Wall Street Melesat, Indeks Nasdaq Pimpin Penguatan Berkat Saham Nvidia

Wall street menguat pada perdagangan Senin, 28 Agustus 2023. Indeks Nasdaq catat penguatan seiring kenaikan saham teknologi.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Agu 2023, 06:51 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 06:50 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin, 28 Agustus 2023. Wall street berupaya melesat di tengah koreksi selama Agustus 2023.(AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin, 28 Agustus 2023. Wall street berupaya melesat di tengah koreksi selama Agustus 2023.

Dikutip dari CNBC, Selasa (29/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 213,08 poin atau 0,62 persen ke posisi 34.559,98. Indeks S&P 500 menanjak 0,63 persen ke posisi 4.433,31. Indeks Nasdaq mendaki 0,84 persen ke posisi 13.705,13.

Tiga indeks acuan itu telah melemah sepanjang Agustus 2023. Indeks S&P 500 melemah 3,4 persen, indeks Nasdaq dan Dow Jones masing-masing turun 4,5 persen dan 2,8 persen.

Saham Meta dan Apple menguat. Sementara itu, saham Nvida menguat 1,8 persen. Saham produsen kendaraan listrik Tesla bertambah 0,1 persen.

Pergerakan saham teknologi ini terjadi ketika sektor teknologi mendapatkan kembali pijakannya pada akhir Agustus. Sektor teknologi informasi di S&P 500 turun 4,6 persen pada Agustus 2023.

Di luar sektor teknologi, saham 3M melonjak lebih dari 5 persen, sehari setelah laporan Bloomberg, mengutip sumber menuturkan kalau perseroan bersiap menyelesaikan tuntutan hukum yang menuduh beberapa penyumbat telinga yang rusak.

Di sisi lain, reli saham pada awal pekan ini juga cukup luas. 10 dari 11 sektor saham di S&P 500 positif. Sektor saham utilitas merosot 0,04 persen.

“Saat ini lebih merupakan peningkatan (saham-red) siklikal dibandingkan teknologi, dan saya pikir itu hanya berasal dari pertumbuha yang lebih kuat dari perkiraan di luar Amerika Serikat,” ujar Co-Chief Investment Officer Certuity, Dylan Kremer.

“Peningkatan saham teknologi tahun ini didorong oleh kecerdasan buatan dan juga faktor kualitas dalam perusahaan teknologi,” ia menambahkan.

Kremer menuturkan, saat ini perlambatan growth stock mungkin dapat diatasi.”Anda mungkin melihat investor mulai lebih saham siklikal dibandingkan teknologi dalam jangka pendek,” kata dia.


Peluang Kenaikan Suku Bunga The Fed

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Saham bergerak menguat usai pernyataan baru dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Pada Jumat pekan lalu, Powell menunjukkan beberapa tanda berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan belanja konsumen yang kuat. Akan tetapi, ia indikasikan bank sentral akan melanjutkan dengan hati-hati kenaikan suku bunga tambahan.

Pada Senin pagi, 28 Agustus 2023, pelaku pasar perkirakan kemungkinan lebih dari 20 persen kalau the Fed akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan September, menurut FedWatch CME Group.

Investor juga mengamati ukuran inflasi pilihan the Fed, yaitu indeks pengeluaran konsumsi pribadi yang akan dirilis pada Kamis, diikuti data gaji non pertanian pada Jumat pagi pekan ini.

Sementara itu, semua sektor S&P 500 berada di zona hijau pada Senin pekan ini dan memimpin indeks saham. Saham real estate naik 1,2 persen, dan menjadikannya sektor dengan kenaikan terbesar pada awal pekan. Hal itu ditopang oleh saham Host Hotels and Resorts, Boston Properties, dan CBRE Group yang naik 2 persen.

Disusul sektor jasa komunikasi. Saham sektor jasa komunikasi bertambah 0,9 persen. Saham Warner Bros Discovery naik 3,4 persen, dan saham Charter Communications serta Paramount Global masing-masing melonjak lebih dari 2 persen.


Penutupan Wall Street 25 Agustus 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 25 Agustus 2023. Wall street melambung seiring pelaku pasar menyambut baik pernyataan ketua the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari CNBC, Sabtu (26/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 0,7 persen atau 247,48 poin ke posisi 34.346,90. Indeks S&P 500 mendaki 0,7 persen ke posisi 4.40571. Indeks Nasdaq bertambah 0,9 persen ke posisi 13.590,65.

Penguatan tersebut membantu kedua indeks di wall street hentikan koreksi dalam tiga minggu berturut-turut. Akan tetapi, indeks Dow Jones mencatat koreksi dalam dua minggu berturut-turut.

Sektor energi dan konsumen indeks S&P 500 masing-masing naik 1 persen pada perdagangan Jumat pekan ini. Perusahaan minyak Valero Energy dan produsen mainan Hasbro termasuk di antara saham-saham yang memperoleh keuntungan terbesar jelang akhir pekan masing-masing naik 2,8 persen dan 5,7 persen.

Optimisme tersebut sebagian dipicu keyakinan Powell terhadap berlanjutnya pertumbuhan ekonomi di AS. Ia menyebutkan belanja konsumen “sangat kuat” dan tanda-tanda awal pemulihan di pasar perumahan. Powell tetap berkomitmen untuk menurunkan inflasi kembali ke target 2 persen.

“Perekonomian mungkin tidak melambat seperti yang diperkirakan sepanjang tahun ini, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) telah melampaui ekspektasi dan tren jangka panjang, dan data belanja konsumen baru-baru ini sangat kuat,” ujar dia.

Powell menambahkan, sektor perumahan menunjukkan tanda-tanda kembali meningkat setelah mengalami perlambatan tajam dalam 18 bulan terakhir.

Namun, Jerome Powell tidak memberikan indikasi yang jelas mengenai arah suku bunga. Sementara itu, LPL Financial Chief Global Strategist Quincy Krosby menuturkan, kenaikan imbal hasil treasury akan menjadi kunci yang mendasari arah pasar.

“Terlepas dari alasan imbal hasil naik lebih tinggi yang mereka lakukan adalah memperketat kondisi keuangan karena biaya modal naik,” ujar Krosby.

 


Imbal Hasil Obligasi AS

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)
Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun yang menjadi acuan merosot ke posisi 4,233 persen pada Jumat, 25 Agustus 2023 usai sentuh level tertinggi pada awal pekan.

Beberapa investor menyatakan optimisme the Fed mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga.

“Mungkin masih ada satu atau dua yang tersisa,” ujar Direktur Rockefeller Asset Management, Alex Petone.

Sementara itu, CIO of Girard Timothy melihat komentar pejabat the Fed pada Jumat pekan ini mulai memberikan kepercayaan pasar kalau kenaikan suku bunga pada masa depan mungkin tidak diperlukan.

“Kami mendapatkan data yang perlu kami lihat seiring dengan pergerakan inflasi dari tingkat 9 persen menjadi 3 persen. Dan saya pikir pada titik ini, pertanyaannya sebenarnya hanya berkisar pada seberapa besar dampak yang ingin ditimpakan oleh the Fed  pada perekonomian untuk meningkatkan inflasi dari 3 persen menjadi 2 persen,” ujar dia.

Di sisi lain, indeks dolar Amerika Serikat naik 0,4 persen menjadi 104,42 di tengah pidato ketua the Fed Jerome Powell di Jackson Hole. Indeks dolar AS berada di level tertinggi sejak 16 Maret saat itu ditransaksikan di posisi 104,62.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya