Liputan6.com, Bali - Emiten penyedia jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan turut mendukung pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Salah satunya akan operasikan bongkar muat alat berat di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur.
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sugeng Mulyadi mengatakan, perseroan berupaya hubungakn layanan terminal kendaraan di seluruh Indonesia terutama untuk arus kendaraan cukup besar. Salah satunya Pelabuhan Semayang Balikpapan yang mencatat trafik yang tinggi. Untuk mendukung pembangunan IKN itu, Indonesia Kendaraan Terminalmengusulkan operasikan bongkar muat alat berat di Pelabuhan Semayang.
Baca Juga
“Kita juga di sana (Pelabuhan Semayang-red) untuk handling operasikan bongkar muat alat berat. Saat ini proses sub holding, pemegang saham grup Pelindo mudah-mudahan bisa operasikan tahun ini. Dalam rangka dukung IKN kita juga dorong semua dari kelancaran alat berat karena mareka butuh kontruksi besar dan mobilitasnya internasional dan domestik,” ujar dia, saat media gathering IPCC, di Bali, Jumat (26/5/2023).
Advertisement
Ia mencontohkan, saat pengiriman alat berat berkaitan dengan pembangunan suatu gedung dan bangunan untuk IKN misalkan dari Jepang langsung ke IKN. Sebelumnya pengiriman terlebih dahulu ke Indonesia Kendaraan Terminal dan masuk ke domestik, lalu ke Pelabuhan Semayang, selanjutnya IKN.
“Untuk itu dalam perencanaan kita ke depan, Pelabuhan Semayang, proyek strategis untuk dukung keberlangsungan IKN. Kita harus optimis, Indonesia butuh pengembangan baru. Jakarta sudah penuh,” kata Sugeng.
Pengembangan Terminal RORO
Selain itu, Indonesia Kendaraan Terminal juga akan operasikan terminal RORO di Balikpapan, Surabaya dan Indonesia sehingga diharapkan memberi nilai tambah bagi perseroan.
Saat ini rencana operasikan terminal kapal RORO tersebut masih dalam proses sub holding dan holding. Sugeng menuturkan, pengoperasian terminal RORO ini untuk menghubungkan seluruh Indonesia sehingga berdampak pada sektor logistik di Jawa dan Pulau luar Jawa.
“RORO dioperasikan terminal kendaraan dengan sistem konvensional. Ke depan melakukan standar khusus terminal kendaraan, jadi karena per segmen di Pelindo ini merupakan suatu (pengembangan-red) bisnis dilakukan, IKT berkesempatan dan punya kelebihan pengoperasian terminal RORO yang berikan nilai tambah layanan di pelabuhan,” ujar dia.
Adapun dengan pengoperasian terminal RORO juga berkontribusi terhadap pendapatan perseroan. Diharapkan pengoperasian terminal RORO tersebut dilakukan pada 2023.
“Terminal kendaraan dioperasikan IPCC, kontribusi ke pemilik lahan dan aset Pelindo di grup kita sendiri dapat pendapatan dari pengoperasian, revenue sharing bagi pemilik lahan dan Indonesia Kendaraan Terminal sebagai operator,” tutur Sugeng.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2023
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk mencatat pertumbuhan kinerja keuangan positif pada kuartal I 2023. Perseroan membukukan pendapatan tumbuh 27,39 persen menjadi Rp 191,15 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 150,04 miliar.
Dari pertumbuhan pendapatan tersebut, perseroan mencatat laba naik 20,04 persen menjadi Rp 42,33 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 35,26 miliar. Beban pokok pendapatan tercatat Rp 92,25 miliar hingga kuartal I 2023. Beban pokok pendapatan itu tumbuh 28,51 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 71,78 miliar.
Dengan demikian, laba kotor perseroan tercatat Rp 98,90 miliar hingga Maret 2023. Laba kotor itu naik 26,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 78,26 miliar. Perseroan mencatat kenaikan beban baik beban umum dan administrasi masing-masing Rp 30,04 miliar dan Rp 2,33 miliar.
Di sisi lain, laba usaha perseroan naik 50,9 persen menjadi Rp 66,53 miliar hingga kuartal I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 53,05 miliar. Melihat kondisi tersebut, laba per saham dasar perseroan naik menjadi Rp 23,28 pada kuartal I 2023 dari kuartal I 2022 sebesar Rp 19,39.
Perseroan mencatat ekuitas naik menjadi Rp 1,20 triliun pada kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 1,16 triliun. Sementara itu, liabilitas perseroan turun menjadi Rp 1,01 triliun pada kuartal I 2023 dari Desember 2022 Rp 1,02 triliun. Aset perseroan naik menjadi Rp 2,21 triliun pada kuartal I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 2,19 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,05 triliun pada kuartal I 2023.