Strategi GoTo Genjot Kinerja Keuangan pada 2024

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memiliki tiga pilar untuk peta jalan Perseroan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 29 Feb 2024, 11:32 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 16:00 WIB
Strategi GoTo Genjot Kinerja Keuangan pada 2024
PT Gojek Tokopedia GoTo (Tbk) (GOTO) telah menyiapkan peta jalan strategi untuk fokus penguatan kinerja perseroan sepanjang 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Goto Gojek Tokopedia (Tbk) (GOTO) telah menyiapkan peta jalan strategi untuk fokus penguatan kinerja perseroan sepanjang 2024.

Direktur Financial Technology GoTo Gojek Tokopedia, Hans Patuwo mengatakan perseroan akan terus fokus pada penguatan kinerja pada kuartal-kuartal berikutnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Hans menjelaskan peta jalan GOTO terdiri dari tiga pilar. Pilar pertama yaitu meningkatkan frekuensi pengguna eksisting serta memperluas jangkauan pasar. 

"Pilar ini dilakukan melalui inovasi produk untuk menjangkau konsumen yang memprioritaskan harga,” kata Hans dalam paparan publik insidental secara virtual, Rabu (28/2/2024). 

Pilar kedua yaitu dengan memperkuat monetisasi melalui inovasi produk sektor fintech GOTO dengan memberikan take rate yang lebih tinggi. 

"Pada pilar kedua, segmen fintech kami telah berinovasi dan meluncurkan beberapa produk dengan take rate yang tinggi. Untuk On Demand Services (ODS) kami juga mengembangkan solusi iklan dan Value Added Services dengan take rate lebih tinggi,” ujar dia.

Pilar ketiga yaitu dengan memperkuat fundamental perseroan melalui pengelolaan beban usaha secara disiplin seperti beban infrastruktur serta pengembangan IT, beban operasional tetap, dan insentif serta promosi.

"Hal ini merupakan rencana bisnis perseroan untuk 2024, di mana realisasi rencana bisnis tersebut juga bergantung pada berbagai faktor eksternal lainnya yang berada di luar kendali perseroan,” ujar Hans.

 

 

Mantan CEO GoTo Gojek Tokopedia Andre Soelistyo Jual Saham GOTO Rp 8,6 Miliar

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, Mantan CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Andre Soelistyo mengumumkan penjualan sejumlah saham perseroan. Transaksi penjualan tersebut berlangsung pada 22 Desember 2023.

Andre sendiri saat ini memegang posisi Komisaris GoTo Gojek Tokopedia. Andre menjual 100 juta lembar saham Seri A yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung atau setara dengan 0,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Harga penjualan rata-rata yakni Rp 86 per saham. Sehingga Andre mengantongi 8,6 miliar dari penjualan saham GOTO.

"Tujuan dari transaksi yakni untuk pembayaran fasilitas kredit," beber Andre dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/12/2023).

Usai transaksi, jumlah saham yang dikempit Andre tersisa 9.881.555.284 saham seri A dan seri B atau setara dengan 0,82 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

Sebelumnya, Andre memiliki 9.981.555.284 saham seri A dan seri B atau setara dengan 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

Melansir data RTI, saham GOTO ditutup turun 1,16 persen ke posisi 86 pada perdagangan hari ini, Rabu 27 Desember 2023. Saham GOTO dibuka pada posisi 86 dan bergerak pada rentang 85-88.

Frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 20.248 kali. Volume saham yang ditransaksikan 1,44 miliar lembar senilai Rp 124,14 miliar. Dalam sepekan, harga saham GOTO susut 1,16 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham GOTO turun 47,53 persen.

 

William Tanuwijaya Jual 764,6 Juta Saham GOTO, Segini Nilainya

Tokopedia Berdampak Positif Kepada Perekonomian Indonesia
CEO & Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya saat kemberikan paparan kepada media di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dalam kesempatan tersebut membahas dampak Tokopedia terhadap perekonomian Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), William Tanuwijaya melepas saham GOTO seri A pada 14-18 Desember 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), William Tanuwijaya menjual 764.600.000 saham GOTO seri A yang dimiliki secara langsung. Jumlah itu setara dengan 0,06 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Rata-rata harga penjualan saham Rp 91,7155 per saham. Dengan demikian, total penjualan saham GOTO Rp 70,12 miliar.

“Tujuan dari transaksi pembayaran fasilitas kredit,” tulis William dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun status kepemilikan saham GOTO seri A yang dimiliki secara langsung dengan jumlah 7.296.224.541 saham. Sedangkan kepemilikan saham seri B sebesar 12.588.634.432 saham. Jumlah total kepemilikan dan persentase sebesar 19.884.858.973 saham seri A atau setara 1,66 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 18 Desember 2023, saham GOTO ditutup melemah 7,53 persen ke posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO dibuka turun 1 poin ke posisi Rp 92 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 92 dan terendah Rp 83. Total frekuensi perdagangan 73.306 kali dengan volume perdagangan 106.950.080 saham. Nilai transaksi Rp 917 miliar.

Apa Keuntungan GOTO dari Kerja Sama Tokopedia-TikTok?

Kolaborasi GoTo Digadang Perkuat UMKM
Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

Sebelumnya diberitakan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara mengenai potensi keuntungan yang diperoleh dari kerjasama Tokopedia-TikTok.

Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R A Koesoemohadiani menyebutkan salah satu keuntungannya yakni Tokopedia akan mendapat akses secara langsung atas kesempatan live commerce yang sedang bertumbuh dengan pesat.

"Melalui kerjasama, Tokopedia dan TikTok akan membangun kombinasi bisnis sebagai pemimpin e-commerce, melanjutkan misi pengutamaan mata pencaharian untuk ratusan ribu pelaku UMKM di negara ini," terang Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/12/2023).

Kedua, Tiktok telah berkomitmen untuk memberikan pendanaan untuk Tokopedia. Kekuataan global dan finansial TikTok menjadi sangat penting dalam mendukung upaya tersebut di tengah dinamika persaingan yang terus berkembang, seiring dengan kembali berkembangnya Tokopedia.

Koesoemohadiani menekankan, perseroan akan tetap memegang kepemilikan sebesar 24,99 persen dari entitas Tokopedia yang tidak akan terdilusi lebih lanjut dikarenakan pendanaan di masa depan dari TikTok. Hal ini menjadi sangat signifikan karena lingkungan persaingan dalam industri e- commerce masih tidak menentu.

"Dengan komitmen TikTok dalam pendanaan untuk pertumbuhan di masa depan Tokopedia, Perseroan akan mendapatkan fleksibilitas lebih tinggi untuk mengalokasikan sumber daya dan modal, termasuk kemampuan yang lebih baik untuk memperbaiki penjualan dan beban pemasaran serta profitabilitas Perseroan dan anak perusahaannya di masa depan terlepas dari dinamika persaingan di industri e-commerce," ujar Koesoemohadiani.

 

 

Peluang Kolaborasi

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Ketiga, setelah transaksi diselesaikan, perseroan akan menerima biaya layanan e-commerce. Di mana hal ini merupakan biaya secara kuartalan yang akan dibebankan atas layanan-layanan khusus yang akan diberikan sesuai dengan persetujuan para pihak.

Biaya layanan e-commerce merupakan hasil dari biaya yang disetujui, dengan rentang berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV) dari entitas Tokopedia, dikalikan dengan GMV dari Tokopedia setelah mengeluarkan GMV dari digital goods, beberapa high value items tertentu dan item-item yang tidak termasuk lainnya, yang akan disepakati oleh para pihak.

"Biaya layanan e-commerce ini akan secara langsung berkontribusi pada EBITDA Perseroan," kata Koesoemohadiani.

Terakhir, perseroan berkeyakinan terdapat peluang kolaborasi yang menarik antara entitas Tokopedia yang telah diperluas dengan bisnis fintech dan on-demand Perseroan.

Salah satunya, Perseroan dapat memanfaatkan basis pengguna yang jauh lebih besar yang seharusnya mampu mendorong volume pembayaran, pemberian pinjaman, dan pengiriman Perseroan dan secara langsung meningkatkan pendapatan dan laba perseroan.

 

Infografis Hari Belanja Online
Infografis Hari Belanja Online (Liputan6/desi)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya