Saham MMIX Anjlok hingga Disuspensi, Begini Penjelasan Manajemen Multi Medika

Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX), Mengky Mangarek menanggapi gerak saham Perseroan yang turun signifikan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Feb 2024, 13:22 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 13:22 WIB
Saham MMIX Anjlok hingga Disuspensi, Begini Penjelasan Manajemen Multi Medika
PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) beri penjelasan mengenai gerak saham perseroan yang turun signifikan dalam beberapa waktu terakhir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) beri penjelasan mengenai gerak saham perseroan yang turun signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Akibat pergerakan tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan penghentian sementara (suspensi) saham MMIX pada 23 Februari 2024.

Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk, Mengky Mangarek mengatakan, perseroan beserta jajaran direksi dan dewan komisaris tidak mengetahui, tidak menerima, mendengar maupun membaca informasi yang beredar sebagai rumor tentang perseroan maupun terhadap jajaran direksi.

"Volatilitas dan aktivitas pergerakan harga saham merupakan mekanisme dari pasar dan di luar kendali perseroan. Adapun atas semua informasi material telah disampaikan oleh Perseroan kepada pemegang saham atau masyarakat melalui keterbukaan informasi," kata Mengky dalam paparan publik insidentil, Rabu (28/2/2024).

Grafik pergerakan harga saham MMIX selama 3 bulan terakhir menunjukkan rata-rata harga saham MMIX antara 120–180. Namun, pergerakan harga saham yang semakin menurun per 13 Februari 2024 terus melanjutkan penurunan signifikan hingga terjadi suspensi pada 23 Februari 2024.

Pada 13 Februari 2023, Bursa mengumumkan pemantauan pada saham MMIX lantaran bergerak di luar kebiasaan atau mengalami (unusual market activity/UMA).

Saat itu, harga saham MMIX berada pada posisi 99 per saham. Sejak saat itu, harga saham MMIX terus turun hingga mencapai posisi 62 per saham pada 22 Februari, sebelum akhirnya disuspensi Bursa. Pada periode 12-22 Februari 2023, saham MMIX telah mengalami penurunan sekitar 44,64 persen. Pada 26 Februari 2024, Bursa membuka suspensi saham MMIX, tetapi harganya kembali turun ke posisi 60.

"Jadi kami sebagai pemegang saham pengendali sekaligus jajaran direksi dan komisaris tidak mengikuti dan tidak mengetahui adanya volatilitas harga saham MMIX. Aktivitas di pasar itu selalu bebas dan sangat murni mekanisme pasar," imbuh Mengky. 

Mengky menuturkan, Multi Medika Internasional saat ini fokus pada bisnis inti perseroan. Sekaligus melakukan beberapa pengembangan untuk memantapkan penjualan perserpan di 2024. Perseroan berencana memantapkan diri dalam sektor FMCG, dan akan mengeluarkan produk Tisu Bambu, Baby Diapers (Popok Bayi), dan Air Alkali Ph Tinggi pada semester pertama 2024.

 

 

Pendapatan Multi Medika Internasional Bakal Ditopang 3 Bisnis Ini

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya diberitakan, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) membidik pendapatan hingga 40 persen atau sebesar Rp 245 miliar pada 2023. Pendapatan tersebut bakal ditopang oleh produk-produk makanan dan minuman (F&B) seperti RTD Coffee, personal care maupun beauty care dan FMCG (Fast Moving Consumer Goods).

Selain itu, dalam rangka mengembangkan usaha, MMIX menargetkan pertumbuhan penjualan maksimal 15 persen pada 2023.

Direktur Keuangan Multi Medika Internasional Eveline Natalia Susanto menuturkan, pihaknya menargetkan pendapatan sebesar Rp 245 miliar pada 2023 dan Rp 341 miliar pada 2024.

"Kami menargetkan pendapatan 2023 sebesar Rp 245 miliar, 2024 kami menargetkan pendapatan Rp 341 miliar," kata Eveline dalam paparan publik, Jumat (14/7/2023).

