BRI Bidik Laba Bersih Rp 58 Triliun pada 2023

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengincar laba bersih sekitar Rp 58 triliun pada 2023. Hingga semester I 2023, Perseroan sudah meraup laba Rp 29,56 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Sep 2023, 11:50 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2023, 11:48 WIB
BRI Bidik Laba Bersih Rp 58 Triliun pada 2023
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat laba Rp 51,4 triliun pada 2022. Untuk panduan, perseroan bidik laba lebih tinggi pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau disebut BRI membidik laba bersih secara konsolidasi sekitar Rp 58 triliun pada 2023. Target laba bersih ini lebih tinggi dari 2022 sebesar Rp 51,4 triliun.

Direktur Utama  Sunarso menuturkan, pihaknya menargetkan laba Rp 40 triliun tahun lalu, kalau meleset bisa Rp 45 triliun. Namun, BRI mampu peroleh laba bersih lebih tinggi dari target 2022.

"Kalau meleset mungkin Rp 45 triliun, tapi ternyata dapatnya Rp 51 triliun (2022-red). Sekarang guidance kita laba sekitar Rp 58 triliun, kalau tidak meleset,” tutur dia pada Selasa, 12 September 2023.

Sunarso menuturkan, hingga semester I 2023,laba BRI secara konsolidasi sudah mencapai Rp 29,56 triliun. Laba BRI tumbuh 18,83 persen year on year (YoY). Sumber laba BRI ditopang sejumlah faktor, salah satunya penyaluran pinjaman. Penyaluran pinjaman BRI tumbuh 8,8 persen menjadi Rp 1.202,13 triliun pada semester I 2023. Penyaluran ini di atas pertumbuhan kredit industri sebesar 7,7 persen pada semester I 2023.

Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BRI, salah satu terbesar dari segmen mikro yang naik 11,41 persen yoy menjadi Rp 577,94 triliun. Porsi kredit mikro ini telah mencapai 48,08 persen terhadap total penyaluran kredit BRI.

Mengutip dari keterangan resmi kinerja keuangan semester I 2023, penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga meningkat. Hingga akhir kuartal II 2023 sebesar 84,48 persen dari total kredit BRI. Kredit yang disalurkan ke segmen UMKM itu senilai Rp 1.015,54 triliun.

"Hal ini menjadi pertama kalinya kredit UMKM BRI menembus di atas Rp 1.000 triliun, dan BRI berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi kredit UMKM mencapai 85 persen pada 2024,” ujar Sunarso.

Sumber Laba

Gedung BRI.
Penerapan ESG dalam Menara BRILiaN.

Selain itu, penyaluran kredit konsumer naik 12,2 persen menjadi Rp 178,2 triliun hingga semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 158,8 triliun.

Tak hanya itu, dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BRI meraup total DPK Rp 1.245,12 triliun. Pertumbuhan DPK BRI berasal dari dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 10,13 persen yoy menjadi Rp 815,42 triliun dari sebelumnya Rp 740,41 triliun. Porsi CASA (giro dan tabungan) meningkat dari semula 65,12 persen pada kuartal II 2022 menjadi 65,49 persen pada kuartal II 2023.

Selain itu, dari sisi operasional, business process reengineering yang dilakukan mampu dongkrak efisiensi dalam operasional bisnsi BRI. Hal ini tercermin dari rasio beban operasional pendapatan operasional (BOPO) dan cost to income ratio (CIR) atau rasio biaya terhadap pendapatan yang tercatat membaik ketimbang periode sama tahun sebelumnya.

Rasio BOPO menjadi 66,62 persen pada semester I 2023, susut 2,9 persen dari sebelumnya 69,56 persen pada semester I 2022. Selain itu, CIR turun0,2 persen menjadi 41,79 persen pada semester I 2023 dari sebelumnya 41,94 persen pada semester I 2022.

Selain itu, sumber laba BRI dari fee based income (FBI), Hingga kini, agen BRILink mencapai 666 ribu dan volume transaksi Rp 675,8 triliun. Fee based income tercatat Rp 728,6 miliar.

Tak hanya BRImo untuk ritel, BRI juga memiliki Qlola yang memiliki fasilitas transaksi wholesale.

BRI juga mencatat rasio likuiditas dan permodalan yang memadai pada semester I 2023. Secara konsolidasi, rasio loan to deposit ratio (LDR) mencapai 87,26 persen pada semester I 2023. Pada periode sama tahun lalu, LDR lebih tinggi sebesar 88,45 persen.

Sedangkan dari rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat 26,76 persen pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 25,06 persen.

BRI Bagikan Saham Remunerasi Rp 33,25 Miliar untuk Direksi hingga Komisaris

Gedung BRI
Gedung BRI (Istimewa)

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI membagikan 6.100.600 lembar saham senilai Rp 33,25 miliar kepada direksi dan komisaris perseroan.

Pemberian sejumlah saham itu dalam rangka pemberian remunerasi bagi bank umum sesuai POJK No.45/POJK.03/2015. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/8/2022), transaksi tersebut berlangsung serentak pada 18 Agustus 2022 dengan harga transaksi Rp 5.450 per saham.

Sunarso selaku Direktur Utama BRI tercatat memperoleh bagian paling besar yakni 549.000 lembar atau senilai Rp 2,99 miliar. Kemudian Wakil Direktur Utama, Catur Budi Harto memperoleh 494.100 lembar saham senilai Rp 2,69 miliar. Sembilan Direksi lainnya, masing-masing memperoleh 466.600 lembar saham BBRI senilai Rp 2,54 miliar.

Sembilan direksi tersebut, antara lain; Direktur Bisnis Mikro Supari, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah Amam Sukriyanto, Direktur Bisnis Konsumer Handayani, Direktur Human Capital Agus Winardono, Direktur Keuangan Viviana Dyah Ayu Retno K, Direktur Digital and Teknologi Informasi Arga M. Nugraha, Direktur Manajemen Risiko Agus Sudiarto, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan Agus Noorsanto, dan Direktur Kepatuhan A. Solichin Lutfiyanto.

 

 

Saham Remunerasi

Gedung BRI (Dok: Istimewa)
Gedung BRI (Dok: Istimewa)

Berbeda dengan yang lain, Direktur Jaringan dan Layanan Andrijanto hanya memperoleh bagian 388.800 lembar saham senilai Rp 2,12 miliar. Sementara dari jajaran Komisaris, hanya ada dua nama yang dilaporkan menerima remunerasi yakni Komisaris Utama, Kartika Wirjoatmodjo dan Komisaris Rabin Indrajad Hattari. Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko menerima 247.000 lembar saham BBRI senilai Rp 1,35 miliar.

Sementara Rabin Indrajad Hattari menerima 222.300 embar saham BBRI senilai Rp 1,21 miliar. Pada penutupan perdagangan Jumat, 25 Agustus 2023, saham BBRI naik 0,90 persen ke posisi 5.600.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham BBRI tercatat sebanyak 7.455 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 65,1 juta lembar senilai Rp 362,99 miliar. Dalam sepekan, harga saham BBRI naik 1,82 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham BBRI naik 27,27 persen.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya