Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) semakin menegaskan komitmennya dalam menerapkan praktik sustainable finance melalui penerbitan obligasi hijau.
Langkah ini menjadikan BRI sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang menerbitkan green bond pada 2024.
Advertisement
Baca Juga
Mengacu pada data Bloomberg, BRI mencatatkan posisi yang mengesankan dengan menempati peringkat 558 secara global dalam kategori penerbitan obligasi hijau pada 2024, dengan total emisi sebesar USD 80,22 juta melalui dua kali penerbitan. Angka tersebut melampaui Banco Santander, salah satu bank terbesar di dunia, yang mencatatkan emisi sebesar USD 77,72 juta.
Advertisement
Selain itu, BRI juga unggul atas Deutsche Bank AG, yang memiliki emisi sebesar USD 60,31 juta. BRI telah menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap III Tahun 2024 dengan masa penawaran pada Maret 2024. Nilai Obligasi sebesar Rp 2,5 triliun dibagi ke dalam tiga seri.
Rinciannya, Seri A dengan nilai Rp 1,23 triliun memiliki bunga 6,15% per tahun berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi. Kemudian, Seri B sebesar Rp 879,43 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% per tahun, berjangka waktu dua tahun sejak tanggal emisi. Juga tersedia Seri C bernilai Rp 382,9 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,25% per tahun. Seri ini berjangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.
Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata kemampuan BRI untuk bersaing di kancah internasional sekaligus menunjukkan komitmennya dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.
"Penerbitan obligasi hijau ini adalah wujud dari langkah BRI untuk terus menerapkan praktik sustainable finance, sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Kami bangga dapat mencatatkan capaian ini dan bersaing dengan institusi keuangan global lainnya,” ujarnya, Jumat (17/1/2025).
Obligasi Hijau 2024
Dalam kaitan tersebut, BRI telah menyusun Kerangka Kerja Obligasi Berwawasan Lingkungan (Obligasi Berwawasan Lingkungan Framework) yang didalamnya terdapat pengaturan mengenai mekanisme penggunaan dana, evaluasi dan seleksi proyek, pengelolaan dana serta mekanisme pelaporan yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Berwawasan Lingkungan. Obligasi hijau 2024 lalu merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun lalu, BRI menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2023. Total target dana yang akan dihimpun dari penerbitan Green Bond BRI itu sebesar Rp 15 triliun dan dilakukan bertahap selama 2 tahun, dari 2022 hingga 2024.
Advertisement
BRI Kembali Terbitkan Obligasi Hijau
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) kembali menerbitkan obligasi hijau atau Green Bond melalui Obligasi Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan I Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp6 triliun.
Penerbitan obligasi hijau dilakukan dalam 3 seri yaitu Seri A (1 tahun) dengan kupon 6,10 persen, Seri B (2 tahun) dengan kupon 6,35 persen dan Seri C (3 tahun) dengan kupon 6,30 persen dan framework penggunaan dana mengacu pada POJK No.60/POJK.04/2017.
Green Bond Tahap II Tahun 2023 tersebut mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 2,66 kali selama periode book building. Penerbitan ini akan mencatatkan BRI sebagai penerbit green bond domestik terbesar di Indonesia setelah sebelumnya melakukan penerbitan sebesar Rp5 triliun pada 2022.
Energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, transportasi ramah lingkungan dan penggunaan lahan yang berkelanjutan menjadi segmen utama penggunaan dana hasil penerbitan Green Bond ini.
Aksi korporasi ini merupakan salah satu upaya BRI dalam merealisasikan green economy dan juga bagian dari strategi pendanaan yang menganut sustainable principle setelah BRI sukses menerbitkan Sustainable Bond,Sustainable-Linked Loan, MTN Inklusif dan Subdebt Inklusif.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Wholesale & Institutional Business BRI Agus Noorsanto mengatakan, alokasi dari hasil penghimpunan dana akan digunakan untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sekurang-kurangnya 70 persen.
Pemakaian Dana Obligasi
Sedangkan sisanya akan digunakan untuk pendanaan di segmen UMKM sebagai salah satu wujud BRI dalam melaksanakan perannya sebagai agen pembangunan nasional. Pendanaan pada kegiatan berwawasan lingkungan tersebut juga termasuk untukrefinancing green bond yang jatuh tempo pada 2023.
"BRI optimis dapat terus memberikan value, tidak hanya economic value namun juga mendorong social value bagi seluruh lapisan masyarakat sejalan dengan visi BRI untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion. BRI juga berkomitmen mendukung program pemerintah dalam menjalankan salah satu kesepakatan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terkait Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Perubahan Iklim melalui aktivitas pendanaan pada kegiatan usaha atau kegiatan lain yang berwawasan lingkungan,” ujar Agus dalam keterangan resminya, dikutip Senin (2/10/2023).
Pada kesempatan berbeda, SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi menambahkan, aksi korporasi ini semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai market leader penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di Indonesia yang didorong implementasi ketiga dimensi tersebut dalam aktivitas perbankan untuk mendukung ekonomi nasional melalui perubahan pola bisnis menjadi berkelanjutan.
Penerbitan Green Bond ini juga mencatatkan permintaan yang tinggi dari investor ritel yang merupakan wujud nyata BRI dalam mendukung strategi pemerintah terkait keuangan inklusif (financial inclusion).
Di sisi lain aspek risiko dalam obligasi ini pun relatif terjaga, sebagaimana tampak dari peringkat idAAA (Triple A) yang diberikan Pefindo untuk Obligasi Berwawasan Lingkungan BRI tersebut. Rating tersebut menunjukkan kemampuan kuat perseroan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjang,” tandas Achmad.
Advertisement