Tak hanya itu, mulai 2023 perseroan tidak hanya fokus pada medical care saja. Namun, perseroan juga bakal megembangkan sayap ke bidang lainnya, seperti medical personal care, skin beauty care, dan event organizer merchandise.

Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan juga tengah menyiapkan sejumlah strategi dalam menjalankan bisnisnya. Mulai dari membuat bisnis plan, dan keuntungan kompetitif melalui jaringan distribusi yang kuat, menjadi pemegang kontrak eksklusif, partnership Kpop Corner untuk produk IP, suplier eksklusif produk IP serta teknologi digital. 

Sementara itu, Direktur Utama Multi Medika Internasional Mengky Mangarek mengatakan, pihaknya dapat memanfaatkan peluang kerja sama dengan mitra bisnis, baik lokal maupun internasional, untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing. 

Selain itu, MMIX dapat mengambil manfaat dari perkembangan industri kesehatan dan kecantikan di Indonesia, yang diprediksi akan tumbuh sekitar 10 persen per tahun hingga 2025. 

 

Berencana Perluas Bisnis Perseroan

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Dia bilang, saat ini MMIX didukung dengan jaringan distribusi Modern Trade Channel yang luas di seluruh Indonesia. Kinerja perseroan diperkirakan akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah Modern Trade di Indonesia. 

Selain itu, salah satu keunggulan lainnya adalah perseroan mendapatkan kepercayaan sebagai pemegang lisensi IP Internasional dari Korea dan Amerika. Ke depannya, perseroan akan terus berusaha untuk mendapatkan dan memperbanyak kerjasama lisensi untuk meningkatkan kinerja perseroan. 

"Perseroan berencana untuk memperluas bisnis perseroan dengan memasarkan produk-produk F&B seperti RTD Coffee, personal care, beauty care dan menyelenggarakan event-event kelas internasional," kata Mengky.

Di sisi lain, ia juga menyebut, lisensi IP Internasional dari Korea Selatan, yakni BT21 banyak digandrungi oleh masyarakat. Oleh sebab itu, perseroan akan menciptakan produk berlisensi IP yang mampu menarik minat masyarakat. 

Target 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya, emiten yang bergerak di industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods), PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) membidik pendapatan hingga 40 persen atau sebesar Rp 245 miliar pada 2023. Ini mengingat, Multi Medika Internasional terus menggenjot pemasaran sejumlah produk baru.

Selain itu, dalam rangka mengembangkan usaha, Multi Medika Internasional menargetkan pertumbuhan penjualan maksimal 15 persen pada 2023.

Direktur Keuangan Multi Medika Internasional Eveline Natalia Susanto menuturkan, pihaknya menargetkan pendapatan sebesar Rp 245 miliar pada 2023 dan Rp 341 miliar pada 2024.

"Kami menargetkan pendapatan 2023 sebesar Rp 245 miliar, 2024 kami menargetkan pendapatan Rp 341 miliar," kata Eveline dalam paparan publik, Jumat (14/7/2023).

Dia bilang, mulai 2023 tidak hanya fokus pada medical care saja. Akan tetapi, perseroan juga bakal megembangkan sayap ke bidang lainnya, seperti medical personal care, skin beauty care, dan event organizer merchandise.

Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan juga tengah meyiapkan sejumlah strategi dalam menjalankan bisnisnya. Mulai dari membuat bisnis plan, dan keuntungan kompetitif melalui jaringan distribusi yang kuat, menjadi pemegang kontrak ekslusif, partnership Kpop Coner untuk produk IP, suplier ekslusif produk IP serta tekonologi digital.

Asal tahu saja, perseroan memiliki lisensi IP (Intellectual Property) Global dari Amerika Serikat dan Korea yang didistribusikan ke 17 pasar modern, termasuk minimarket, supermarket, pasar ritel, dan apotek.

Selain itu MMIX juga berfokus mendistribusikan berbagai produk ke e-commerce. Terbukti dari strategi tersebut MMIX berhasil mencatatkan laba bruto pada 2022 sebesar Rp91,31 miliar, atau meningkat 34,89 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya