IHSG Berpeluang Rawan Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 12 Juli 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di level support 7.176,7.099 dan level resistance 7.356,7.396 pada perdagangan Jumat, 12 Juli 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jul 2024, 08:14 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 08:14 WIB
IHSG Berpeluang Rawan Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 12 Juli 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas dan rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat, 12 Juli 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas dan rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat, 12 Juli 2024. IHSG akan menguji rentang 7.000-7.160.

IHSG naik 0,18 persen ke posisi 7.300 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada Kamis, 11 Juli 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, posisi IHSG diperkirakan berada pada akhir wave (v) dari wave 1 dari wave (3) sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas. “Dan rawan koreksi untuk menguji rentang koreksi 7.000-7.160,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 7.176,7.099 dan level resistance 7.356,7.396 pada Jumat pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.200-7.350. “Dan tentunya semakin rawan koreksi,” demikian dikutip.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) AUTO - Spec Buy

Saham AUTO menguat 1,42% ke 2.150 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama AUTO masih mampu berada di atas 2.100 sebagai stoplossnya, posisi AUTO saat ini berada di awal wave v dari wave (i), sehingga AUTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Spec Buy: 2.130-2.150

Target Price: 2.230, 2.340

Stoploss: below 2.100

 

2.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) - Buy on Weakness

Saham HRTA menguat 4,92% ke 384 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA60.

"Kami perkirakan, posisi HRTA saat ini berada di awal wave iii dari wave (iii), sehingga HRTA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.

Buy on Weakness: 370-378

Target Price: 392, 404

Stoploss: below 362

 

3.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Buy on Weakness

Saham KLBF menguat 2,29% ke 1.565 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun masih mampu berada di atas MA20. "Saat ini, posisi KLBF diperkirakan berada di awal wave (v) dari wave [i] sehingga KLBF masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.535-1.555

Target Price: 1.595, 1.625

Stoploss: below 1.525

 

4.PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) - Buy on Weakness

Saham ULTJ terkoreksi 0,27% ke 1.865 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun mampu berada di atas MA60. Saat ini, posisi ULTJ diperkirakan berada di awal wave iii dari wave (iii), sehingga ULTJ masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 1.820-1.855

Target Price: 1.910, 1.975

Stoploss: below 1.780

 

Penutupan IHSG pada 11 Juli 2024

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan Kamis, 11 Juli 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG menguat terbatas 0,18 persen ke posisi 7.300,40. Indeks LQ45 naik 0,33 persen ke posisi 915,36. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.328,26 dan level terendah 7.274,06. Sebanyak 277 saham menguat sehingga angkat IHSG. 271 saham melemah dan 248 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.097.004 kali dengan volume perdagangan 17,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.156.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri turun 0,24 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,36 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,01 persen.

Sementara itu, sektor saham energi naik 0,32 persen, sektor saham basic mendaki 0,21 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,32 persen, dan sektor saham siklikal melesat 0,60 persen.

Selanjutnya sektor saham properti melambung 1,21 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,66 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,84 persen. Sektor saham transportasi melejit 2,02 persen dan catat penguatan terbesar.

Sentimen IHSG

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa saham Asia bergerak menguat yang ditopang reaksi pasar mencermati pidato petinggi the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell pada hari kedua di hadapan DPR Amerika Serikat.

Dalam pidatonya, Jerome Powell mengungkapkan bahwa belum bisa menyimpulkan inflasi bergerak turun berkelanjutan menuju target 2 persen, meski ada sedikit keyakinan terhadap hal tersebut. Namun demikian, pasar memiliki argumen terkait dengan pidato tersebut, yang mana pernyataan tersebut memberikan ruang untuk memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September mendatang.

"Dengan demikian, The Fed tidak akan menunggu inflasi 2 persen untuk memangkas suku bunga acuannya, sehingga asumsi ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga,” demikian dikutip.

Sementara itu, dalam survei Bloomberg bahwa angka inflasi AS akan mendukung The Fed untuk menurunkan suku bunga pada September mendatang.

Selain itu, para ekonom juga memperkirakan laporan bulanan harga konsumen AS akan menunjukkan kenaikan inflasi terkecil sejak musim panas lalu, yang menambah kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada September 2024.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya