Masuk Papan Pemantauan Khusus, Barito Renewables Energy Batal Masuk Indeks FTSE

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) batal masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Jun 2024, 10:21 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 10:21 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) batal masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) batal masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, large cap periode Juni 2024. FTSE Russell menyebut bahwa pembatalan ini disebabkan oleh proses review terkait apakah BREN memenuhi syarat dalam Ground Rules, seiring masuknya BREN ke dalam efek dalam papan pemantauan khusus dari BEI.

Pada Juni 2023, Bursa meluncurkan papan pemantauan khusus untuk saham-saham yang memiliki karakteristik tertentu atau memenuhi kriteria tertentu. Selain itu, mulai 25 Maret 2024, seluruh saham dalam papan pemantauan khusus diperdagangkan dengan mekanisme periodic call auction.

"Barito Renewables Energy tidak lagi menjadi konstituen FTSE Global Equity Index Series Large Cap Index, seiring dengan adanya pemberitahuan Bursa mengenai papan pemantauan khusus," mengutip pengumuman FTSE Russell, Rabu (5/6/2024).

FTSE Russell selanjutnya mengevaluasi apakah papan pemantauan khusus Bursa perlu dimasukkan ke dalam bagian pemantauan saham dari aturan dasar Indeks FTSE Global Equity Index Series (FTSE Geis) atau tidak.

FTSE Global Equity Index merupakan indeks bergengsi yang digunakan oleh para investor dalam mengambil keputusan investasi. Indeks ini mencakup total 19000 perusahaan publik dengan market cap besar, menengah, kecil dan mikro di 49 negara termasuk emerging market. FTSE Russell juga memberikan insights kepada para investor dalam mengatur konsentrasi dan diversifikasi portofolio investasi mereka.

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IHSG Berpeluang Lesu, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 5 Juni 2024

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan Rabu (5/6/2024). Namun, ada peluang penguatan IHSG dengan menguji area 7.174.

IHSG menguat 1,1 persen ke posisi 7.099 disertai dengan peningkatan volume pembelian pada Selasa, 4 Juni 2024. Penguatan IHSG pun telah mencapai target minimal dan tertahan oleh moving average (MA) 20 harian.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG akan terkoreksi dahulu dalam jangka pendek dan masih berada pada bagian dari wave (iv) dari wave C dari wave (2).

“Hal tersebut berarti, masih terdapat peluang IHSG menguat kembali untuk menguji area 7.174,” ujar Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.958,6.926 dan level resistance 7.171,7.236 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.070-7.130.

Rekomendasi SahamUntuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT PAM Mineral Tbk (NICL), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

 


Rekomendasi Teknikal

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Spec Buy

Saham BRMS terkoreksi ke 152 dan masih didominasi oleh volume penjualan, tetapi koreksi BRMS masih tertahan oleh MA60.

"Selama BRMS masih mampu berada di atas 144 sebagai stoplossnya, posisi BRMS saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii]," ujar Herditya.

Spec Buy: 146-150

Target Price: 164, 182

Stoploss: below 144

 

2.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Buy on Weakness

Saham ERAA menguat 2,51% ke 408 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan ERAA pun mampu menembus MA20. Herditya menuturkan, saat ini, posisi ERAA diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 1 dari wave (3).

Buy on Weakness: 400-404

Target Price: 426, 450

Stoploss: below 392

 

3.PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) - Buy on Weakness

Saham MIDI menguat 2,50% ke 410 dan masih didominasi oleh volume pembelian, namun penguatan MIDI masih tertahan oleh MA60. "Saat ini, posisi MIDI diperkirakan berada pada wave (iv) dari wave [i] dari wave C," kata dia.

Buy on Weakness: 390-406

Target Price: 422, 454

Stoploss: below 386

 

4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness

Saham UNVR menguat 1,62% ke 3.130 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Saat ini, kami perkirakan posisi UNVR sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave 2, sehingga UNVR masih rawan terkoreksi terlebih dahulu," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 2.730-2.970

Target Price: 3.390, 3.700

Stoploss: below 2.680

 


Penutupan IHSG pada 4 Juni 2024

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Selasa, 4 Juni 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah sektor saham siklikal pimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,90 persen ke posisi 7.099,31. Indeks saham LQ45 menguat 0,85 persen ke posisi 895,79. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.149,19 dan terendah 7.065,03. Sebanyak 291 saham menguat sehingga angkat IHSG. 273 saham melemah dan 214 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.072.754 kali dengan volume perdagangan 17,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.215. Investor asing jual saham Rp 45,62 miliar. Sepanjang 2024, investor asing jual saham Rp 6,53 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham siklikal naik 1,23 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham basic mendaki 0,47 persen, sektor saham nonsiklikal melesat 0,67 persen, dan sektor saham siklikal naik 1,23 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan mendaki 0,70 persen, sektor saham properti bertambah 1,04 persen, sektor saham infrastruktur melesat 1,01 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,32 persen.

Sementara itu, sektor saham energi turun 1,39 persen, dan catat koreksi terbesar. Lalu sektor saham industri susut 0,57 persen, sektor saham kesehatan turun tipis 0,17 persen, dan sektor saham teknologi melemah 1,05 persen.

Pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini, saham DOID merosot 3,48 persen ke posisi Rp 555 per saham. Saham DOID dibuka stagnan di posisi Rp 575 per saham. Harga saham DOID berada di level tertinggi Rp 580 dan terendah Rp 550 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.381 kali dengan volume perdagangan 249.175 saham. Nilai transaksi Rp 14,2 miliar.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya