Miliarder Pelopor Investasi Kuantitatif Jim Simons Meninggal Dunia

Jim Simons, ahli matematika yang mendirikan dana lindung nilai kuantitatif (quantitative hedge fund) paling sukses sepanjang masa, meninggal dunia pada Jumat di New York City. Dia meninggal pada usianya yang ke 86 tahun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Mei 2024, 19:29 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2024, 19:29 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta Jim Simons, ahli matematika yang mendirikan dana lindung nilai kuantitatif (quantitative hedge fund) paling sukses sepanjang masa, meninggal dunia pada Jumat di New York City. Dia meninggal pada usianya yang ke 86 tahun.

Dia merintis model matematika dan algoritma untuk membuat keputusan investasi, Simons meninggalkan rekam jejak di Renaissance Technologies yang menyaingi legenda seperti Warren Buffett dan George Soros. Medallion Fund andalannya menikmati imbal hasil tahunan sebesar 66% antara 1988 hingga 2018.

Selama Perang Vietnam, ia bekerja sebagai pemecah kode untuk intelijen AS, memantau Uni Soviet, dan berhasil memecahkan kode Rusia. Simons menerima gelar sarjana matematika dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1958 dan memperoleh gelar Ph.D dalam bidang matematika dari University of California, Berkeley pada usia 23 tahun. Guru kuantitas ini mendirikan apa yang menjadi Renaissance pada tahun 1978 pada usia 40 tahun, setelah dia keluar dari dunia akademis dan memutuskan untuk mencoba trading.

Tidak seperti kebanyakan investor yang mempelajari fundamental yang meliputi penjualan dan pendapatan serta margin keuntungan untuk mengevaluasi nilai perusahaan, Simons sepenuhnya mengandalkan sistem perdagangan otomatis untuk memanfaatkan inefisiensi pasar dan pola perdagangan.

“Saya tidak punya pendapat tentang saham apa pun. Komputer mempunyai pendapatnya sendiri dan kami dengan patuh mengikutinya,” kata Simons, mengutip CNBC International, Sabtu (11/5/2024).

Medallion Fund miliknya memperoleh keuntungan perdagangan lebih dari USD 100 miliar antara tahun 1988 dan 2018, dengan pengembalian tahunan sebesar 39% setelah biaya. Dana tersebut ditutup untuk uang baru pada tahun 1993, dan Simons mengizinkan karyawannya untuk berinvestasi di dalamnya mulai tahun 2005.

Strategi kuantitatif yang bergantung pada model mengikuti tren telah mendapatkan popularitas di Wall Street sejak Simons merevolusi perdagangan mulai tahun 1980an. Quant fund sekarang menyumbang lebih dari 20% dari seluruh aset ekuitas, menurut perkiraan dari JPMorgan.

Kekayaan bersih Simons diperkirakan sekitar USD 31,4 miliar ketika dia meninggal, menurut Forbes. Guru kuantitas ini sebelumnya mengetuai departemen matematika di Stony Brook University di New York, dan terobosan matematikanya berperan penting dalam bidang-bidang seperti teori string, topologi, dan fisika benda terkondensasi, kata yayasannya.

Simons dan istrinya mendirikan Simons Foundation pada tahun 1994 dan telah menyumbangkan miliaran dolar untuk kegiatan filantropi, termasuk mereka yang mendukung penelitian matematika dan sains. Dia aktif dalam pekerjaan yayasan hingga akhir hayatnya. Simons meninggalkan seorang istri, tiga anak, lima cucu, dan seorang cicit.

Rekor! Harta Kekayaan Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun

Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu, Sumber: Forbes

Harta kekayaan pengusaha sekaligus konglomerat Indonesia, Prajogo Pangestu menembus angka Rp 1.000 triliun. Ini menjadi rekor pertama di Indonesia di mana harta kekayaan satu orang mencapai angka Rp 1.000 triliun.

Sebelumnuya, miliarder Indonesia terkemuka ini telah meraih posisi ke-25 dalam daftar orang terkaya di dunia hari ini.

Menurut Forbes, kekayaan Prajogo Pangestu mencapai USD 62,4 miliar atau sekitar Rp 1.000,2 triliun (kurs 16.029 per USD) per Jumat (10/5/2024). Dengan kekayaan sebanyak itu, Prajogo Pangestu, menjadi orang terkaya di Indonesia menurut Forbes, mengalahkan miliarder lainnya seperti Low Tuck Kwong yang miliki harta USD 26 miliar.

Profil 

Prajogo Pangestu memiliki bisnis yang luas melalui Barito Group, mulai dari industri kayu hingga petrokimia. Dia mulai karirnya sebagai sopir angkot sebelum bergabung dengan PT Djajanti Group pada tahun 1969 di mana dia mengelola hak pengusahaan hutan di Kalimantan Tengah.

Dengan pengalaman dalam industri kayu, Prajogo mendirikan bisnisnya sendiri pada akhir 1980-an dengan mendirikan CV Pacific Lumber Coy, yang kemudian berkembang menjadi Barito Pacific Timber dalam waktu singkat.

Pada tahun 2007, Barito Pacific beralih ke sektor petrokimia dengan mengakuisisi PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia. Prajogo juga memperluas bisnisnya ke industri batu bara melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2023.

Selain itu, perusahaan-perusahaan milik Prajogo seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan pada tahun 2023.

 

 

Orang Terkaya Indonesia Prajogo Pangestu Resmi jadi Pengendali Petrosea

(Foto: Liputan6.com/Achmad Dwi)
Prajogo Pangestu

Prajogo pangestu resmi jadi pengendali PT Petrosea Tbk (PTRO). Hal itu menyusul aksi pengambilalihan 342.925.700 lembar atau setara 34 persen saham PTRO yang dimiliki Caraka Reksa Optima (CRO) oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usahanya, Kreasi Jasa Persada (KJP). Informasi saja, CRO merupakan perusahaan milik konglomerat Robert Nitiyudo Wachjo.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/2/2024), nilai total rencana transaksi adalah Rp 940 miliar. Sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan pengambilalihan PTRO oleh KJP berasal dari pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh perseroan.

Dana tersebut selanjutnya akan disetorkan oleh Petrindo Jaya Kreasi kepada KJP sebagai bentuk peningkatan modal. Sebelumnya, KJP dan CRO telah menandatangani PPSB pada 7 November 2023.

Dalam perjanjian tersebut, termuat janji bahwa penjual dalam hal ini CRO, wajib membantu untuk memastikan pembeli dalam hal ini CUAN melalui KJP menjadi pengendali PTRO.

Rencana transaksi ini merupakan strategi jangka panjang KJP sebagai bagian dari grup perseroan yang bertujuan untuk menambah aset KJP dan perseroan, memperluas jaringan usaha, serta sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang perseroan untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi.

Selain itu, rencana transaksi diharapkan akan meningkatkan kinerja operasional menjadi lebih efisien dan efektif dengan mengintegrasikan operasi serta memperkuat portofolio bisnis KJP dan perseroan di sektor pertambangan batu bara, emas, nikel, gas, dan infrastruktur yang telah beroperasi penuh.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya