Harga Tembaga Melonjak Jelang Imlek, Begini Prospek Saham MDKA

Jelang Tahun Baru Imlek, permintaan tembaga diperkirakan melonjak. Perayaan ini biasanya mendorong aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Jan 2025, 13:40 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 13:40 WIB
Harga Tembaga Melonjak Jelang Imlek, Begini Prospek Saham MDKA
Harga tembaga terpantau meningkat, mencapai USD 8.917 per ton. Lonjakan ini terjadi seiring dengan penurunan stok tembaga di China sebesar 10.100 ton, menyisakan 105.700 ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga tembaga terpantau meningkat, mencapai USD 8.917 per ton. Lonjakan ini terjadi seiring dengan penurunan stok tembaga di China sebesar 10.100 ton, menyisakan 105.700 ton.

Penurunan ini menjadi indikator meningkatnya permintaan di tengah terbatasnya pasokan yang tersedia. Jelang Tahun Baru Imlek, permintaan tembaga diperkirakan melonjak. Perayaan ini biasanya mendorong aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat, terutama untuk produk-produk seperti elektronik, peralatan rumah tangga, hingga dekorasi berbahan tembaga.

Selain itu, rencana ambisius China untuk mencapai target netral karbon pada 2060 dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya sebesar 1.200 gigawatt hingga 2030 diperkirakan akan meningkatkan kebutuhan kabel tembaga secara signifikan.

"Selama 2024, harga rata-rata tembaga mencapai 9.143 dolar per ton. Namun, kami memperkirakan bahwa dalam waktu dekat, hingga 2025, harga tembaga akan menghadapi tekanan akibat ketidakpastian ekonomi global dan tensi dagang antara China dan Amerika Serikat," ulas Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan dan Hernanda Cahyo, dikutip Rabu (15/1/2025).

Dalam 12 bulan mendatang, rata-rata harga tembaga diproyeksikan berada di kisaran 8.500 dolar per ton, mencatat penurunan sekitar 7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski demikian, Samuel Sekuritas tetap merekomendasikan MDKA sebagai pilihan utama, dengan target harga Rp 2.000 per saham, didukung oleh potensi profitabilitas yang menjanjikan seiring rampungnya proyek smelter Weda Bay.

Pada perdagangan hari ini, saham MDKA turun 1,53 persen ke posisi 1.610 pada penutupan sesi I. MDKA dibuka pada posisi 1.635 dan bergerak di zona merah pada rentang 1.605-1.650.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Rugi Merdeka Copper Gold Bengkak hingga Kuartal III 2024

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan USD 1,67 miliar atau sekitar Rp 26,87 triliun (kurs Rp 16.114,27 per USD).

Pendapatan itu naik 42,50 persen dibandingkan pendapatan pada September tahun lalu yang tercatat sebesar USD 1,17 miliar. Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan hingga kuartal III 2024 naik menjadi USD 1,55 miliar dari USD 1,05 miliar pada kuartal III 2023.

Alhasil, laba kotor perseroan pada kuartal III 2024 relatif sama yakni sebesar USD 118,16 juta dibanding USD 118,61 juta yang dicatatkan pada September 2023. Pada periode ini, beban umum dan administrasi naik menjadi USD 39,37 juta dari USD 28,13 juta pada September 2023.

Pendapatan keuangan relatif sama menjadi USD 8,31 juta dibanding USD 8,31 juta per september 2023. Beban keuangan naik signifikan menjadi USD 83,01 juta dibanding USD 68,1 juta pada September 2023. Kemudian beban lain-lain sampai dengan September 2024 naik menjadi USD 24,68 juta dibanding USD 15,56 juta pada September 2023.

Dari rincian tersebut, perseroan membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 67,02 juta atau sekitar Rp 1,08 triliun. Rugi itu bengkak dibanding rugi yang dicatatkan pada September tahun lalu sebesar USD 23,77 juta.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), aset perseroan sampai dengan September 2024 naik menjadi USD 5,15 miliar dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar USD 4,96 miliar.

Liabilitas sampai dengan September 2024 naik menjadi USD 2,26 miliar dari USD 2,2 miliar pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan September 2024 naik menjadi USD 2,89 miliar dibanding USD 2,76 miliar yang dicatatkan pada akhir tahun lalu.

 

Saratoga Tambah Kepemilikan Saham di Merdeka Copper Gold

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, emiten milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) terpantau menambah kepemilikan saham di PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) pada Jumat (13/12/2024).

Sebagai informasi, Saratoga Investama Sedaya merupakan distributor otomotif dan penyalur sepeda motor Honda, penyedia jasa sewa kendaraan, asuransi dan pembiayaan

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (15/12/2024) Sekretaris Perusahaan Saratoga Investama Sedaya Juan Akbar dalam keterangannya mengatakan bahwa transaksi ini bertujuan untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung.

SRTG tercatat membeli 53,36 juta saham MDKA, seharga Rp.2.273 per lembar. Dengan besaran tersebut, total transaksi pembelian Saratoga atas 53,36 juta saham Merdeka Copper Gold bernilai Rp.21,29 miliar.

Pembelian saham tersebut menaikkan porsi kepemilikan Saratoga di Merdeka Copper Gold dari 4,64 miliar lembar atau setara 18,96% menjadi 4,69 miliar lembar atau 19,18%.

Selain MDKA, Saratoga diketahui memiliki saham di ADRO, TBIG, MPMX, NRCA, dan lain-lain.

Selama sembilan bulan terakhir di tahun 2024, Saratoga mencatat keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek lainnya sebesar Rp.5,02 triliun.

Keuntungan investasi SRTG selama periode Januari-September 2024 sebagian besar berasal dari saham-saham blue chips yang mencapai Rp.5,5 triliun dibanding periode sebelumnya dengan rugi Rp 12,25 triliun.

Sementara itu, investasi Saratoga di perusahaan berkembang masih membukukan kerugian sebesar Rp.312,64 miliar atau menurun dibanding sebelumnya yang rugi Rp.548,34 miliar.

Merdeka Copper Gold Catat Produksi Emas Sentuh 80.043 Ounces hingga Kuartal III 2024

Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)
Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)... Selengkapnya

Diwartakan sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menunjukkan kinerja solid dengan pencapaian penting dalam operasi dan keuangan pada kuartal III 2024.

Ini mencerminkan perkembangan signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya di beberapa sektor produksi.

Pada kuartal III 2024, produksi emas mencapai 30.522 ounces dengan harga jual rata-rata sebesar USD 2.406 per ounces.

Total produksi emas hingga kuartal III mencapai 80.043 ounces, sejalan dengan target 2024 di rentang 100.000 - 120.000 ounces, menggambarkan indikasi kuat dari ketahanan dan optimisme perusahaan di tengah fluktuasi harga komoditas global.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya