J Resources Asia Pasifik Temukan Prospek Emas Baru di Wilayah Anak Usaha

Temuan ini cukup menjanjikan dan mempunyai peluang cukup besar untuk diteruskan ke tahapan eksplorasi detail sampai dengan pengembangan area tambang atau pit baru.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Apr 2024, 11:28 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2024, 11:28 WIB
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merilis hasil penilaian terbaru untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merilis hasil penilaian terbaru untuk PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), perusahaan tambang emas nasional menemukan prospek emas baru di wilayah kerja anak perusahaannya, PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM). 

Melansir siaran pers perseroan dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/4/2024), temuan prospek emas ini merupakan hasil review terhadap data-data regional dan hasil eksplorasi lapangan awal di dalam wilayah Kontrak Karya JRBM selama 2023. 

Temuan ini cukup menjanjikan dan mempunyai peluang cukup besar untuk diteruskan ke tahapan eksplorasi detail sampai dengan pengembangan area tambang atau pit baru. 

Tambang Bakan yang mulai beroperasi sejak 2013, dengan jumlah resources yang ada saat ini, mempunyai sisa umur tambang selama 4 tahun. Penemuan prospek emas baru ini diharapkan dapat menjadi pilihan untuk menambah umur Tambang Bakan atau bahkan dapat dikembangkan sebagai tambang baru. 

Eksplorasi awal J Resources Asia Pasifik berupa pemetaan geologi, pengambilan sampel permukaan, survei awal geofisika, studi ASD (analytical spectral device), pengambilan sampel metalurgi, survei awal dengan drone dan pemodelan awal telah dilakukan pada 2023. 

Kegiatan eksplorasi awal ini telah selesai dilakukan pada area yang telah didapatkan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk kegiatan eksplorasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023. 

Hasil pemetaan geologi dan pengambilan sampel permukaan pada 2023 menunjukan area mineralisasi emas yang cukup luas. Selain itu, hasil pemetaan lapangan dan analisis sampel permukaan menunjukan area mineralisasi yang cukup panjang, yaitu lebih dari 1,4 km. 

Beberapa hasil sampel permukaan menunjukan mineralisasi emas sepanjang 27 m dengan kadar rata-rata 1,3 g/t pada lokasi pengambilan sampel channel ke-1. Demikian juga di lokasi ke-3 dan ke-5 menunjukan mineralisasi emas yang cukup intens, sepanjang 10m dengan kadar rata-rata 1,78 g/t dan sepanjang 5m dengan kadar emas rata-rata 2,64 g/t. 

 

Data Perseroan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ada 2 of 4 review hasil pemboran awal juga menunjukan hasil yang cukup bagus, baik penyebaran lateral, penyebaran vertikal bawah permukaan maupun kadar mineralisasi emas. Sebanyak 5 lubang bor dengan total panjang 527,5m telah diselesaikan pada tahap pemboran eksplorasi awal sebelumnya. 

Data pemboran awal ini menghasilkan penyebaran mineralisasi emas yang cukup panjang dan kadar emas rata-rata yang cukup tinggi. Lubang pemboran nomor 2 menunjukan hasil sebaran mineralisasi emas sepanjang 14m dengan kadar emas rata-rata 2,25 g/t. Lubang pemboran nomor 4 bahkan menghasilkan kadar yang sangat tinggi, yaitu panjang sebaran sepanjang 11,1m dengan kadar emas rata-rata 12,42g/t . 

Lubang pemboran nomor 5 juga menunjukan hasil yang cukup bagus, yaitu sepanjang 6,05m dengan kadar emas rata-rata 2,07g/t. Pemodelan sumber daya dan tes metalurgi awal juga telah dilakukan, dan menunjukan hasil yang sangat positif, antara lain target eksplorasi yang cukup besar, leaching extraction >88% dan emas tipe oksida dengan nilai QLT (quick leach test) lebih dari 80%. 

Data-data awal ini menunjukan sebuah prospek yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi sebuah tambang. Perseroan berharap dengan temuan baru ini dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan, para pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan.

Bursa Buka Gembok Saham J Resources Asia Pasifik

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Sebelumnya, perdagangan saham PSAB dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa lantaran mencatatkan kenaikan yang signifikan.

"Suspensi atas perdagangan saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 23 Januari 2023," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/3/2024).

Sebelumnya, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PSAB, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PSAB pada perdagangan pada 6 Maret.

Penghentian sementara perdagangan saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham PSAB.

Naik 6,15 Persen

Melansir data RTI, saham PSAB ditutup naik 6,15 persen ke posisi 190 pada Selasa, 5 Maret 2024. Saham PSAB sempat bertengger pada daftar top gainers perdagangan pekan lalu atau periode 29 Januari sampai dengan 2 Februari 2024 dengan kenaikan 23,53 persen alam sepekan, ke posisi 126 dari 102 pada pekan sebelumnya. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD) hingga 6 Maret 2024, saham PSAB telah naik 115,91 persen.

  

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya