Melihat Rapor Keuangan Emiten Rokok Kuartal I 2024, Siapa Tercuan?

Dua emiten rokok kompak mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan sepanjang kuartal I 2024. Berikut kinerja keuangan emiten rokok kuartal I 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mei 2024, 17:38 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2024, 17:38 WIB
Melihat Rapor Keuangan Emiten Rokok Kuartal I 2024, Siapa Tercuan?
Emiten rokok telah merilis laporan keuangan kuartal I 2024. Kinerja keuangan emiten rokok cenderung beragam.(Foto:Unsplash/Isaac Smith)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten rokok telah merilis laporan keuangan kuartal I 2024. Kinerja keuangan emiten rokok cenderung beragam, dua emiten mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba sepanjang tiga bulan pertama 2024.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah emiten rokok telah merilis kinerja keuangan kuartal I 2024 antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIMM), dan PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC).

Di antara emiten rokok tersebut, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) membukukan pertumbuhan positif baik laba dan pendapatan selama kuartal I 2024.

PT Indonesia Tobacco Tbk mencatat penjualan Rp 83,55 miliar hingga kuartal I 2024. Penjualan tersebut tumbuh 22,76 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 68,06 miliar.

Seiring pertumbuhan penjualan itu, Perseroan membukukan kenaikan laba signifikan selama kuartal I 2024. PT Indonesian Tobacco Tbk meraup laba periode berjalan Rp 5,46 miliar pada kuartal I 2024. Laba Perseroan meroket 31,69 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 4,14 miliar.

Sementara itu, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) meraup penjualan Rp 29,1 triliun pada kuartal I 2024. Penjualan tersebut bertambah 7,94 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 26,97 triliun.

Seiring kenaikan penjualan, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 4,03 persen menjadi Rp 2,25 triliun. Pada periode sama tahun sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk meraup laba Rp 2,16 triliun.

 

Kinerja Emiten Rokok Lainnya

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Di sisi lain, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan penurunan pendapatan dan laba pada kuartal I 2024.

Pendapatan Gudang Garam susut 11,65 persen menjadi Rp 26,26 triliun pada kuartal I 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29,73 triliun.

Pendapatan yang merosot itu mendorong laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 69,66 persen pada kuartal I 2024. Laba Gudang Garam tercatat Rp 595,57 miliar dari kuartal I 2023 sebesar Rp 1,96 triliun.

Demikian juga PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mencatat penurunan penjualan dan laba pada kuartal I 2024. Perseroan membukukan penjualan Rp 1,05 triliun pada kuartal I 2024. Penjualan Perseroan merosot 9,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun.

Seiring penurunan penjualan tersebut, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mencatat laba periode berjalan Rp 90,62 miliar pada kuartal I 2024. Laba Perseroan terpangkas 18,28 persen dari kuartal I 2023 sebesar Rp 110,95 miliar.

Rapor Emiten Rokok Sepanjang 2023, Wismilak Jadi Juara

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, sejumlah emiten rokok telah melaporkan kinerja keuangan perusahaan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, emiten rokok kompak bukukan kenaikan laba meski dari sisi pendapatan bervariasi.

PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) memimpin dari sisi pertumbuhan laba. Perseroan membukukan laba bersih yag dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 494,31 triliun pada 2023. Laba itu naik 98,26 persen dibanding Rp 249,33 triliun pada 2022. Raihan laba tersebut sejalan dengan penjualan perseroan pada 2023 yang sebesar Rp 4,87 triliun, naik 31,60 persen dari Rp 3,7 triliun pada 2022.

Selanjutnya ada PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan kenaikan laba 91,55 persen menjadi Rp 5,32 triliun dari Rp 2,78 triliun pada 2022. Meski dari sisi pendapatan mengalami penurunan 4,60 persen menjadi Rp 118,95 triliun dari Rp 124,68 triliun pada 2022.

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) di posisi selanjutnya dengan perolehan laba Rp 8,1 triliun pada 2023. Laba itu naik 28,04 persen dari laba yang dicatatkan pada 2022 sebesar Rp 6,32 triliun. Sejaan, penjualan perseroan pada 2023 tercatat sebesar Rp 115,98 triliun atau naik 4,29 persen dari Rp 111,21 triliun yang dicatatkan pada 2022.

Sementara PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 26,96 miliar pada 2023. Laba itu naik 12,57 persen dari laba tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 23,95 miliar. Dari sisi penjualan sepanjang 2023 tercatat sebesar Rp 303,93 miliar, naik 8,87 persen dari penjualan pada 2022.

 

 

HM Sampoerna Tebar Dividen Rp 69,3 per Saham, Catat Jadwal Pembagiannya

Logo PT HM Sampoerna Tbk
Logo PT HM Sampoerna Tbk

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 8,06 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (26/4/2024), Dividen yang dibagikan itu setara Rp 69,3 per saham. Keputusan pembagian dividen 2023 ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 23 April 2024.

BPerseroan membagikan dividen tersebut mempertimbangkan laporan keuangan hingga akhir 2023. Pada periode tersebut emiten rokok berkode HMSP ini mencatat laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 8,09 triliun. Kemudian saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 8,07 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 29,86 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen:

  • Tanggal efektif pada 6 Mei 2024Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 2 Mei 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 3 Mei 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 6 Mei 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 7 Mei 2024
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 6 Mei 2024
  • Tanggal pembayaran dividen pada 17 Mei 2024

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya