Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart dikabarkan menutup ratusan toko sepanjang 2024. Penutupan ini terjadi sebagai bagian dari penyesuaian operasional perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan kenaikan upah minimum pekerja.
Analis Stocknow Abdul Haq Al Faruqy Lubis menilai penutupan ratusan gerai alfamart merupakan sentimen negatif. Hal ini menandakan bahwa minat konsumen atau masyarakat terhadap produk dari alfamart sudah berkurang. Ditambah, adanya kenaikan PPN yang menggerus daya beli masyarakat di tahun 2025 mendatang dan adanya fenomena deflasi yang mengancam sektor ritel dan consumer di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Tetapi di sisi lain, yang perlu menjadi fokus dari investor terhadap saham AMRT adalah bagaimana perusahaan dapat mengendalikan efisiensi operasional agar tidak membebani kinerja keuangan perusahaan di sisa akhir tahun 2024," kata Abdul kepada Liputan6.com, Senin (16/12/2024).
Advertisement
Secara year to date, alfamart telah membuka 884 gerai baru atau 88,4% dari target 1.000 gerai di 2024. Dengan adanya penutupan sebanyak 400 gerai, hal ini tidak menjadi kekhawatiran berlebih bagi para investor AMRT. Di sisi lain, perusahaan berkomitmen untuk menggenjot pertumbuhan laba dengan pembangunan gerai baru hingga memaksimalkan penjualan di setiap toko (SSSG) dengan target di tahun 2024 mencapai 4-6%.
Untuk saat ini, Abdul merekomendasikan buy atau beli pada saham AMRT dengan TP 3.100–3.310 dan SL pada 2.810. "AMRT bergerak dalam tren Bullishnya secara secondary tren. Ditambah lagi ada potensi Rebound dari AMRT setelah menguji Support Trendline pada area 2820 – 2900," ulas Abdul.
Lebih lanjut, sentimen yang dapat mempengaruhi kinerja dari AMRT ialah adanya harapan bahwa pemulihan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang dapat mendongkrak pendapatan dari AMRT. Di sisi lain, diharapkan adanya pembelian yang melonjak di libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sehingga hal ini juga dapat mendorong kenaikan angka SSSG dari AMRT.
Mau Bangun 1000 Gerai Tahun 2024, Seberapa Banyak Uang Yang Dibenamkan Alfamart?
Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart menyiapkan capital expenditure (Capex) sepanjang 2024 di angka Rp 4,5 triliun. Emiten dengan kode saham AMRT ini optimistis dengan dana tersebut bisa membuka 1.000 gerai baru.
“Kami fokus membuka 1.000 gerai, dengan persentase paling besar berada di luar Pulau Jawa. Dengan capex berkisar Rp 4,5 triliun,”ungkap Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Widian, ditulis Jumat (17/5/2024).
Untuk realisasinya, Tomin mengungkapkan, pada kuartal I 2024 dari capex sebanyak Rp 4,5 triliun, sudah digunakan berkisar Rp 1 triliun. Dana tersebut diperuntukan untuk pembukaan gerai baru Alfamart serta memperpanjang sewa gerai lama.
Di samping itu juga, capex akan digunakan untuk membuka dua gudang baru di daerah Gorontalo. Sehingga, diharapkan mampu mengangkat kembali kinerja perusahaan di 2024.
Advertisement
Gerai Tumbuh 9% di 2023
Sementara, Tomin juga menjelaskan, gerai Alfamart dan entitas anak sepanjang 2023 tumbuh sekitar 9% atau sebanyak 1.872 gerai. Sehingga, bila ditotal, gerai di bawah Sumber Alfaria Trijaya mencapai 22.670 gerai.
“Terdiri dari 19.087 gerai milik perseroan dan 3.583 gerai milik entitas anak, ini sudah termasuk dengan gerai stock point untuk pelayanan Alfa Gift,”tutur Tomin.
Dilain pihak, Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira mengatakan, pihaknya secara konsisten mengutamakan penerapan prinsip tata Kelola perusahaan latau Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan bisnisnya.
“Laporan keuangan, kebijakan dan prosedur Perseroan dipublikasikan secara terbuka dan dapat diakses oleh public,”katanya.