Wall Street Melejit, Indeks Dow Jones Menguat 8 Hari Berturut-turut

Wall street kompak melesat pada perdagangan Rabu, 19 Juli 2023 di tengah sentimen laporan keuangan perusahaan. Indeks Dow Jones catat penguatan terbesar.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jul 2023, 06:45 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2023, 06:45 WIB
Wall Street Melejit, Indeks Dow Jones Menguat 8 Hari Berturut-turut
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menghijau pada perdagangan Rabu (20/7/2023). (Unsplash/Aditya Vyas)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 19 Juli 2023 waktu setempat seiring musim laporan keuangan perusahaan. Di antara indeks saham acuan, indeks Dow Jones mencatat kenaikan beruntun terpanjang dalam hampir empat tahun.

Dikutip dari CNBC, Kamis (20/7/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 109,28 poin atau 0,31 persen ke posisi 35.061,21. Indeks S&P 500 bertambah 0,24 persen menjadi 4.565,72. Indeks Nasdaq menanjak 0,03 persen ke posisi 14.358,02.

Indeks Dow Jones membukukan kenaikan dalam delapan hari berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang sejak September 2019.

Di sisi lain, Goldman Sachs mencatat laba belum sesuai harapan seiring kerugian di real estate. Goldman Sachs sebelumnya telah memperingatkan investor kalau kuartal tersebut kemungkinan akan hasilkan kinerja kurang baik. Saham Goldman Sachs naik hampir 1 persen.

Sementara itu, saham US Bancorp, JB Hunt masing-masing naik 6,5 persen dan 3,7 persen. Perusahaan besar lainnya yakni Netflix, Tesla, IBM, dan United Airlines akan merilis kinerja keuangan setelah penutupan perdagangan.

Sejauh ini, musim laporan keuangan kuartal II dimulai dengan awal yang kuat. Dari perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan kinerja keuangan, 78 persen telah melampaui harapan, menurut data FactSet. Bagi banyak investor, rentetan kenaikan baru-baru ini mendukung skenario soft-landing. Ini adalah prospek yang mendapatkan daya tarik setelah data inflasi yang menggembirakan pekan lalu.

"Laba bank lebih baik dari yang ditakuti dan mendorong krisis episodic. Sejauh ini soft landing akan terjadi,” ujar Head of Fixed Income and Trading DWS Group, George Catrambone.

“Komentari dari CEO mencerminkan apa yang dikatakan oleh grup penjualan ritel kepada kami, yang sebagoan besar pengeluarannya utuh, meski ada beberapa normalisasi kredit,” ia menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indeks Russell 2000 Ungguli Indeks S&P 500

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)
Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

Selain itu, saham Carvana naik 40 persen setelah pengecer mobil bekas mendapatkan kesepakatan untuk kurangi utang sekitar USD 1,2 miliar. Pengecer mobil online itu membukukan hasil laba kuartalan pada Rabu pekan ini.

Di sisi lain, kinerja indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 mampu ungguli indeks S&P 500. Pada Juli 2023, indeks S&P 500 bertambah 2,6 persen. Indeks Russell 200 naik hampir 5 persen pada Juli 2023.

Sepanjang 2023, indeks S&P 500 naik hampir 19 persen, dan indeks kapitalisasi kecil telah menguat 12 persen.

 Saham yang terbang angkat indeks Russell 2000 pada Juli 2023 termasuk saham penambang bitcoin TeraWulf dan Carvana masing-masing naik lebih dari 100 persen pada Juli 2023.Saham BridgeBio bertambah 97 persen pada Juli 2023. Sedangkan saham Cipher Mining menguat hampir 70 persen.

Saham Apple Melonjak

Sementara itu, saham Apple naik hampir 1 persen pada perdagangan Rabu pekan ini setelah Bloomberg News menurut sumber melaporkan raksasa teknologi itu sedang mengembangkan alat kecerdasan buatannya sendiri.

Apple telah membangun kerangka kerjanya sendiri untuk membuat model bahasa besar yang dapat menantang pesaing dari OpenAI, Google dan lainnya.Saham Apple telah naik 50 persen pada 2023.


Penutupan Wall Street pada 19 Juli 2023

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Sebelumnya, bursa saham alias wall street melonjak memperpanjang kenaikannya karena investor menyambut rilis pendapatan perbankan yang lebih baik dari perkiraan. Kinerja ini mendorong Dow di jalur untuk kenaikan harian terpanjang dalam lebih dari dua tahun.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 366,58 poin atau 1,06 persen, menjadi 34.951,93 poin. Indeks S&P 500 bertambah 32,19 poin atau 0,71 persen, menjadi 4.554,98 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 108,69 poin atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 14.353,64 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan teknologi dan keuangan memimpin penguatan masing-masing terdongkrak 1,26 persen dan 1,12 persen.

Sementara itu, sektor real estat dan utilitas memimpin penurunan dengan masing-masing kehilangan 0,82 persen dan 0,78 persen.

Wallstreet AS berakhir menguat karena musim laporan keuangan kuartal kedua bergulir. Para pedagang mencerna pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan, dengan lebih banyak bank besar melaporkan hasil yang menggembirakan.

Morgan Stanley, Bank of America dan Bank of New York Mellon kompak melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Dengan kebangkitan perbankan investasi dan suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan keuntungan pada kuartal kedua. Ketiga saham tersebut masing-masing melonjak 6,45 persen, 4,42 persen, dan 4,11 persen.

Sementara itu, saham Microsoft naik ke rekor penutupan setelah raksasa teknologi itu menetapkan harga yang lebih tinggi pada perangkat lunak terkait kecerdasan buatan (AI). Sahamnya melonjak 4,0 persen pada Selasa (18/7/2023), membantu Dow mencapai level tertinggi dalam 15 bulan.

 

 


Gara-Gara Laporan Ekonomi

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Musim laporan keuangan kuartal kedua AS ini dengan latar belakang ekonomi yang lebih tangguh dari yang diperkirakan banyak orang.

Secara khusus, pasar kerja tetap sehat, mendukung belanja konsumen, yang juga diuntungkan dari kelebihan uang tunai di neraca rumah tangga dan perlahan-lahan meningkatkan pendapatan riil saat inflasi mereda, menurut analisis yang diterbitkan oleh UBS Global Wealth Management pada Selasa (18/7/2023).

"Akibatnya, data ekonomi AS secara konsisten mengalahkan ekspektasi selama beberapa bulan terakhir, dan kami pikir musim laporan keuangan kuartal kedua cenderung mencerminkan tren ini," kata UBS.

"Wall Street juga didukung oleh hasil Morgan Stanley dan Bank of America yang memberi investor beberapa alasan lebih lanjut untuk optimis di awal musim laporan keuangan. Tentu saja, ini hanya satu rintangan yang diselesaikan tetapi investor akan berharap ini pertanda akan datang," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA, pemasok layanan perdagangan daring multi-aset.

Investor juga mencerna data ekonomi terbaru yang dirilis. Biro Sensus AS melaporkan bahwa penjualan ritel naik 0,2 persen dari bulan ke bulan pada Juni, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 0,5 persen, menunjukkan bahwa konsumen lebih bijaksana dengan pembelian mereka. Data untuk Mei direvisi naik menjadi 0,5 persen dari 0,3 persen.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya