Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas dan rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat, 12 Juli 2024. IHSG akan menguji rentang 7.000-7.160.
IHSG naik 0,18 persen ke posisi 7.300 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada Kamis, 11 Juli 2024.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, posisi IHSG diperkirakan berada pada akhir wave (v) dari wave 1 dari wave (3) sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas. “Dan rawan koreksi untuk menguji rentang koreksi 7.000-7.160,” kata Herditya.
Advertisement
Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 7.176,7.099 dan level resistance 7.356,7.396 pada Jumat pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.200-7.350. “Dan tentunya semakin rawan koreksi,” demikian dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan saham PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Timah Tbk (TINS), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) AUTO - Spec Buy
Saham AUTO menguat 1,42% ke 2.150 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama AUTO masih mampu berada di atas 2.100 sebagai stoplossnya, posisi AUTO saat ini berada di awal wave v dari wave (i), sehingga AUTO masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Spec Buy: 2.130-2.150
Target Price: 2.230, 2.340
Stoploss: below 2.100
2.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) - Buy on Weakness
Saham HRTA menguat 4,92% ke 384 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA60.
"Kami perkirakan, posisi HRTA saat ini berada di awal wave iii dari wave (iii), sehingga HRTA masih berpeluang melanjutkan penguatannya," tutur dia.
Buy on Weakness: 370-378
Target Price: 392, 404
Stoploss: below 362
3.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Buy on Weakness
Saham KLBF menguat 2,29% ke 1.565 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun masih mampu berada di atas MA20. "Saat ini, posisi KLBF diperkirakan berada di awal wave (v) dari wave [i] sehingga KLBF masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.535-1.555
Target Price: 1.595, 1.625
Stoploss: below 1.525
4.PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) - Buy on Weakness
Saham ULTJ terkoreksi 0,27% ke 1.865 dan masih didominasi oleh volume pembelian, pergerakannya pun mampu berada di atas MA60. Saat ini, posisi ULTJ diperkirakan berada di awal wave iii dari wave (iii), sehingga ULTJ masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.820-1.855
Target Price: 1.910, 1.975
Stoploss: below 1.780
Advertisement
Penutupan IHSG pada 11 Juli 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada perdagangan Kamis, 11 Juli 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG menguat terbatas 0,18 persen ke posisi 7.300,40. Indeks LQ45 naik 0,33 persen ke posisi 915,36. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.328,26 dan level terendah 7.274,06. Sebanyak 277 saham menguat sehingga angkat IHSG. 271 saham melemah dan 248 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.097.004 kali dengan volume perdagangan 17,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.156.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri turun 0,24 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,36 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,01 persen.
Sementara itu, sektor saham energi naik 0,32 persen, sektor saham basic mendaki 0,21 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,32 persen, dan sektor saham siklikal melesat 0,60 persen.
Selanjutnya sektor saham properti melambung 1,21 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,66 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,84 persen. Sektor saham transportasi melejit 2,02 persen dan catat penguatan terbesar.
Sentimen IHSG
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa saham Asia bergerak menguat yang ditopang reaksi pasar mencermati pidato petinggi the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell pada hari kedua di hadapan DPR Amerika Serikat.
Dalam pidatonya, Jerome Powell mengungkapkan bahwa belum bisa menyimpulkan inflasi bergerak turun berkelanjutan menuju target 2 persen, meski ada sedikit keyakinan terhadap hal tersebut. Namun demikian, pasar memiliki argumen terkait dengan pidato tersebut, yang mana pernyataan tersebut memberikan ruang untuk memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September mendatang.
"Dengan demikian, The Fed tidak akan menunggu inflasi 2 persen untuk memangkas suku bunga acuannya, sehingga asumsi ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga,” demikian dikutip.
Sementara itu, dalam survei Bloomberg bahwa angka inflasi AS akan mendukung The Fed untuk menurunkan suku bunga pada September mendatang.
Selain itu, para ekonom juga memperkirakan laporan bulanan harga konsumen AS akan menunjukkan kenaikan inflasi terkecil sejak musim panas lalu, yang menambah kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada September 2024.
Advertisement