Jasa Armada Indonesia Tebar Dividen Tunai 2022 Rp 21,42 per Saham

PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) akan membagikan dividen tunai 2022 sebesar Rp 113 miliar setelah dapatkan restu pemegang saham dalam RUPST Perseroan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jun 2023, 11:14 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2023, 11:14 WIB
Jasa Armada Indonesia Tebar Dividen Tunai 2022 Rp 21,42 per Saham
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 113 miliar atau Rp  21,42 per saham. Rencana ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jasa Armada Indonesia yang diselenggarakan Kamis, 22 Juni 2023.

Besaran dividen tunai ini setara 75,02 persen laba perseroan tahun buku 2022. Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 19,41 miliar pada 23 Desember 2022. Sehingga sisa dividen tunai yang akan dibagikan sebesar Rp 93,6 miliar pada bulan Juli 2023.

"Pembagian dividen untuk tahun buku 2022 dengan  Dividend Payout Ratio (DPR) sebesar 75,02 persen menunjukkan komitmen Perseroan terhadap pemegang saham yang terus memberikan kepercayaan dan dukungan kepada IPCM,” ujar Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (23/6/2023).

Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba Rp 150,6 miliar, atau naik 10 persen dari Rp 137 miliar  pada tahun sebelumnya. Selain dialokasikan sebagai dividen, sebesar Rp 30,1 miliar atau 20 persen laba bersih 2022 akan dialokasikan sebagai cadangan.

Sisanya sebesar Rp 7,49 miliar sebesar atau 4,98 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Santi menuturkan, raihan laba sepanjang 2022 sejalan dengan pertumbuhan pendapatan yang naik 19,5 persen dari Rp 820 miliar menjadi Rp 980 miliar.

Kontributor utama berasal dari jasa pelabuhan umum sebesar Rp 503,9 miliar atau 51,4 persen dari total pendapatan, naik 18,9 persen dari Rp 423,8 miliar pada akhir 2021.

Kontributor pendapatan lainnya adalah jasa Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp 171,2 miliar yang memberikan kontribusi 17,5 persen, diikuti jasa pengelolaan kapal dan jasa marine lainnya yang masing-masing senilai Rp 54 miliar dan Rp 51 miliar.

 

Menambah Armada

PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyelenggarakan port visit di Tanjung Priok, Jakarta pada, Senin, 20 Desember 2021 (Foto: PT Jasa Armada Indonesia Tbk)
PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyelenggarakan port visit di Tanjung Priok, Jakarta pada, Senin, 20 Desember 2021 (Foto: PT Jasa Armada Indonesia Tbk)

Perseroan juga memiliki neraca keuangan yang sangat sehat dengan peningkatan total aset sebesar 4,2 persen dari periode tahun 2021, yaitu sebesar Rp 1,43 triliun menjadi sebesar Rp 1,49 triliun pada 2022.

"Selain capaian keuangan, di tahun 2022 Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan tiga motor pandu baru yang kami beri nama Motor Pandu IPCM Srikandi 01, IPCM Srikandi 02 dan IPCM Srikandi 03 dengan daya mesin 2X300 HP yang diharapkan menjadi penambah kekuatan armada dan alat produksi dalam mendukung perluasan pasar di masa yang akan datang. Di samping itu, IPCM saat ini tengah gencar menambah pasar baru di wilayah Indonesia Timur,” beber Santi.

Selain menyampaikan kinerja yang baik di tahun 2022, IPCM terus menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan mengutamakan transparansi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan yang tercermin dari hasil asesmen GCG dengan predikat  'Sangat Baik'  dan juga hasil asesmen ASEAN Corporate Governance Scorecard  dengan skor 95,93 poin dalam predikat 'Sangat Baik', naik dari tahun sebelumnya dengan skor sebesar 87,82 poin.

Lirik Potensi Booming Bisnis Nikel

PT Jasa Armada Indonesia Tbk
sumber : ipcmarine.co.id

Sebelumnya, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) berupaya kembangkan potensi bisnis di Indonesia Timur dengan membidik usaha terkait komoditas nikel.

Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk, Shanti Puruhita menuturkan,saat ini perseroan bergerak di jasa kemaritiman. Perseroan mengejar potensi bisnsi yang ada di Indonesia Timur dengan melihat potensi bisnis tambang termasuk yang sedang jadi pembicaraan saat ini yaitu nikel.

"Kami kejar tambang-tambang yang ada di sekitar wilayah Indonesia. Keluarkan barang lewat kapal. Kapal harus tetap pakai layanan kapal tunda dan pandu,” ujar dia.

Selain melirik potensi dari bisnis nikel, Jasa Armada Indonesia juga melirik Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dengan kerja sama pihak lain.  Sebelumnya perseroan telah menandatangani perpanjangan kerja sama dengan PT Krakatau Bandar Samudera bersama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Banten.

“Apakah ada yang lain? Pastinya ada. Beberapa dalam proses, proses pengajuan BUP pelimpahan baru. Tahun ini tambah satu BUP pelimpahan baru di JAI (Jakarta Armada Indonesia). Lokasinya tunggu tanggal ainnya,” kata dia.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya