Liputan6.com, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, PT Timah Tbk mencatatkan penyusutan dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (3/5/2023), pendapatan pada kuartal I 2023 menyusut 50,57 persen menjadi Rp 2,17 triliun dari Rp 4,39 triliun pada kuartal I 2022.
Baca Juga
Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama turun 41,89 persen menjadi Rp 1,90 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 3,28 triliun. Dengan demikian, laba bruto menyusut 76,26 persen menjadi Rp 263,38 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 1,10 triliun.
Advertisement
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 50,28 miliar turun 91,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 601,47 miliar.
Laba bersih PT Timah Tbk pada kuartal I 2023 turun 91,64 persen sebesar Rp 50,27 miliar dari Rp 601,46 miliar pada periode yang sama 2022.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 menyusut menjadi Rp 12,85 triliun dari Rp 13,06 triliun pada Desember 2022. Liabilitas turun menjadi Rp 5,80 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 6,02 triliun. Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 7,05 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 7,04 triliun.
Gerak Saham TINS
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 3 Mei 2023, saham TINS melemah 0,50 persen ke posisi Rp 1.000 per saham. Saham TINS dibuka turun lima poin ke posisi Rp 1.000 per saham. Saham TINS berada di level tertinggi Rp 1.010 dan terendah Rp 985 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.916 kali dengan volume perdagangan 80.649 lot saham. Nilai transaksi Rp 8 miliar.
PT Timah Tbk dan Bukit Asam Jajaki Pengembangan PLTS
Sebelumnya, dua anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS), menjajaki potensi kerja sama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lokasi operasional PT Timah.
Sinergi ini merupakan wujud komitmen kedua perusahaan untuk berkontribusi pada konservasi energi, pengurangan emisi, dan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan oleh Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra pada 26 Januari 2023.
Direktur Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo turut menyaksikan penandatanganan. Bukit Asam melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama (BEI) akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional PT Timah. Listrik dari PLTS akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional produksi, penerangan, dan perkantoran yang diharapkan akan berkontribusi pada penurunan emisi dan biaya energi yang lebih efisien.
Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Alwin Albar mengatakan, PT Timah bersama Grup MIND ID terus mendukung upaya Pemerintah menuju Net Zero Emission salah satunya dengan penggunaan energi terbarukan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis perusahaan.
"Sejalan dengan visi PT Timah Tbk menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang ramah lingkungan. PT Timah harus tumbuh dengan inovasi. Salah satunya adalah penggunaan energi terbarukan. Selain efisien, juga ramah lingkungan,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2023).
Advertisement
Kembangkan Proyek Percontohan PLTS Terapung
Sebelumnya PT Timah Tbk juga telah mengembangkan pilot project PLTS terapung di Kampong Reklamasi Selinsing untuk mendukung pasokan listrik di kawasan tersebut. Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengatakan, Bukit Asam semakin gencar berekspansi ke sektor energi baru terbarukan sebagai bagian dari transformasi menuju perusahaan energi dan kimia kelas dunia terintegrasi dan berkelanjutan.
"Kerja sama dengan PT Timah sejalan dengan visi PTBA ke depan. Kami meyakini bahwa praktik bisnis berkelanjutan tidak hanya berdampak positif pada kelestarian alam, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi serta membangun keunggulan kompetitif PTBA. Dengan bisnis perusahaan yang berkelanjutan, PTBA akan terus hadir mendukung ketahanan energi nasional,” kata Rafli.
Sejalan dengan tujuan mulia (Noble Purpose) MIND ID, sinergi PTBA dan PT Timah bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan di masa depan. Langkah ini merupakan wujud komitmen untuk mendukung pengurangan emisi karbon global, sejalan dengan target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.
PT Timah Tbk Sumbang Rp 1,39 Triliun ke Negara Lewat Setoran Pajak dan PNBP
Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) telah memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 1,39 triliun. Pajak dan PNBP tersebut dicatatkan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022.
Jumlah setoran pajak dan PNBP anggota holding pertambangan Indonesia MIND ID ini meningkat 196 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 445,4 miliar. Meningkatnya kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk hingga kuartal III 2022 ditenggarai meningkatnya setoran PPh 29 (PPh Badan) dan PPh 25 (angsuran PPh Badan), seiring dengan membaiknya performa kinerja keuangan PT Timah Tbk tahun ini.
Hingga kuartal III 2022, perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,14 triliun. Membaiknya kinerja keuangan ini didorong oleh meningkatnya harga jual logam timah, efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan.
Advertisement
Perbaikan Tata Kelola Industri
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar menuturkan, perbaikan tata kelola industri timah juga mempengaruhi peningkatan pajak. Bersamaan dengan itu, PT Timah Tbk melalui pola kemitraan merangkul masyarakat untuk menambang di wilayah konsesi perusahaan, sehingga masyarakat penambang yang bermitra dengan PT Timah Tbk juga melaksanakan kewajiban perpajakannya.
"Kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 1,39 triliun. Membaiknya performa kinerja perusahaan tentunya selaras dengan kontribusi perusahaan kepada negara," kata Abdullah Umar, Selasa (6/12/2022).
Abdullah menambahkan, meski harga timah mengalami penurunan di paruh kedua tahun ini, perseroan optimistis kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk kepada negara akan dapat terus meningkat hingga tutup buku tahun 2022.
"Manajemen perseroan berupaya untuk meningkatkan kinerja sehingga bisa memberikan kontribusi kepada negara, pemegang saham dan masyarakat," imbuh Abdullah.
Catatan kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk empat tahun terakhir, yakni pada 2018 sebesar Rp 818,7 miliar, 2019 sebesar Rp 1,2 triliun, pada 2020 sebesar Rp 677,9 miliar, lalu sebesar Rp 776,657 miliar dicatatkan pada 2021.