Temas Anggarkan Belanja Modal Rp 1,3 Triliun pada 2024

Direktur Utama Temas (TMAS), Faty Khusumo menuturkan, belanja modal akan digunakan untuk peremajaan kapal dan sarana penunjang, mendukung ekspansi bisnis dan anak usaha.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 27 Mar 2024, 19:20 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2024, 19:20 WIB
Temas Anggarkan Belanja Modal Rp 1,3 Triliun pada 2024
PT Temas Tbk (TMAS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB) menyetujui pembagian dividen untuk tahun buku 2023. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Temas Tbk (TMAS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB) menyetujui anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,3 triliun pada 2024.

Direktur Utama Temas, Faty Khusumo menuturkan, belanja modal akan digunakan untuk peremajaan kapal dan sarana penunjang, mendukung ekspansi bisnis dan anak usaha. 

"Mengarah ke tahun 2024, TMAS bertekad mengoptimalkan peluang yang muncul dari pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang berkembang,” kata Faty dalam keterangan resmi, Rabu (27/3/2024).

Faty berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, yang akan meningkatkan volume angkutan peti kemas. Dengan strategi dan rencana yang solid, perseroan siap mengarungi tantangan dan memanfaatkan peluang di 2024, mendukung visi untuk terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pelanggan.

PT Temas Tbk membukukan laba bersih Rp 814,76 miliar, menurun sekitar 42 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,41 triliun, terutama akibat dinamika pasar yang tidak menentu.

Perseroan juga mencatat pendapatan sebesar Rp 4,31 triliun, sedikit turun dari tahun 2022 yang mencapai Rp 4,88 triliun. Meski demikian, volume muatan naik 4%, mencapai 532.421 TEUs. 

Faty mengatakan, perseroan menetapkan target laba bersih meningkat 23% menjadi Rp 1 triliun. Dengan peningkatan volume peti kemas sebesar 5% menjadi 556.607 TEUs, serta mengejar pertumbuhan pendapatan sebesar 16% hingga Rp 5 triliun pada 2024. 

 

Pembagian Dividen

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Temas Tbk (TMAS) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 8 per saham, total mencapai Rp 456.412.000.000, atau sekitar 56% dari laba bersih tahun buku 2023. 

Pembagian dividen ini melanjutkan komitmen pembagian dividen yang sudah dilakukan pada 2023 senilai Rp 754,68 miliar atau Rp 132,8 per saham, sekitar 53,37% dari laba bersih 2022. 

Direktur Utama Temas, Faty Khusumo mengatakan, kepercayaannya pada prospek industri yang positif, yang banyak didukung oleh ekspansi infrastruktur pemerintah, serta mengejar pertumbuhan pendapatan sebesar 16% hingga Rp 5 triliun pada 2024.

"Optimis menyongsong tahun ini, perseroan menetapkan target laba bersih meningkat 23% menjadi Rp 1 triliun. Dengan peningkatan volume peti kemas sebesar 5% menjadi 556.607 TEUs (twenty feet equivalent unit, kontainer ukuran 20 kaki),” kata Faty dalam keterangan resmi, Rabu (27/3/2024).

Pada 2023, TMAS mencatat pendapatan sebesar Rp 4,31 triliun, sedikit turun dari tahun 2022 yang mencapai Rp 4,88 triliun. Meski demikian, volume muatan naik 4%, mencapai 532.421 TEUs. Laba bersih tahun 2023 tercatat sebesar Rp 814,76 miliar, menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,41 triliun, terutama akibat dinamika pasar yang tidak menentu. 

Pada yang sama, TMAS melakukan penambahan dua unit kapal, meningkatkan kapasitas angkutan sebesar 1.320 TEUs atau 26.952 DWT. Investasi strategis ini, bersama dengan partisipasi aktif dalam program Tol Laut dan pendirian beberapa anak usaha baru, menunjukkan komitmen perseroan dalam mengembangkan kapasitas dan diversifikasi usaha.

 

Stock Split Perseroan

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Temas Tbk (TMAS) akan menggelar pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:10.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (15/5/2023), PT Temas Tbk mencatat nilai nominal saham sebelum stock split Rp 25 per saham, setelah stock split jadi Rp 2,5 per saham. Seiring stock split tersebut, jumlah saham baru perseroan menjadi 57.051.500.000 atau 57,05 miliar saham dari sebelumnya 5.705.150.000 atau 5,7 miliar saham.

“Stock split bertujuan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI,” tulis perseroan.

Selain itu, harga saham perseroan juga menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.

Untuk menggelar stock split tersebut, perseroan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 April 2023.RUPSLB menyetujui stock split serta perubahan anggaran dasar perseroan terkait stock split.

Berikut jadwal stock split:1.Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada  Senin, 22 Mei 2023

2.Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada Selasa, 23 Mei 2023

3.Peniadaan perdagangan saham di pasar tunai selama dua hari bursa pada Selasa-Rabu, 23-24 Mei 2023

4.Tanggal terakhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi

Tanggal penentuan daftar pemegang saham (DPR) sebagai dasar pelaksanaan stock split pada Rabu, 24 Mei 2023.

5.Tanggal distribusi saham-saham dengan nilai nominal baru hasil stock split kepada pemegang rekening efek di KSEI

Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai

Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada Kamis, 25 Mei 2023.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya