Liputan6.com, Bali - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 35 miliar pada 2023. Dana belanja modal akan berasal dari kas internal.
Direktur Operasi dan Teknikal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Bagus Dwipoyono menuturkan, belanja modal 2023 untuk investasi yang merupakan lanjutan investasi tahun sebelumnya. Belanja modal sebesar Rp 35 miliar digunakan untuk perbaikan lapangan dan pembangunan gedung parkir baru.
Baca Juga
“Tahun depan akan dilakukan tambah kapasitas gedung parkir lima lantai. 3,8 hektar tambah kapasitas 2.000 unit mulai dikerjakan tahun ini. Dilakukan konstruksi awal tahun depan,” ujar Bagus saat media gathering IPCC, ditulis Jumat (26/5/2023).
Advertisement
Bagus mengatakan, saat ini rencana tersebut masih dalam tahap design.Perseroan belum dapat jelaskan detil mengenai realisasi dana belanja modal hingga Mei 2023 yang sudah dianggarkan.
Dana belanja modal untuk pembangunan gedung parkir ini dilakukan perseroan lantaran kapasitas saat ini sudah cukup padat. Karena itu, perseroan akan meningkatkan belanja modal Rp 150 miliar-Rp 200 miliar pada 2024. Dana belanja modal itu akan berasal dari kas internal hal ini seiring perseroan menyatakan punya pendanaan cukup kuat.
“Pertumbuhan trafik cukup tinggi, kapasitas dekati 70 persen.Untuk gedung parkir Rp 100 miliar itu parkir kendaraan bangun kapasitas 5 hektar,” ujar Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal, Sugeng Mulyadi.
Ia mengatakan, dengan peningkatan kapasitas juga untuk optimalkan layanan sehingga ekspor tidak terganggu.Pihaknya tak ingin ekspor terganggu hanya karena kapasitas tidak memenuhi. Pembangunan gedung parkir itu diperkirakan memakan waktu 1-1,5 tahun.
Usulan Dividen
Sebelumnya, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan tebar dividen 2022. Diperkirakan dividen yang diusulkan sekitar 60-70 persen dari laba bersih 2022.
Direktur Keuangan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sumarno menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk berikan nilai tambah kepada pemegang saham melalui dividen. Namun, Sumarno masih enggan mengenai jumlah pasti untuk usulan dividen. Akan tetapi, ia mengatakan, dividen yield yang akan dibagikan perseroan lebih menarik dari deposito.
“Tentunya berkomitmen seperti tahun sebelumnya beri nilai tambah pemegang saham, secara nilai belum (nilai belum bisa menyebutkan-red). Tetapi (dividen kita-red) lebih bagus dari depostio,” ujar Sumarno, saat media gathering IPCC, ditulis Jumat (26/5/2023).
Sementara itu, Investor Relations Indonesia Kendaraan Terminal, Reza Priyambada menuturkan, dividen yang akan diberikan berpotensi sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Diperkirakan pembagian dividen IPCC pada 2022, 60-70 persen dari laba bersih. “Dividen IPCC 60-70 persne dari laba bersih kurang lebih akan sama. Tunggu lampu hijau dari presiden komisaris dan pemegang saham mayoritas,” kata dia.
Adapun pada 27 Juni 2023, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu agendanya akan menetapkan mengenai penggunaan laba/rugi bersij perseroan untuk tahun buku 2022.
Pada 2022, Indonesia Kendaraan Terminal mencatat pendapatan tumbuh 40,58 persen menjadi Rp 726,57 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 516,83 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari kenaikan layanan jasa terminal sebesar 40,35 persen menjadi Rp 671,07 miliar. Pelayanan jasa barang tumbuh 18,06 persen menjadi Rp 38,43 miliar.
Pendapatan pelayanan rupa-rupa usaha dan pengusahaan tanah, bangunan, air dan listrik masing-masing berkontri Rp 8,81 miliar dan Rp 8,25 miliar. Adapun perseroan mencatat laba tahun berjalan tumbuh 169,3 persen menjadi Rp 161,72 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 60,5 miliar.
Advertisement
Dukung Pembangunan IKN
Sebelumnya, emiten penyedia jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) akan turut mendukung pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Salah satunya akan operasikan bongkar muat alat berat di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur.
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sugeng Mulyadi mengatakan, perseroan berupaya hubungakn layanan terminal kendaraan di seluruh Indonesia terutama untuk arus kendaraan cukup besar. Salah satunya Pelabuhan Semayang Balikpapan yang mencatat trafik yang tinggi. Untuk mendukung pembangunan IKN itu, perseroan mengusulkan operasikan bongkar muat alat berat di Pelabuhan Semayang.
“Kita juga di sana (Pelabuhan Semayang-red) untuk handling operasikan bongkar muat alat berat. Saat ini proses sub holding, pemegang saham grup Pelindo mudah-mudahan bisa operasikan tahun ini. Dalam rangka dukung IKN kita juga dorong semua dari kelancaran alat berat karena mareka butuh kontruksi besar dan mobilitasnya internasional dan domestik,” ujar dia, saat media gathering IPCC, Jumat (26/5/2023).
Ia mencontohkan, saat pengiriman alat berat berkaitan dengan pembangunan suatu gedung dan bangunan untuk IKN misalkan dari Jepang langsung ke IKN. Sebelumnya pengiriman terlebih dahulu ke Indonesia Kendaraan Terminal dan masuk ke domestik, lalu ke Pelabuhan Semayang, selanjutnya IKN. “Untuk itu dalam perencanaan kita ke depan, Pelabuhan Semayang, proyek strategis untuk dukung keberlangsungan IKN. Kita harus optimis, Indonesia butuh pengembangan baru. Jakarta sudah penuh,” kata Sugeng.