IHSG Berpeluang Menghijau, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 22 Juni 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Kamis, 22 Juni 2023. Analis prediksi IHSG akan bergerak di kisaran level support 6.626,6.578 dan level resistance 6.744,6.772.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Jun 2023, 09:01 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 09:01 WIB
Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Gerak Indeks Harga Saham (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Kamis (22/6/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Kamis (22/6/2023). IHSG akan bergerak di kisaran level support 6.626,6.578 dan level resistance 6.744,6.772.

IHSG ditutup naik 0,63 persen ke posisi 6.703 pada perdagangan Rabu, 21 Juni 2023 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan IHSG pun berhasil menembus moving average (MA) 20 harian.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG masih sanggup bergerak di atas 6.626 sebagai support terdekat, posisi IHSG saat ini berada di awal wave c dari wave (i) dari wave (iii) pada label merah yang akan membawa IHSG menguat menuju 6.744-6.819.

“Namun, waspadai apabila break kembali ke bawah 6.626, IHSG belum selesai membentuk wave b dari wave (i) dari wave (iii) di label hitam yang akan membawa IHSG ke 6.601,” tutur dia.

Herditya prediksi IHSG berada di level support 6.626,6.578 dan level resistance 6.744,6.772.

Sementara itu, analis PT BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menuturkan, IHSG akan berada di level resistance 6.719/6.767 dan level support 6.676/6/562.

Sebelumnya, BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup di level 6.702, di atas 5 day moving average di 6.692. Investor asing mencatatkan aksi jual Rp 61,93 miliar. Dalam sepekan, investor asing jual saham Rp 1,96 triliun dan aksi beli Rp 16.95 triliun (ytd).

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Sedangkan BNI Sekuritas memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), dan saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Rekomendasi Teknikal

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berikut rekomendasi teknikal dari BNI Sekuritas:

1. PT Ciputra Group Tbk (CTRA)

Resist: 1.145/1.245.

Support: 1.120/1.015.

Rekomendasi: trading buy target 1.145/1.165 stop loss di bawah 1.045.

 

2. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Resist: 6.125/6.275.

Support: 5.900/5.725.

Rekomendasi: buy di atas 6.025 target 6.125/6.175 stop loss di bawah 5.900.

 

3. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Resist: 850/925.

Support: 830/750.

Rekomendasi: akumulasi buy target 850/860 stop loss di bawah 795.

 

4. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)

Resist: 1.730/1.775.

Support: 1.670/1.615.

Rekomendasi: buy di atas 1.705 target 1.730/1.780 stop loss di bawah 1.625.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

IHSG Melompat 0,63% ke 6.702 Hari Ini 21 Juni 2023, Efek Status Pandemi COVID-19 Dicabut?

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 10,5 triliun dengan melibatkan 15,3 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu (21/6/2023). Mayoritas sektor saham menghijau sehingga angkat IHSG.

Dikutip dari data RTI, IHSG melambung 0,63 persen ke posisi 6.702,62. Indeks LQ45 menguat 0,62 persen ke posisi 954,68. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.702,62 dan terendah 6.635,67.

Sebanyak 280 saham menguat dan 240 saham melemah. 218 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.129.732 kali dengan volume perdagangan 15 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.945.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham kesehatan merosot terpangkas 1,25 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menanjak 0,53 persen, sektor saham basic mendaki 0,62 persen, sektor saham industri bertambah 0,53 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,85 persen, dan sektor saham siklikal naik 1,36 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,88 persen, sektor saham properti menanjak 0,51 persen, sektor saham teknologi menguat 1,27 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 1,24 persen dan sektor saham transportasi melompat 1,12 persen.

 

Kata Analis

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun penguatan IHSG terjadi di tengah pemerintah Indonesia yang umumkan pencabutan status pandemi COVID-19 menjadi endemi.Namun, analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksono menuturkan, status pandemi COVID-19 tidak terlalu pengaruhi. Hal ini karena semenjak COVID-19 berkurang sudah mulai memutar ekonomi.

Herditya menilai, penguatan IHSG secara teknikal rebound lantaran belum ada sentimen yang begitu pengaruhi ke pasar saham. Ia menilai, sentimen yang adalah pelaku menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

“Untuk sentimen yang beredar diperkirakan pelaku pasar menanti hasil RDG BI. Disamping itu nampaknya masih dipengaruhi akan perlambatan permintaan global setelah China memangkas suku bunga pinjamannya,” tutur dia.

Ia menambahkan, investor juga menanti testimoni bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) terkait arah kebijakan suku bunga.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya