Liputan6.com, Jakarta Pasar Asia-Pasifik mencatat penurunan pada Kamis pagi, seiring dengan kejatuhan besar di Wall Street. Pasar saham Asia-Pasifik melemah ini terjadi setelah Federal Reserve AS menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, tetapi mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga akan lebih jarang di masa mendatang.
Investor Asia kini mengalihkan perhatian mereka ke Bank of Japan (BoJ), yang akan mengumumkan keputusan suku bunga setelah pertemuan kebijakan dua hari. BoJ diperkirakan akan mempertahankan target suku bunga tidak berubah di level 0,25%.
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Kamis (19/12/2024), pada Kamis pagi, yen Jepang sedikit menguat menjadi 154,57 terhadap dolar AS.
Advertisement
Berikut performa indeks utama Asia-Pasifik:
- Nikkei 225 Jepang turun 1,4%
- Topix melemah 1,27%
- Kospi Korea Selatan kehilangan 1,84%
- Kosdaq turun 1,92%
- S&P/ASX 200 Australia merosot 1,91%
Hang Seng Berpotensi Menguat
Sementara itu, futures Hang Seng Index Hong Kong berada di posisi 19.873, sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di 19.864,55.
Hong Kong Monetary Authority pada Kamis mengikuti langkah The Fed dengan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Kebijakan ini dilakukan karena mata uang Hong Kong terikat erat dengan dolar AS.
Selandia Baru Masuk Resesi
Di tempat lain, perekonomian Selandia Baru resmi masuk ke dalam resesi setelah mengalami kontraksi 1% pada kuartal September 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya, berdasarkan laporan resmi dari Stats NZ. Resesi didefinisikan sebagai penurunan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut.
Dampak Besar di Wall Street
Semalam di Amerika Serikat, pasar saham mengalami penurunan tajam:
- Dow Jones Industrial Average anjlok 1.123,03 poin atau 2,58% ke 42.326,87, mencatat rekor 10 hari penurunan beruntun pertama sejak 1974.
- S&P 500 melemah 2,95% menjadi 5.872,16.
- Nasdaq Composite turun 3,56% ke 19.392,69.
Advertisement
The Fed Turunkan Suku Bunga
Penurunan ini terjadi setelah The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran target 4,25% - 4,5%.
Meski keputusan ini sudah diperkirakan, proyeksi The Fed yang hanya akan melakukan dua pemangkasan suku bunga pada 2025 mengecewakan investor. Sebelumnya, The Fed memproyeksikan empat kali pemangkasan.
“Kami bergerak cukup cepat untuk mencapai titik ini, dan saya rasa ke depannya kami akan bergerak lebih lambat,” ujar Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam konferensi pers pasca-pertemuan.