Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada awal sesi perdagangan Kamis (1/8/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.255,76. Pada pukul 09.06 WIB, IHSG menguat 0,12 persen ke posisi 7.264. Indeks LQ45 bertambah 0,33 persen ke posisi 916. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.281,77 dan level terendah 7.259,63. Sebanyak 198 saham menguat dan 178 saham melemah. Sedangkan 189 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 79.360 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 895,4 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.259.
Advertisement
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi naik 0,11 persen, sektor saham basic bertambah 0,41 persen, sektor saham kesehatan melesat 0,21 persen, sektor saham keuangan naik 0,06 persen. Selanjutnya sektor saham properti mendaki 0,25 persen, dan sektor saham teknologi melesat 0,61 persen.
Sementara itu, sektor saham industri merosot 0,71 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,59 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,47 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,49 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham TLKM naik 0,69 persen ke posisi Rp 2.900 per saham. Saham TLKM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.890 per saham. Harga saham TLKM berada di level tertinggi Rp 2.930 dan level terendah Rp 2.880 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.648 kali dengan volume perdagangan 208.521 saham. Nilai transaksi Rp 60,6 miliar.
Saham GOTO merosot 1,89 persen ke posisi Rp 52 per saham. Harga saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 53 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 54 dan level terendah Rp 52 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.469 kali dengan volume perdagangan 3.026.792 saham. Nilai transaksi Rp 14,2 miliar.
Saham BBRI naik 0,64 persen ke posisi Rp 4.700 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 40 poin ke posisi Rp 4.710 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.710 dan terendah Rp 4.690 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.320 kali dengan volume perdagangan 316.158 saham. Nilai transaksi Rp 149,1 miliar.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup ke posisi 7.255 yang didukung saham bank-bank besar dan respons positif terhadap kinerja ASII. Saham ASII naik 4 persen. Sementara itu, saham BMRI juga sesuai prediksi. Ashmore melihat hasil kinerja keuangan kuartal II 2024 mendorong harga saham sektor peternakan unggas pada Rabu, 31 Juli 2024. Saham CPIN naik 0,5 persen, saham JPFA melesat 6,5 persen dan saham MAIN melonjak 9,9 persen.
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham URBN melonjak 34,28 persen
- Saham AGAR melonjak 25 persen
- Saham AIMS melonjak 25 persen
- Saham LCKM melonjak 24,64 persen
- Saham HELI melonjak 18,89 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham ISAP melemah 11,11 persen
- Saham AWAN melemah 7,43 persen
- Saham RELF melemah 6,67 persen
- Saham HEXA melemah 6,34 persen
- Saham SLIS melemah 6,9 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BMRI senilai Rp 143 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 100,8 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 53 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 52,9 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 49,9 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BRPT tercatat 3.539 kali
- Saham NICL tercatat 3.367 kali
- Saham ISEA tercatat 3.289 kali
- Saham TLKM tercatat 3.241 kali
- Saham HELI tercatat 3.128 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi teknikal rebound pada Kamis, 1 Agustus 2024 setelah pengumuman the Fed pertahankan suku bunga, tapi membuka kesempatan cut rate pada September 2024. “Level support IHSG di 7.180-7.210, sedangkan level resistance berada di 7.320-7.370,” ujar dia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (1/8/2024):
1. BBCA: Buy on Weakness
Beli di 10150, cutloss jika break di bawah 10125.
Jika tidak break di bawah 10125, potensi naik ke 10350-10450 short term.
2. TLKM: Spec Buy
Beli di 2880, cutloss jika break di bawah 2810.
Jika tidak break di bawah 2880, potensi naik ke 2930-3000 short term.
3. AMMN: Spec Buy
Beli di 11700, cutloss jika break di bawah 11500.
Jika tidak break di bawah 11500, potensi naik ke 11900-12200 short term.
4. ELSA: Buy if Break 510
Jual di 525-530. Jika belum break di atas 510
Bisa antri beli di area 496-505, cut di 490.
5. CPIN: Spec Buy
Beli di 5200, cutloss jika break di bawah 5150.
Jika tidak break di bawah 5150, potensi naik ke 5300-5375 short term.
6. TINS: Spec Buy
Beli di 940, cutloss jika break di bawah 920.
Jika tidak break di bawah 920, potensi naik ke 970-985 short term
Apa Fungsi IHSG?
Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:
1.Menunjukkan Pergerakan Pasar
Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal.
2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek
IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan.
3.Menunjukkan Estimasi Profit
IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.
4.Menjadi Produk Investasi Pasif
Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.
Advertisement