IHSG Anjlok, Ini Deretan 10 Saham Top Gainers-Losers pada 10-14 Juni 2024

Berikut 10 saham top gainers dan top losers saat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 2,36 persen menjadi 6.734,83 pada 10-14 Juni 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jun 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 15:00 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok 2,36 persen pada perdagangan 10-14 Juni 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok 2,36 persen pada perdagangan 10-14 Juni 2024. Analis menilai IHSG merosot didorong nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan penurunan peringkat saham di Indonesia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (15/6/2024), IHSG anjlok 2,36 persen menjadi 6.734,83 dari pekan lalu 6.897,95. Di sisi lain, kapitalisasi pasar bursa melemah tipis 0,02 persen menjadi Rp 11.486 triliun pada 10-14 Juni 2024 dari pekan lalu Rp 11.488 triliun.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian saham anjlok 2,65 persen menjadi 902 ribu kali transaksi dari pekan lalu 927 ribu kali transaksi.

kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian 60,25 persen menjadi 25,31 miliar saham dari 15,79 miliar saham pada pekan lalu.

Selanjutnya rata-rata nilai transaksi harian saham naik 1,93 persen menjadi Rp 10,59 triliun dari Rp 10,39 triliun. Selama sepekan, investor asing catat aksi beli saham Rp 32,85 miliar.

Seluruh sektor saham merosot pada pekan ini. Sektor saham energi merosot 2,44 persen, sektor saham bahan baku dasar susut 3,5 persen, sektor saham industri anjlok 4,89 persen. Selanjutnya sektor saham konsumer nonsiklikal melemah 1,58 persen dan sektor saham konsumer siklikal terpangkas 3,84 persen.

Kemudian sektor saham perawatan kesehatan terpangkas 0,65 persen, sektor saham keuangan terpangkas 3,64 persen, sektor saham properti dan real estate terbenam 2,18 persen. Selanjutnya sektor saham teknologi terpangkas 5,32 persen, sektor saham infrastruktur turun terbatas 0,12 persen sektor saham transportasi & logistik terperosok 3,77 persen.

Adapun kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian 60,25 persen menjadi 25,31 miliar saham dari 15,79 miliar saham pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian saham menguat 1,93 persen menjadi Rp 10,59 triliun dari Rp 10,39 triliun. Selama sepekan, investor asing catat aksi beli saham Rp 32,85 miliar.

 

Sektor Saham

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seluruh sektor saham tertekan pada pekan ini. Sektor saham energi merosot 2,44 persen, sektor saham bahan baku dasar susut 3,5 persen, sektor saham industri anjlok 4,89 persen. Selanjutnya sektor saham konsumer nonsiklikal melemah 1,58 persen dan sektor saham konsumer siklikal terpangkas 3,84 persen.

Kemudian sektor saham perawatan kesehatan terpangkas 0,65 persen, sektor saham keuangan terpangkas 3,64 persen, sektor saham properti dan real estate terbenam 2,18 persen. Selanjutnya sektor saham teknologi terpangkas 5,32 persen, sektor saham infrastruktur turun terbatas 0,12 persen sektor saham transportasi & logistik terperosok 3,77 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, sentimen IHSG selama sepekan didorong rupiah lesu terhadap dolar Amerika Serikat yang dipicu penguatan dolar Amerika Serikat. Rupiah melemah, menurut Herditya, disebabkan oleh stance bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the fed) yang masih tetap mempertahankan suku bunga acuannya atau higher for longer.

“Pelemahan rupiah ini berdampak dengan timbulnya outflow di pasar modal Indonesia karena iklim investasi yang dapat dikatakan kurang kondusif,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Top Gainers

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia kompak berada di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di tengah koreksi IHSG, ada 10 saham yang catat top gainers atau melonjak signifikan pada 10-14 Juni 2024. Berikut 10 saham top gainers yang dikutip dari data BEI:

1.PT Sekar Laut Tbk (SKLT)

Saham SKLT melonjak 83,08 persen menjadi Rp 238 per saham dari pekan lalu Rp 139 per saham.

2.PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT)

Saham JSPT melonjak 30,88 persen menjadi Rp 1.780 per saham dari pekan lalu Rp 1.360 per saham.

3.PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI)

Saham PPRI melonjak 30,16 persen menjadi Rp 164 per saham dari pekan lalu Rp 126 per saham.

4.PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS)

Saham CGAS melonjak 25,21 persen menjadi Rp 149 per saham dari pekan lalu Rp 119 per saham.

5.PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG)

Saham PAMG melonjak 24,59 persen menjadi Rp 76 per saham dari pekan lalu Rp 61 per saham.

6.PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI)

Saham MHKI melambung 16,67 persen menjadi Rp 119 per saham dari pekan lalu Rp 102 per saham.

7. PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD)

Saham JIHD melambung 16,28 persen menjadi Rp 400 per saham dari pekan lalu Rp 344 per saham.

8.PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI)

Saham BBSI melambung 15,59 persen menjadi Rp 4.300 per saham dari pekan lalu Rp 3.720 per saham.

9.PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA)

Saham AREA melambung 15 persen menjadi Rp 412 per saham dari pekan lalu Rp 360 per saham.

10.PT Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS)

Saham TRUS melonjak 14,44 persen ke posisi Rp 412 per saham dari pekan lalu Rp 360 per saham.

Top Losers

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain saham top gainers, ada 10 saham yang alami koreksi tajam atau top losers. Berikut 10 saham top losers pada 10-14 Juni 2024 yang dikutip dari data BEI:

1.PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE)

Saham PEGE merosot 43,44 persen menjadi Rp 69 per saham dari pekan lalu Rp 122 per saham.

2.PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON)

Saham TRON anjlok 37,13 persen menjadi Rp 127 per saham dari pekan lalu Rp 202 per saham.

3.PT Acset Indonusa Tbk (ACST)

Saham ACST anjlok 35,51 persen ke posisi Rp 69 per saham dari pekan lalu Rp 107 per saham.

4.PT Inocyle Technology Group Tbk (INOV)

Saham INOV anjlok 35 persen menjadi Rp 52 per saham dari pekan lalu Rp 80 per saham.

5.PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK)

Saham TRUK anjlok 28,77 persen menjadi Rp 52 per saham dari pekan lalu Rp 73 per saham.

6.PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA)

Saham SONA merosot 27,68 persen menjadi Rp 640 per saham dari pekan lalu Rp 885 per saham.

7.PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)

Saham SGER merosot 27,27 persen menajdi Rp 440 per saham dari pekan lalu Rp 605 per saham.

8.PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)

Saham RICY merosot 21,88 persen menjadi Rp 50 per saham dari pekan lalu Rp 64 per saham.

9.PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Saham WIKA merosot 20,72 persen dari Rp 111 per saham menjadi Rp 88 per saham.

10.PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM)

Saham BBRM merosot 20,63 persen menjadi Rp 50 per saham dari pekan lalu Rp 63 per saham.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya