Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini mengunjungi salah satu produsen produk kopi di Filipina, yaitu Kopiko Philippines Corporation (KPC). Perusahaan tersebut merupakan bagian dari PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
"KPC merupakan salah satu bentuk investasi dunia usaha Indonesia yang mampu menguasai pasar di Filipina (hampir 50 persen),” ujar Jokowi dalam akun Instagram Jokowi, dikutip Senin (15/1/2024).
Baca Juga
Jokowi berharap industri tersebut dapat memberikan dampak positif bagi para petani Indonesia untuk turut berkontribusi dalam menyediakan bahan baku produksi.
Advertisement
Selain industri pengolahan makanan dan minuman, ia juga mengunjungi industri pengolahan rumput laut di W Hydrocolloids Inc. Indonesia juga memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri pengolahan rumput laut. Peluang ini jelas menguntungkan para petani rumput laut Indonesia, karena didukung wilayah pesisir yang besar.
"Saya berharap pengolahan rumput laut di Indonesia terus meningkat, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi para petani,” ujar dia.
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat penjualan bersih Rp 22,89 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 22,22 triliun.
Beban pokok penjualan tercatat Rp 16,78 triliun hingga September 2023, atau turun 4,01 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,48 triliun. Dengan demikian, laba kotor perseroan naik 22,3 persen dari Rp 4,74 triliun hingga kuartal III 2022 menjadi Rp 6,11 triliun hingga September 2023.
Beban usaha perseroan naik dari Rp 3,28 triliun hingga September 2022 menjadi Rp 3,31 hingga September 2023. Perseroan mencatat laba usaha bertambah 90,6 persen menjadi Rp 2,79 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun.
Aset Perseroan
Dengan melihat kondisi itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertambah 86,79 persen menjadi Rp 2,02 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,08 triliun.
PT Mayora Indah Tbk pun mencetak laba per saham naik menjadi Rp 91 hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 49.
Ekuitas perseroan Rp 14,09 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 12,8 triliun. Total liabilitas tercatat Rp 9,32 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp9,44 triliun.
Total aset PT Mayora Indah Tbk tercatat Rp 23,42 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 22,27 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 3,23 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 3,26 triliun.
Advertisement
Kinerja Semester I 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba selama semester I 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/7/2023), PT Mayora Indah Tbk meraup penjualan Rp 14,81 triliun hingga semester I 2023. Penjualan naik 3,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,37 triliun.
Beban pokok penjualan susut 4,5 persen dari Rp 11,30 triliun pada semester I 2022 menjadi Rp 10,87 triliun pada semester I 2023. Dengan demikian, laba kotor naik 32,14 persen menjadi Rp 3,94 triliun selama semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,98 triliun.
PT Mayora Indah Tbk membukukan beban usaha naik 3,97 persen menjadi Rp 2,20 triliun pada semester I 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 2,11 triliun.
Dengan demikian, laba usaha melambung 101,24 persen menajdi Rp 1,73 triliun pada semester I 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 864 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan penghasilan bunga dari Rp 12,10 miliar pada semester I 2022 menjadi Rp 43,9 miliar pada semester I 2023. Selain itu, perseroan membukukan keuntungan penjualan aset tetap sebesar Rp 6,6 miliar pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 865,13 juta.
Perseroan menekan beban bunga menjadi Rp 169,34 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 179,8 miliar. Lain-lain tercatat naik signifikan menjadi Rp 133,2 miliar pada semester I 2023 dari semester I 2022 sebesar Rp 19,3 miliar.
PT Mayora Indah Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melompat 86,58 persen menjadi Rp 1,21 triliun hingga semester I 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan raup laba Rp 653,22 miliar.
Laba per Saham
PT Mayora Indah Tbk membukukan laba per saham Rp 55 selama semester I 2023. Laba per saham itu naik 89,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29.
Perseroan mencatat ekuitas Rp 13,2 triliun pada 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 12,8 triliun Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 10,3 triliun pada Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 9,44 triliun. Mayora Indah mencatat aset Rp 23,6 triliun hingga Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 22,27 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 5 triliun pada 30 Juni 2023.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham MYOR naik 0,42 persen menjadi Rp 2.410 per saham. Saham MYOR dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.420 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.430 dan terendah Rp 2.390 per saham. Total frekuensi perdagangan 501 kali dengan volume perdagangan 16.355 lot saham. Nilai transaksi Rp 3,9 miliar.
Advertisement