Emiten Produsen Air Minum Cleo Raup Laba Bersih Rp 204,82 Miliar, Tumbuh 35,7% hingga Kuartal III 2023

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatat penjualan Rp 1,15 triliun hingga September 2023. Penjualan perseroan naik 13,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Okt 2023, 22:10 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2023, 22:07 WIB
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), produsen air minum Cleo (Foto: PT Sariguna Primatirta Tbk)
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), produsen air minum Cleo (Foto: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih sepanjang sembilan bulan yang berakhir 30 September 2023.

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatat penjualan Rp 1,15 triliun hingga September 2023. Penjualan perseroan naik 13,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,01 triliun. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (29/10/2023).

Pertumbuhan penjualan itu mendorong kenaikan laba bersih hingga kuartal III 2023. Laba bersih Sariguna Primatirta naik 35,7 persen menjadi Rp 204,8 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp150,94 miliar.

Beban pokok penjualan naik 7,09 persen menjadi Rp 665,07 miliar hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 621,04 miliar. Dengan demikian, laba bruto naik 24 persen menjadi Rp 487,88 miliar hingga kuartal III 2023.

Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat laba kotor Rp 393,47 miliar. Margin kotor tetap stabil 42,3 persen. Margin kotor yang stabil didukung oleh stabilitas harga bahan plastik. Biaya bahan plastik menyumbang sekitar 90 persen dari biaya bahan baku perseroan.

Terkait hal ini, perseroan melihat harga bahan plastik akan tetap stabil, mengingat ada kelebihan pasokan PET di seluruh dunia.

Perseroan mencatat beban penjualan naik menjadi Rp 146,82 miliar hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 109,89 miliar. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 63,25 miliar dari periode kuartal III 2022 Rp 57,03 miliar. Demikian juga beban keuangan meningkat menjadi Rp 11,28 miliar hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,10 miliar.

 

 

Aset Perseroan

Ilustrasi pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)  (Dok: Sariguna Primatirta)
Ilustrasi pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: Sariguna Primatirta)

Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba per saham dasar naik menjadi Rp 17 hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13.

Total ekuitas naik menjadi Rp 1,37 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 1,18 triliun. Liabilitas tercatat turun menjadi Rp 506,76 miliar hingga September 2023 dari periode Desember 2022 Rp 508,3 miliar. Total aset perseroan naik menjadi Rp 1,87 triliun hingga kuartal III 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 1,69 triliun. Perseroan kantongi kas dan bank mencapai Rp 2,65 miliar hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 2,4 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 27 Oktober 2023, saham CLEO naik 0,76 persen menjadi Rp 665 per saham. Saham CLEO dibuka stagnan Rp 660 per saham. Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 670 dan terendah Rp 645 per saham. Total frekuensi perdagangan 585 kali dengan volume perdagangan 23.648 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 miliar.

Strategi Perseroan

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

CEO PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia menuturkan, pertumbuhan laba bersih dua digit yang berkelanjutan dapat diraih terutama karena didorong oleh strategi perseroan untuk memperluas kehadiran di seluruh Indonesia sambil menjaga komitmennya untuk hasilkan produk-produk berkualitas tinggi, serta memanfaatkan jaringan distribusi in-house yang luas.

"Selain itu, pelaksanaan proses produksi dan distribusi yang dilakukan secara terintegrasi telah memungkinkan CLEO untuk meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan manajemen biaya, serta melakukan upaya pemasaran yang efektif," ujar dia dikutip dari keterangan resmi.

Seiring dengan adaptasi yang dilakukan Perseroan terhadap situasi setelah pandemi, penjualan produk air minum dalam kemasan botol CLEO tercatat sebesar Rp 635,1 miliar atau meningkat 27,5% YoY.

Produk dalam kemasan botol ini berkontribusi hingga 55,1% dari total penjualan Perseroan pada Januari-September tahun ini, meningkat dari 43,2% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, penjualan produk non-botol juga tumbuh secara konsisten, meningkat 1,9% YoY menjadi Rp 510,6 miliar.

Kinerja Semester I 2023

Pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
Pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Sebelumnya diberitakan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang Cleo itu membukukan kenaikan kinerja baik dari sisi penjualan maupun laba.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/9/2023), penjualan perseroan pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 752,34 miliar. Raihan itu naik 14,85 persen dibandingkan penjualan pada semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 655,06 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 446,52 miliar dari Rp 392,41 miliar pada semester I 2022. Sehingga perseroan memperoleh laba bruto Rp 305,82 miliar, masih mengalami kenaikan 16,44 persen dibandingkan semester I tahun lalu yang sebesar Rp 262,65 miliar.

Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 89,13 miliar, beban umum dan administrasi Rp 45,98 miliar, beban keuangan Rp 7,51 miliar, dan beban lain-lain Rp 3,51 miliar. Setelah dikurangi pajak final dan pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 126,08 miliar pada semester I 2023.

Laba itu naik 23,17 persen dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 102,37 miliar. Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 1,84 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,69 triliun.

Liabilitas turut naik menjadi Rp 546,84 miliar dari sebelumnya Rp 508,37 miliar. Namun, bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 1,29 triliun dari Rp 1,19 triliun per Desember 2022.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya