Investor Serbu Saham Teknologi Usai The Fed Pangkas Bunga

Ada beberapa pemimpin kinerja saham teknologi AS yaitu kenaikan 7,4 persen saham Tesla dan lonjakan 4 persen saham Nvidia.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 20 Sep 2024, 13:45 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2024, 13:45 WIB
Maruli Tampubolon
Maruli Tampubolon di LED screen gedung Nasdaq, Timesquare, New York City, AS. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Investor masuk ke saham teknologi AS setelah Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuannya untuk pertama kalinya sejak 2020. 

Ada beberapa pemimpin kinerja saham teknologi AS yaitu kenaikan 7,4 persen saham Tesla dan lonjakan 4 persen saham Nvidia. Adapun untuk Nasdaq naik 2,5 persen pada Kamis, reli tertajam keempat tahun 2024. 

Dilansir dari CNBC, Jumat (20/9/2024), kenaikan terbesar tahun ini untuk indeks yang didominasi saham teknologi adalah kenaikan 3 persen pada 22 Februari lalu. 

Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan saham teknologi karena biaya pinjaman dan imbal hasil obligasi yang lebih rendah membuat taruhan berisiko lebih menarik. 

Selain pengurangan setengah poin oleh bank sentral, Komite Pasar Terbuka Federal mengindikasikan melalui "dot plot" setara dengan 50 basis poin pemotongan lagi pada akhir tahun, yang akhirnya turun 2 poin persentase setelah pergerakan Rabu.

Sementara Nasdaq terus meningkat tahun ini, didorong oleh Nvidia dan antusiasme terhadap kecerdasan buatan, reli pada Kamis mendorong patokan tersebut ke level tertinggi sejak pertengahan Juli. Nasdaq mencapai puncaknya di 18.647,45 pada 10 Juli, dan sekarang hanya 3,5 persen di bawah level tersebut, ditutup pada 18.013,98.

Nvidia, yang prosesornya mendukung ledakan AI generatif dan layanan seperti ChatGPT milik OpenAI, naik 4 persen pada Kamis. Sahamnya naik sekitar 138 persen untuk tahun ini setelah naik lebih dari tiga kali lipat pada 2023, meskipun masih 13 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Juni.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Wall Street Melonjak Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada Jumat, 20 September 2024. Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 naik ke level tertinggi sepanjang masa. Ini didorong keputusan The Fed menurunkan suku bunga setengah poin persentase.

Melansir dari CNBC, Jumat (20/9/2024), Indeks 30 saham naik 522,09 poin, atau 1,26 persen, berakhir pada 42.025,19, menandai penutupan pertamanya di atas ambang batas 42.000.

S&P 500 naik 1,7 persen hingga ditutup pada 5.713,64, melampaui 5.700 untuk pertama kalinya. Nasdaq Composite melonjak 2,51 persen hingga berakhir pada 18.013,98.

Saham teknologi menguat karena pemotongan suku bunga mendorong investor untuk kembali ke suasana risk-on. Saham Nvidia dan AMD masing-masing melonjak sekitar 4 persen dan hampir 6 persen. 

Micron Technology naik 2,2 persen. Saham Big Tech lainnya seperti Meta Platforms dan Alphabet masing-masing naik 3,9 persen dan 1,5 persen.

The Fed memangkas suku bunga pinjaman ke kisaran 4,75% hingga 5,00% dari 5,25% hingga 5,50% pada Rabu, yang mengejutkan beberapa investor yang mengkritik besarnya pemotongan awal ini. Ini adalah penurunan suku bunga pertama yang dilakukan oleh The Fed dalam empat tahun.

 


Tidak Heran

Kepala investasi di Girard Advisory Services mengatakan kenaikan pasar saham akibat pemangkasan suku bunga tidak mengherankan. 

"Harga terus naik dalam beberapa minggu terakhir, tetapi secara umum, pasti ada banyak perusahaan di pasar yang benar-benar akan diuntungkan dengan kondisi kebijakan moneter yang lebih longgar; khususnya, perusahaan berkapitalisasi kecil," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya