Tok! HM Sampoerna Tebar Dividen 2022 Rp 54,7 per Saham

HM Sampoerna mencatat penjualan bersih sebesar Rp 111,2 triliun pada t2022, atau naik 12,5 persen dari Rp98,9 triliun pada 2021.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Jun 2023, 16:37 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 16:35 WIB
Sampoerna
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui pembayaran dividen untuk tahun buku 2022 pada Jumat, 9 Juni 2023.
Liputan6.com, Jakarta  PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) memutuskan untuk membagikan dividen lebih dari Rp 6,36 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 54,7 per saham.
 
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui pembayaran dividen untuk tahun buku 2022 pada Jumat, 9 Juni 2023.
 
"Sampoerna melakukan pembayaran dividen senilai lebih dari Rp 6,36 triliun dari saldo laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 100 persen atau Rp 54,7 per saham," kata Vassilis Gkatzelis dalam keterangan resminya, (9/6/2023).
 
Di samping itu, ia juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas penetapan kebijakan Cukai Hasil Tembakau lintas tahun untuk 2023-2024 yang memberikan kepastian berusaha.
 
"Kami berharap hal ini dapat diimbangi dengan kebijakan Pemerintah berikutnya yang dapat mendukung keberlangsungan industri tembakau dan menyokong pemulihan ekonomi ke tingkat pra-pandemi," kata dia.
 
Sementara itu, perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 111,2 triliun pada t2022, atau naik 12,5 persen dari Rp98,9 triliun pada 2021, didorong oleh total volume penjualan sebesar 86,8 miliar unit atau naik 4,8 persen dari tahun sebelumnya.
 
Peningkatan volume penjualan didorong oleh merek-merek premium di berbagai segmen utama: Sampoerna A, Dji Sam Soe, dan Marlboro.
 
Kombinasi dari dampak pandemi COVID-19 dengan kenaikan cukai sebesar dua digit dan melebarnya. kesenjangan cukai antar segmen memberikan tantangan besar bagi industri tembakau, namun Sampoerna tetap fokus untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingannya. 
 
"Kami mengembangkan strategi yang berorientasi ke masa depan dan memberikan kinerja topline yang kuat pada tahun 2022 dengan pertumbuhan volume tahun-ke-tahun dan stabilisasi pangsa pasar di tengah lingkungan usaha yang menantang dan percepatan downtrading ke segmen di bawah Golongan 1 dengan tarif cukai lebih rendah," imbuhnya.
 
 

Fasilitas Produksi

Sampoerna
Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui pembayaran dividen untuk tahun buku 2022 pada Jumat, 9 Juni 2023.
Perseroan juga mencatatkan pencapaian strategis yang penting dengan beroperasinya fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap perseroan di Karawang pada kuartal IV 2022 dengan nilai investasi lebih dari USD 186 juta untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik. 
 
Ini adalah langkah besar dalam memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap yang dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah. Meskipun tidak bebas risiko, namun produk ini merupakan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.
 
"Kinerja kami di tahun 2022 mencerminkan fundamental bisnis yang kokoh, dengan kekuatan portofolio merek kami di segmen sigaret buatan mesin maupun linting tangan, jangkauan pasar yang kuat, dan organisasi yang tangguh. Meskipun profitabilitas kembali mengalami penurunan dan masih berada jauh lebih di bawah tingkat pra-pandemi, indikator profitabilitas utama meningkat selama paruh kedua tahun 2022, baik dibandingkan paruh pertama maupun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, didorong oleh net pricing yang positif atau kenaikan harga sejak kuartal ketiga tahun 2022," katanya.
 
Menurut ia, momentum positif ini berlanjut pada kuartal I 2023 dengan pendapatan bersih Rp 27 triliun dan laba bersih Rp 2,2 triliun, atau naik masing-masing sebesar 3,1 persen dan 12,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I 2023 ini, pangsa pasar Sampoerna meningkat menjadi 28,5 persen, atau naik 0,2 basis poin dibandingkan kuartal I 2022,
 
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa iklim usaha yang dapat diprediksi adalah kunci dalam mewujudkan penciptaan nilai yang berkelanjutan untuk ekosistem yang lebih luas, terutama bagi perusahaan dengan rekam jejak investasi yang panjang di Indonesia. 
 
"Dengan bangga saya sampaikan bahwa awal tahun ini Sampoerna telah meresmikan fasilitas produksi untuk produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat," ujar dia.
 
 

Inovasi

Logo PT HM Sampoerna Tbk
Logo PT HM Sampoerna Tbk
Selain itu, baru-baru ini perseroan memperkenalkan inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau bebas asap, yaitu IQOS ILUMA, melalui kelanjutan IQOS Club dengan peluncuran terbatas di 10 kota besar di Indonesia. Ini adalah tonggak penting untuk menandai kiprah Sampoerna selama 110 tahun di negara ini.
 
Philip Morris International (PMI), induk perusahaan Sampoerna, telah mengembangkan ragam produk tembakau inovatif bebas asap tanpa proses pembakaran sebagai upaya memperkenalkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya. 
 
Salah satu produk bebas asap yang diperkenalkan di Indonesia adalah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS yang batang tembakaunya telah diproduksi oleh Sampoerna. Fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia untuk batang tembakau yang dipanaskan merupakan yang pertama di Asia Tenggara, dan ketujuh di dunia. 
 
Realisasi investasi ini menjadi bagian dari upaya Perseroan untuk turut mendukung prioritas pemerintah dalam mendorong investasi, meningkatkan ekspor barang jadi, dan hilirisasi industri. 
 
"Investasi jangka panjang Sampoerna merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia. Di samping pembangunan pabrik, Sampoerna juga menciptakan nilai tambah ekonomi dan dampak sosial yang mencakup peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi. pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi maupun peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, dan peningkatan kinerja ekspor," tandasnya.
 
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya