PGN Siapkan Capex Rp 5,52 Triliun, Buat Apa Saja?

Sebesar 67% dari capex yang disiapkan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan dialokasikan untuk memperluas jaringan gas bumi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Jan 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 14:30 WIB
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD 338 juta atau sekitar Rp 5,52 triliun (estimasi kurs Rp 16.328,35 per USD) pada 2025. Belanja modal itu akan dialokasikan untuk fokus utama pada pengembangan infrastruktur gas bumi dan mendukung transisi energi nasional.

Langkah ini sejalan dengan komitmen PGAS untuk mendukung keberlanjutan dan memperkuat ketahanan energi nasional.

“Melalui pengelolaan operasional yang optimal dan strategi keuangan yang pruden, kami percaya bahwa PGN dapat terus menjadi penggerak utama transisi energi di Indonesia,” ujar Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko dalam Analyst Briefing, dikutip Jumat (31/1/2025).

Arief merincikan, sebesar 67% dari capex akan dialokasikan untuk memperluas jaringan gas bumi. Termasuk 200.000 sambungan baru di Sumatera dan Jawa, yang berpotensi menghemat subsidi LPG pemerintah hingga ratusan miliar rupiah. “Selain mengurangi impor LPG, jargas memberikan solusi energi yang lebih efisien, bersih, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” imbuh Arief.

Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo menambahkan, PGN menargetkan pertumbuhan volume penyaluran gas hingga 12% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh permintaan dari kawasan industri utama di Jawa dan Sumatera.

Sementara, pengembangan pipa gas strategis yaitu Pipa Tegal–Cilacap dan pipa minyak Cikampek–Plumpang untuk mendukung distribusi BBM dari TBBM Cikampek ke Plumpang. Selain itu, PGN terus menjalankan bisnis perdagangan LNG internasional sesuai kontrak yang ada untuk memperkuat kehadiran di pasar global.

"Kami menghadapi tantangan pasokan gas bumi, tetapi optimis dapat mengelola ini secara optimal melalui inovasi dan kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan," ujar Fadjar.

 

PGN Targetkan Pangkas 4.372 ton CO2 Ekuivalen pada 2025

PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.
PGN sebagai bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero) berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business.... Selengkapnya

Dalam mendukung keberlanjutan, PGN menargetkan pengurangan emisi 4.372 ton CO2 ekuivalen pada 2025 melalui efisiensi operasional dan teknologi ramah lingkungan, termasuk pengembangan biomethane dan diversifikasi produk turunan gas.

Selanjutnya, sebesar 33% dari capex 2025 akan dialokasikan untuk pengembangan di segmen hulu migas. PGN akan melanjutkan eksplorasi di WK Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta mengajukan perpanjangan kontrak WK Muara Bakau.

“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kuat, kami optimis dapat menghadapi tantangan industri dan dinamika pasar global untuk memastikan kontribusi PGN terhadap masa depan energi Indonesia yang lebih hijau,” kata Arief.

 

PGN Sukses Tekan Emisi Karbon 29.722,54 ton CO₂eq

20151028-PGN Siap Salurkan Gas Ke Sektor Industri
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). Sektor Industri kini mulai mengkonversi dari bahan bakar minyak ke gas alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Subholding Gas Pertamina telah membuktikan komitmennya dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060, atas keberhasilannya dalam menurunkan emisi karbon.

Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman mengatakan, selama tahun 2024, PGN berhasil menurunkan emisi karbon hingga 29.722,54 ton CO₂eq dan mencatatkan efisiensi energi 5 persen dibanding tahun sebelumnya. Capaian ini mendongkrak skor ESG Risk Rating menjadi 20,2 pada 2024, termasuk dalam kategori Medium Risk oleh Morningstar Sustainalytics, dari skor 24,7 pada 2023.

“Peningkatan skor ESG Risk Rating ini membuktikan keberlanjutan adalah prioritas strategis kami. Kami optimis dapat terus memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan sekaligus mendukung masa depan yang lebih hijau,” kata Fajriyah.

Menurutnya, atas pencapaian ini menempatkan PGN pada posisi kompetitif di antara perusahan energi yang bergerak di industri gas bumi di Asia, berkontribusi pada target Net Zero Emission 2060. Selain penurunan emisi karbon, sistem kesehatan dan keselamatan kerja (K3) PGN yang bersertifikasi ISO 14001 dan ISO 45001 mencatat jam kerja aman lebih dari 12 juta jam juga menjadi penyumbang skor ESG Risk Rating.

 

Aspek Sosial

Di aspek sosial, PGN menjalankan program Desa Kaya dan Desa Wisata yang memberdayakan masyarakat lokal melalui peningkatan pendapatan serta pengelolaan limbah menjadi produk ramah lingkungan. Dalam tata kelola, PGN menerapkan kebijakan “4 No’s”: No Bribery, No Kickback, No Gift, dan No Luxurious Hospitality, untuk menjaga integritas bisnis sesuai standar internasional.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja keberlanjutan,” tutup Fajriyah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya