Liputan6.com, Jakarta - Terdapat 2 obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir.
Kedua obligasi itu yakni Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024 dan Obligasi Berkelanjutan V PNM Tahap II Tahun 2024. Kedua obligasi tersebut dicatatkan di BEI pada Kamis (21/3/2024) lalu.
Mengutip data dari BEI, ditulis Minggu (24/3/2024) Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nominal Rp. 2,5 triliun.
Advertisement
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini adalah idAAA (Triple A) dan dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat.
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan V PNM Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan PT Permodalan Nasional Madani mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp. 1.676.180.000.000,00 atau Rp. 1,6 triliun.
Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi ini adalah idAA+ (Double A Plus) dan dengan PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat.
Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 18 emisi dari 17 emiten senilai Rp. 20,96 triliun.
Kemudian total emisi obligasi dan sukuk sebanyak 548 emisi dari 128 emiten dengan outstanding sebesar Rp. 460,41 triliun dan USD 32,362 juta.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp. 5.847,62 triliun dan USD 502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp. 3,19 triliun.
IHSG Pada 18-22 Maret 2024 Melesat ke 7.350
Pekan ini, selama 18-22 Maret 2024 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,30% dengan ditutup berada pada posisi 7.350,152 dari 7.328,054 pada penutupan pekan lalu.
Sementara itu rata-rata frekuensi transaksi harian saham anjlok hingga 7,55% menjadi 1,139 ribu kali transaksi dari 1,233 ribu kali transaksi sepekan lalu.
Advertisement
Transaksi Harian Saham juga erosot
Rata-rata volume transaksi harian saham juga merosot sebesar 11,67% selama sepekan, menjadi 16,50 miliar lembar saham dari 18,68 miliar lembar saham pada sepekan lalu.
Kemerosotan juga terjadi pada nilai transaksi harian saham hingga 40,62% menjadi Rp10,17 triliun dari Rp17,12 triliun pada sepekan yang lalu.
Selama pekan ini, investor asing telah membeli saham Rp. 2,4 triliun dan mencatatkan nilai beli bersih Rp. 28,25 triliun.