IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 18 Juli 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di level support 7.215,7.176 dan level resistance 7.374, 7.396 pada perdagangan Kamis, 18 Juli 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jul 2024, 07:32 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 07:32 WIB
IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 18 Juli 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Kamis (18/7/2024). IHSG akan menguji rentang 7.026-7.199.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Kamis (18/7/2024). IHSG akan menguji rentang 7.026-7.199.

IHSG merosot ke posisi 7.224 disertai dengan ada peningkatan volume penjualan pada perdagangan Rabu, 17 Juli 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG diperkirakan berada pada bagian awal dari wave 2 dari wave (3) sehingga penguatan IHSG akan relatif pendek. “IHSG akan rawan terkoreksi kembali. Adapun area koreksi IHSG akan menguji ke rentang 7.026-7.199,” ujar Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 7.215,7.176 dan level resistance 7.374, 7.396 pada Kamis pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 7.175-7.280 pada perdagangan Kamis pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Buy on Weakness

Saham ARTO menguat 4,89% ke 2.360 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan posisi ARTO berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [i] dari wave 3, sehingga ARTO masih rawan berbalik terkoreksi.

Buy on Weakness: 2.130-2.280

Target Price: 2.520, 2.670

Stoploss: below 2.030

 

2.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - Buy on Weakness

Saham BBNI menguat 0,40% ke 5.000 tetapi masih didominasi oleh volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi BBNI sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [a] dari wave B, sehingga BBNI masih rawan terkoreksi dahulu," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 4.770-4.960

Target Price: 5.250, 5.500

Stoploss: below 4.610

 

3.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness

Saham ICBP menguat 2,63% ke 10.750 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi nampaknya penguatan ICBP belum mampu break MA200.

"Saat ini, posisi ICBP diperkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 1 dari wave (C), sehingga masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.

Buy on Weakness: 10.550-10.675

Target Price: 11.075, 11.250

Stoploss: below 10.350

 

4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness

Saham SMGR menguat 0,25% ke 4.070 tetapi masih didominasi oleh volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi SMGR saat ini berada pada bagian dari wave iv dari wave (c), sehingga SMGR masih rawan terkoreksi terlebih dahulu," kata dia.

Buy on Weakness: 3.890-4.000

Target Price: 4.290, 4.620

Stoploss: below 3.780

Apa yang Dimaksud dengan IHSG?

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.

Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:

Mengukur sentimen pasar

Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan

Benchmark bagi portofolio aktif

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

 

Apa Fungsi IHSG?

IHSG Berada di Zona Merah
Pasca libur panjang IHSG dibayangi banyak sentimen, mulai dari peperangan hingga nilai tukar dollas AS yang saat ini menembus Rp16.000,-. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya