Nusantara Economic Outlook 2025, Airlangga: Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Risiko Resesi Global

Indonesia diyakini memiliki pondasi ketahanan yang kuat di tengah dinamika perekonomian global. Pengelolaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dapat mendorong pembangunan Indonesia yang lebih besar.

oleh Septian Deny Diperbarui 17 Mar 2025, 18:15 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2025, 18:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025, Jumat (14/3/2025). (Foto: ekon.go.id)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025, Jumat (14/3/2025). (Foto: ekon.go.id)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Indonesia diyakini memiliki pondasi ketahanan yang kuat di tengah dinamika perekonomian global. Pengelolaan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dapat mendorong pembangunan Indonesia yang lebih besar.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan di Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025 yang digelar Nusantara TV. NEO 2025 merupakan konferensi tahunan untuk membahas sejumlah isu strategis terkait lanskap perekonomian Indonesia bersama para pakar dan pembuat kebijakan nasional.

Menurut Airlangga, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat. Ini bahkan terus terjadi di tengah dinamika dan ketidakpastian perekonomian global. “Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, pondasi ekonominya kuat,” kata Airlangga dalam sambutannya di Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025 di Ballroom Nusantara, NT Tower, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu Jumat (14/3).

Airlangga mengatakan Indonesia bahkan berada dalam kondisi yang lebih baik sementara banyak negara lain menghadapi risiko resesi. Menurut Airlangga, mengutip data Bloomberg, probabilitas resesi Indonesia berada di bawah lima persen. Sementara sejumlah negara, seperti Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada justru memiliki probabilitas resesi di atas 25 persen.

Pemerintah Indonesia bakal terus mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di kuartal pertama menjelang periode libur Lebaran. Menurut Airlangga, pemerintah mendorong peningkatan permintaan dan penawaran dengan program pariwisata, pemberian insentif pajak pertambahan nilai, kebijakan tunjangan, dan program belanja nasional. “Komitmen dan sinergi semua pihak ini penting untuk membangun fundamental ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” katanya.

Direktur Nusantara TV Randy Monthonaro Tampubolon menambahkan, konferensi NEO 2025 ini menjadi ajakan mendorong optimisme bersama supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi.

Ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih dari delapan persen. “Keterlibatan seluruh stakeholder, akademisi, ekonom, pelaku usaha dan industri sangat penting dalam memberikan input untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada,” kata Randy dalam sambutan pengantar NEO 2025.

 

Promosi 1

Konferensi NEO 2025

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2025 di Magelang, Senin (24/2/2025). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia. (Dok. Kemenko Perekonomian)... Selengkapnya

Konferensi NEO 2025 ini juga diharapkan menjadi wadah diskusi yang baik bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor ekonomi nasional. Pembahasan dalam NEO 2025 juga bisa menjadi sumber masukan untuk pengambilan keputusan strategis. “Baik untuk kepentingan usaha bisnis atau memproyeksikan keputusan dan kebijakan yang akan diambil di masa mendatang,” ujar Randy.

Sejumlah pembicara hadir membahas isu strategis dalam dua sesi panel di NEO 2025. Di sesi pertama, membahas soal strategi finansial dan sumber pertumbuhan ekonomi baru, hadir ekonom Universitas Indonesia Ninasapti Triaswati dan Kepala Departemen Riset Makro dan Pasar Keuangan Bank Mandiri Dian Ayu Yustina.

Di sesi kedua hadir sebagai panelis adalah Ketua Tim Kerja Dekarbonisasi Industri Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian Rr. Sri Gadis Pari Bekti serta Manajer Senior Bidang Energi dan Bisnis Berkelanjutan WRI Indonesia Clorinda Kurnia Wibowo. Sesi ini membahas perkembangan dan tindak lanjut hilirisasi, industri hijau, dan pengembangan energi berkelanjutan.

Di sesi penutup ada Rezzy Eko Caraka, peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional. Dia memaparkan peran penting teknologi Artificial Intelligence atau Akal Imitasi (AI) dalam pembangunan perekonomian berkelanjutan. “Dalam konteks ekonomi, AI dan data science mampu mengoptimalkan efisiensi industri, mempercepat inovasi keuangan, serta memastikan transisi energi yang lebih berkelanjutan,” kata Rezzy yang juga merupakan Research Professor University of Technology, Taiwan.

Penyelenggaraan konferensi NEO 2025 kali ini juga didukung oleh berbagai mitra NTV, di antaranya PT Pertamina Hulu Energi, PT PLN Persero, PT Freeport Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sinarmas Land, Telkom Indonesia, dan PT AMMAN Mineral International Tbk.

Jurus Pemerintah Dongkrak Ekonomi Jelang Lebaran: Ada THR, Diskon Tiket Pesawat hingga Tarif Tol

Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri mengenai pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makroekonomi. (Dok Kemenko Perekonomian)... Selengkapnya

Sebelumnya, ekonomi nasional menunjukkan ketahanan yang optimal, dengan capaian pertumbuhan PDB mencapai 5,03% (yoy) pada 2024. Sejumlah provinsi juga menunjukkan pertumbuhan regional yang pesat, seperti Papua Barat dan Maluku Utara yang masing-masing tumbuh sebesar 20,8% dan 13,73%, yang didukung tumbuhnya sektor industri pengolahan serta pertambangan & penggalian.

Selain itu, beberapa leading indicator ekonomi nasional juga mencatatkan angka yang impresif sehingga menunjukkan optimisme masih kuat. Kondisi tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di level optimis sebesar 126,4 pada Februari 2025, PMI Manufaktur yang tetap ekspansi di level 53,6, serta inflasi yang terkendali yakni deflasi 0,48% (mtm) karena masih adanya program diskon tarif listrik, dengan komponen inti mengalami inflasi 0,25% (mtm).

“Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2025, Pemerintah  mendorong peningkatan demand dan supply dalam mendukung pergerakan ekonomi saat libur Lebaran,“ ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara Nusantara Economic Outlook (NEO) 2025, Jumat (14/3/2025).

Berbagai program yang disiapkan Pemerintah jelang Hari Raya Idulfitri tersebut mulai dari program pariwisata selama periode Idulfitri yang diproyeksikan terdapat sebanyak 122,1 juta perjalanan wisatawan.

Selain itu, insentif PPN DTP yang ditambah sebesar 6% untuk tiket transportasi, diskon tarif tol 20% untuk perjalanan jarak jauh (Barrier Gate to Barrier Gate) di beberapa ruas tol, pada H-7 hingga H-4 Idulfitri, serta H+7 hingga H+8 Idulfitri, hingga percepatan program kendaraan bermotor listrik yang telah disepakati bantuan Pemerintah sebesar Rp7 juta perunit motor.

 

 

Kebijakan Lainnya

6 Tradisi Unik Jelang Lebaran di Indonesia
Ilustrasi THR. (Liputan6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya

Selain itu, terdapat juga kebijakan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan bagi pekerja/buruh dan Bonus Hari Raya Keagamaan bagi pengemudi dan kurir pada layanan angkutan berbasis aplikasi. Bonus Hari Raya itu juga dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya Idulfitri.

Selain itu, penyaluran THR ASN Pusat dan Daerah serta pensiunan pada 2 minggu sebelum Idulfitri, serta program belanja nasional antara lain Friday Mubarak pada 28 Februari – 28 Maret 2025 dengan target transaksi sebesar Rp75-77 triliun, BINA Lebaran pada 14 – 30 Maret 2025 dengan target transaksi Rp30 triliun, dan kampanye belanja online Ramadhan di seluruh e-commerce.

Di samping menyiapkan berbagai kebijakan untuk menjaga perekonomian tersebut, Pemerintah juga terus memonitor dinamika ekonomi global yang terus mengalami perubahan, salah satunya terkait kebijakan ekonomi baru di Amerika Serikat seperti terkait tarif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya