar USD 530,88 miliar. Laba ini naik 1.029 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD 47,01 juta.
Kinerja Keuangan Medco
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional (Persero) Tbk (MEDC) mengumumkan hasil kinerja hingga akhir 2022. Perseroan membukukan pendapatan USD 2,31 miliar atau Rp 34,77 triliun (asumsi kurs Rp 15.038 per dolar AS), melesat 84,66 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,25 miliar.
Mengutip laporan keuangan Medco Energi Internasional, ditulis Minggu (2/4/2023), hingga akhir 2022, Medco Energi Internasional mengantongi laba bersih sebesar USD 530,88 juta atau Rp 7,98 triliun, angka tersebut meningkat 1.029 persen dari tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun sebelumnya perseroan mencatatkan laba bersih USD 47,01 juta.
Beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya hingga akhir 2022 mencapai USD 1,06 miliar atau naik 51,99 persen dari realisasi sebelumnya sebesar USD 701,46 juta.
Dengan demikian, laba bruto Medco Energi Internasional melesat 126,28 persen menjadi USD 1,24 miliar pada 2022 dari periode yang sama 2021 sebesar USD 550,64 juta.
Sementara itu, aset perseroan senilai USD 6,93 miliar hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar USD 5,68 miliar. Kemudian, liabilitas MEDC USD 5,18 miliar hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 4,45 miliar. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar USD 1,74 miliar hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu USD 1,22 miliar.
Advertisement
Bayar Utang, Medco Energi Kantongi Kucuran Modal Setara Rp 6,5 Triliun
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) raih fasilitas pinjaman senilai USD 420 juta atau sekitar Rp 6,6 triliun (kurs Rp 15.714,05 per USD).
Sekretaris Perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk, Siendy K. Wisandana menerangkan, perseroan menandatangani perubahan dan pernyataan kembali perjanjian fasilitas (amended and restated facility agreement) dengan beberapa entitas sebagai pemberi pinjaman awal (original lenders) pada 23 Desember 2022.
Entitas pemberi pinjaman antara lain Australia and New Zealand Banking Group Limited, Cabang Singapura, PT Bank ANZ Indonesia, ING Bank N.V. Singapore Branch (ING) dan Societe Generale Singapore Branch (SG).
"Tujuan pinjaman untuk pelunasan sisa hutang berdasarkan perjanjian sebelumnya, dan untuk pembiayaan operasi dan biaya modal,” kata Siendy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (28/12/2022).
Adapun pinjaman jatuh tempo pada 31 Desember 2028. Siendy mengatakan tidak ada dampak khusus atas penyampaian aksi ini terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan. Penyajian informasi tersebut merupakan pemenuhan kewajiban keterbukaan informasi. Itu berdasar peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 31.
Pada perdagangan Rabu, 28 Desember 2022, saham MEDC melemah 2,76 persen ke posisi Rp 1.055 per saham. Saham MEDC dibuka naik 10 poin ke posisi 1.095 per saham. Saham MEDC berada di level tertinggi 1.100 dan terendah 1.050 per saham.
Total frekuensi perdagangan 3.140 kali dan volume perdagangan 252.636 saham. Nilai transaksi Rp 27,1 miliar. Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham MEDC telah mengalami kenaikan 134,85 persen.