Begini Gerak Saham DATA Setelah Emiten Grup Djarum Bakal Jadi Pengendali

Berikut gerak saham DATA dan TOWR setelah pengumuman iForte, anak usaha Sarana Menara Nusantara yang akan caplok 40 persen saham DATA.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Jan 2025, 07:08 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 07:07 WIB
Begini Gerak Saham DATA Setelah Emiten Grup Djarum Bakal Jadi Pengendali
Rencana anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yakni PT Iforte Solusi Infotek (iForte) akuisisi 40 persen saham PT Remala Abadi Tbk atau Remala (DATA) berdampak terhadap harga saham DATA dan TOWR. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Rencana anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yakni PT Iforte Solusi Infotek (iForte) akuisisi 40 persen saham PT Remala Abadi Tbk atau Remala (DATA) berdampak terhadap harga saham DATA dan TOWR.

Mengutip data RTI, Selasa (21/1/2025), harga saham DATA melambung 25 persen ke posisi Rp 1.225 per saham pada penutupan Senin, 20 Januari 2025. Harga saham DATA dibuka naik 220 poin ke posisi Rp 1.200 per saham. Harga saham DATA berada di level tertinggi Rp 1.225 dan level terendah Rp 1.085 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.769 kali dengan volume perdagangan 313.670 saham. Nilai transaksi Rp 37,6 miliar.

Sementara itu, saham TOWR menguat 0,76 persen ke posisi Rp 665 per saham. Harga saham TOWR dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 670 per saham. Saham TOWR berada di level tertinggi Rp 680 dan level terendah Rp 655 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.521 kali dengan volume perdagangan 233.456 saham. Nilai transaksi Rp 15,6 miliar.

Penguatan saham DATA dan TOWR setelah pengumuman rencana anak usaha Sarana Menara Nusantara yakni iForte untuk akuisisi 40 persen saham DATA yang dimiliki pemegang saham mayoritas DATA yakni Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka.

iForte dan pemegang saham mayoritas DATA Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka menandatangani perjanjian pengikatan jual beli pada 23 Desember 2024. Perjanjian itu menjadi dasar untuk negosiasi lebih lanjut terkait dengan rencana pengambilalihan di mana setelah penyelesaian transaksi, iForte akan menjadi pengendali baru Remala.

IForte mengambilalih saham DATA untuk mengembangkan usaha Perseroan. Adapun iForte merupakan entitas anak tak langsung yang dikendalikan oleh Sarana Menara Nusantara, emiten grup Djarum.

"Tujuan dari rencana pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha serta memperluas jaringan usaha dalam rangka memperkuat posisi bisnis grup iForte di bidang digital infrastruktur telekomunikasi,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Sarana Menara Nusantara Tbk Monalisa Irawan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

DATA Siap Ekspansi Agresif Setelah Grup Djarum Jadi Pengendali Baru

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Remala Abadi Tbk (DATA) telah menyiapkan rencana strategis untuk pengembangan bisnis setelah masuknya Grup Djarum menjadi pengendali baru.

Perseroan akan melakukan ekspansi agresif guna memenuhi kebutuhan layanan jaringan broadband yang terus meningkat di Indonesia.

Pemegang saham pengendali DATA, Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham kepada PT Iforte Solusi Infotek (iForte), anak usaha tidak langsung PT Sarana Menara Menara Tbk (TOWR) yang merupakan bagian dari Grup Djarum. Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024.

Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya menuturkan, masuknya iForte akan memberikan sentimen positif bagi percepatan pembangunan infrastruktur jaringan broadband di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan layanan broadband dengan harga terjangkau.

"Pasar iForte yang belum tergarap maksimal bisa kami maksimalkan. Kami akan semakin agresif dalam melakukan ekspansi jaringan broadband dan hal ini akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan, baik bagi perusahaan maupun iForte,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (20/1/2025).

Selain itu, langkah strategis lain yang akan dilakukan setelah iForte jadi pengendali perseroan adalah menyediakan layanan broadband dengan sistem franchise (waralaba). Perseroan akan berkolaborasi dengan masyarakat yang wilayahnya dilewati jaringan milik DATA dan iForte.

"Pengembangan jaringan broadband dengan konsep franchise ini diharapkan bisa memberdayakan masyarakat lokal dan dapat mengurangi kesenjangan akses serta kemampuan menggunakan teknologi digital di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat lokal tidak tersisih di kampung sendiri,” imbuh Richard.

Grup Djarum Caplok Remala Abadi (DATA)

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Iforte Solusi Infotek, bagian dari Grup Djarum, menjadi pemegang saham pengendali PT Remala Abadi Tbk (DATA). Aksi korporasi ini terjadi setelah pemegang saham pengendali DATA Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham Iforte Solusi Infotek.

Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya menjelaskan, kesepakatan ini tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024 lalu.

"Perjanjian ini akan menjadi acuan keduabelah pihak (penjual dan pembeli) atas transaksi 'Rencana Pengambilalihan' sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 9/2018," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).

Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen Remala Abadi berharap pihaknya akan memperoleh dukungan dan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang. Dengan demikian, perseroan bisa mencapai pertumbuhan positif dalam jangka panjang dan memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.

“Dengan masuknya Iforte sebagai investor strategis, kami sebagai managemen DATA semakin percaya diri untuk memberikan layanan broadband kepada lebih banyak masyarakat di Indonesia. Selain itu, kami akan semakin agresif dalam penggelaran jaringan bradband yang nantinya akan berdampak positif kepada kinerja keuangan baik itu DATA maupun Iforte,” tambah Richard Kartawijaya.

Adapun, bagi iforte, seperti yang tertera dalam pengumuman negosiasi, aksi akuisisi tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi bisnis secara grup di bidang digital infrastruktur telekomunikasi.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya