IHSG Rawan Koreksi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini 6 Oktober 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguji level support 6.823,6.744 dan level resistane 6.913,7.046 pada perdagangan Jumat, 6 Oktober 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Okt 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 08:00 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat, (6/10/2023). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat, (6/10/2023). IHSG akan uji rentang 6.747-6.820.

IHSG ditutup melemah 0,2 persen ke posisi 6.874. Akan tetapi, IHSG pergerakannnya belum mampu bertahan di atas moving average (MA) 60 harian.

“Saat ini posisi IHSG berada pada bagian dari wave c dari wave (ii), sehingga pergerakan IHSG masih rawan koreksi untuk menguji rentang area 6.747-6.820 sekaligus menguji MA 200,” ujar dia.

Herditya menuturkan, IHSG akan uji level support 6.823,6.744 dan level resistane 6.913,7.046.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Jasa Marga Tbk (JSMR) - Spec Buy

Saham JSMR menguat 3,2% ke 4.220 disertai munculnya volume pembelian.

"Selama saham JSMR masih mampu bergerak di atas 3.980 sebagai stoplossnya, posisi saham JSMR saat ini diperkirakan berada di awal wave [c] dari wave 5, sehingga JSMR masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Spec Buy: 4.110-4.190

Target Price: 4.400, 4.660

Stoploss: below 3.980

 

2.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) - Trading Buy

Saham PGEO menguat 0,3% ke 1.580 dan masih didominasi volume pembelian. "Selama saham PGEO masih mampu bergerak di atas 1.420 sebagai stoplossnya, posisi PGEO saat ini diperkirakan berada diakhir wave [v] dari wave C dari wave (3)," tutur Herditya.

Trading Buy: 1.550-1.580

Target Price: 1.630, 1.685

Stoploss: below 1.535

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saham UNVR-WIIM

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

3.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness

Saham UNVR menguat 2,2 persen ke 3.660 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun mampu menembus MA20. "Selama UNVR masih mampu bergerak di atas 3.540 sebagai stoplossnya, posisi UNVR saat ini diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 1," kata dia.

Buy on Weakness: 3.590-3.650

Target Price: 3.810, 4.070

Stoploss: below 3.540

 

4.PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) - Buy on Weakness

Saham WIIM menguat 7 persen ke 2.890 disertai oleh munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, saat ini WIIM berada di awal wave (v) dari wave [v], sehingga WIIM masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya," ujar dia.

Buy on Weakness: 2.780-2.850

Target Price: 3.050, 3,170

Stoploss: below 2.660

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 


Penutupan IHSG pada 5 Oktober 2023

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun, dan 190 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,17 persen ke posisi 6.874 pada penutupan perdagangan saham, Kamis, 5 Oktober 2023.

Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.934,80 dan terendah 6.874,82. Total volume perdagangan 18,32 miliar saham dan nilai transaksi Rp 11,23 triliun. Total frekuensi perdagangan saham 1.132.179 kali.

Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham energi merosot 1,03 persen, sektor saham basic melemah 0,74 persen, sektor saham siklikal suust 0,15 persen, sektor saham keuangan turun 0,01 persen.

Selain itu, sektor saham properti tergelincir 1,04 persen, sektor saham transportasi terperosok 0,94 persen. Sementara itu, sektor saham industri menguat 0,08 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 1,92 persen dan sektor saham kesehatan melonjak 2,34 persen.

Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 672,58 miliar pada Kamis pekan ini. Sedangkan sepanjang 2023, investor asing menjual saham Rp 5,2 triliun.


Penutupan Wall Street pada 5 Oktober 2023

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan saham Kamis, 5 Oktober 2023. Koreksi wall street terjadi seiring investor yang menantikan data pekerjaan AS pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Data pekerjaan AS itu yang dapat menentukan pergerakan suku bunga selanjutnya. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun tipis 9,98 poin atau 0,03 persen ke posisi 33.119,57.

Indeks S&P 500 susut 0,13 persen ke posisi 4.258,19. Indeks Nasdaq melemah 0,12 persen ke posisi 13.219,83.

Perusahaan-perusahaan kebutuhan pokok  memimpin koreksi pada perdagangan Kamis pekan ini. Saham perusahaan minuman Molson Coors melemah 6,3 persen pada perdagangan Kamis, 6 Oktober 2023. Diikuti saham Mondelez International dan Clorox masing-masing turun lebih dari 5 persen.

Klaim pengangguran awal pekan ini mencapai 207.000 untuk pekan yang berakhir 30 September, naik hanya 2.000 dari angka pekan sebelumnya. Ekonom prediksi 210.000, menurut perkiraan konsensus Dow Jones.

Meski sedikit meningkat dalam klaim pengangguran, hal ini mengecewakan beberapa investor yang berharap data mingguan akan mulai menandakan kerusakan pasar tenaga kerja dan mengakhiri kenaikan suku bunga yang merugikan saham.

Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun awalnya menguat setelah laporan klaim pengangguran sedikit turun. Imbal hasil obligasi ditutup ke 4,714 persen.

“Kita berada di tengah-tengah transisi dari apa yang semua orang anggap sebagai lingkungan dengan tingkat bunga yang rendah, ke lingkungan dengan tingkat bunga lebih normal, periode penyesaian ini sulit,” ujar Chief Investment Officer, Horizon Investments Scott Ladner seperti dikutip dari CNBC.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya