Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan Selasa (20/8/2024). IHSG akan berada di kisaran 7.059-7.232.
IHSG menguat 0,47 persen ke posisi 7.466 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Senin, 19 Agustus 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, ada kemungkinan IHSG sedang membentuk akhir wave (b) dari wave 2 pada pola running flat. Ia menuturkan, selanjutnya, IHSG akan koreksi ke rentang area 7.059-7.232.
Baca Juga
“Pada label merah, apabila IHSG mampu break 7.488, IHSG akan menuju ke 7.513-7.654,” ujar dia.
Advertisement
Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.207,7.126 dan level resistance 7.488,7.514. pada Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 7.400-7.466.
“Hati-hati, potensi koreksi terjadi,” demikian seperti dikutip.
Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan higher high (HH) level tetapi volume rendah.
“Meski berpeluang untuk kembali melakukan koreksi, tetapi selama di atas garis MA5 berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya,” ujar Wafi.
Ia mengatakan, jika breakdown support garis moving average (MA)5, berpeluang untuk menguji support garis MA20 untuk kembali melanjutkan fase sideways-nya.
“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.300 hingga 7.500,” ujar Wafi.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Mita Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Blue Bird Tbk (BIRD).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Buy on Weakness
Saham ARTO terkoreksi 0,73% ke 2.730 disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan, tetapi koreksi ARTO masih tertahan oleh MA20.
"Saat ini, kami perkiraan posisi ARTO sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (iii), sehingga ARTO akan rawan melanjutkan koreksinya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 2.550-2.720
Target Price: 2.880, 3.080
Stoploss: below 2.350
2.PT Blue Bird Tbk (BIRD) - Buy on Weakness
Saham BIRD menguat 1,52% ke 1.670 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami memperkirakan, posisi BIRD saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [c], sehingga BIRD masih berpeluang menguat," tutur dia.
Buy on Weakness: 1.595-1.635
Target Price: 1.730, 1.835
Stoploss: below 1.540
3.PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) - Buy on Weakness
Saham HRTA menguat 6,84% ke 406 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi HRTA saat ini berada di awal wave [iii] dari wave C pada label hitam, sehingga HRTA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 388-400
Target Price: 418, 430
Stoploss: below 376
4.PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) - Spec Buy
Saham TUGU menguat 2,20% ke 1.160 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Herditya mengatakan, selama masih mampu berada di atas 1.100 sebagai stoplossnya, posisi TUGU saat ini diperkirakan berada pada bagian awal dari wave iii dari wave (iii) pada label hitam.
Spec Buy: 1.125-1.155
Target Price: 1.200, 1.260
Stoploss: below 1.100
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 19 Agustus 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan Senin (19/8/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah lonjakan sektor saham siklikal dan reshuffle kabinet.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,47 persen ke posisi 7.466,83. Indeks LQ45 naik 0,31 persen ke posisi 928,17. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.466,83 dan level terendah 7.420,37. Sebanyak 318 saham menghijau sehingga angkat IHSG. 276 saham melemah dan 207 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.066.923 kali dengan volume perdagangan 15,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.550.
Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham siklikal. Sektor saham siklikal melonjak 3,32 persen. Sektor saham industri menguat 1,18 persen. Lalu sektor saham basic atau bahan baku bertambah 0,66 persen, dan sektor saham nonsiklikal naik 0,05 persen.
Sektor saham keuangan mendaki 0,65 persen, sektor saham properti naik 0,01 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,03 persen, dan sektor saham transportasi menguat 0,41 persen.
Selain itu, sektor saham energi merosot 0,06 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,45 persen, dan sektor saham infrastruktur susut 0,44 persen.
Mengutip Antara, tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, IHSG dan bursa Asia cenderung menguat. Hal ini ditopang sikap pelaku pasar yang masih optimistis terhadap pemangkasan suku bunga akan dilakukan oleh the Federal Reserve (the fed). “Sehingga ini masih menjadi motor positif pergerakan pasar keuangan,” demikian seperti dikutip dari Antara.
Sentimen IHSG Lainnya
Pelaku pasar prediksi kebijakan pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada kuartal akhir tahun ini. Sebelumnya, pasar menilai rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan, dan pada akhir pekan kemarin data pembangunan rumah AS pada Juli 2024 dirilis turun 6,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang dapat mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat AS.
Dengan demikian, hal tersebut akan membuka ruang kebijakan moneter The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya. Di sisi lain, pelaku pasar juga fokus terhadap kebijakan moneter mendatang dari bank sentral utama pada pekan ini, termasuk rilis risalah rapat dari bank sentral AS dan pidato Ketua Fed Powell di Jackson Hole yang tentunya dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan moneter bank sentral AS.
Dari dalam negeri, pada akhir pekan kemarin, dalam RAPBN dimana Presiden Joko Widodo mengumumkan Rencana Anggaran Pemerintah Tahun 2025, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,2 persen.
Pasar menilai target tersebut tentunya memberikan indikasi ekonomi nasional tumbuh positif di saat kondisi ketidakpastian global saat ini dan memberikan petunjuk ekonomi Indonesia masih memiliki dalam menjaga resiliensi Indonesia di tengah ketidakpastian dan peningkatan risiko global.
"Selanjutnya, di sisa waktu kepemimpinan Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, tampaknya pasar menyambut netral terhadap pergantian menteri di kabinet tersebut,” demikian seperti dikutip.
Advertisement