IHSG Berpeluang Menghijau, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 13 Februari 2025

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 6.509,6.480 dan level resistance 6.658,6.698 pada perdagangan Kamis, 13 Februari 2025.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Feb 2025, 07:31 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 07:31 WIB
IHSG Berpeluang Menghijau, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 13 Februari 2025
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (13/2/2025). IHSG akan menguji rentang area 6.671-6.829. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (13/2/2025). IHSG akan menguji rentang area 6.671-6.829.

IHSG melesat 1,74 persen ke posisi 6.645 pada perdagangan Rabu, 12 Februari 2025.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih berpeluang menguat dalam jangka pendek. “Paling tidak menguji rentang area 6.671-6.829 untuk membentuk wave (iv) dari wave © pada skenario hitam,” ujar Herditya dalam catatannya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.509,6.480 dan level resistance 6.658,6.698 pada Kamis pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan resistance di level 6.560-6.660. “Potensi menguat masih ada,” demikian seperti dikutip.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), dan PT Multipolar Tbk (MLPL).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Awal Ramadan IHSG Ditutup Menguat
Tercatat 208 saham menguat, 334 saham melemah dan 233 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) - Buy on Weakness

Saham AUTO terkoreksi ke 2.000 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. "Selama masih mampu berada di atas 1,940 sebagai stoplossnya, diperkirakan AUTO sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.980-2.000

Target Price: 2,080, 2,120

Stoploss: below 1.940

 

2.PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) - Spec Buy

Saham BREN menguat 4,15% ke 6.275 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Selama masih mampu berada di atas 5,800 sebagai stoplossnya, posisi BREN diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii]," kata Herditya.

Spec Buy: 5.950-6.075

Target Price: 6.550, 7.025

Stoploss: below 5.800

 

3.PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) - Buy on Weakness

Saham CMRY terkoreksi 0,20% ke 4.990 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu berada di atas 4.870 sebagai stoplossnya, posisi CMRY diperkirakan sedang berada pada awal dari wave (v) dari wave [i].

Buy on Weakness: 4.910-4.960

Target Price: 5.125, 5.275

Stoploss: below 4.870

 

4.PT Multipolar Tbk (MLPL) - Spec Buy

Saham MLPL terkoreksi 0,78% ke 128 disertai dengan munculnya tekanan jual. Herditya menuturkan, selama MLPL masih mampu berada di atas 120 sebagai stoplossnya, posisi MLPL saat ini berada pada bagian dari wave (c) dari wave [iii] pada skenario hitam.

Spec Buy: 123-127

Target Price: 143, 156

Stoploss: below 120

 

Penutupan IHSG pada 12 Februari 2025

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Rabu (12/2/2025) usai alami koreksi signifikan. IHSG kembali tembus posisi 6.600.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,74 persen ke posisi 6.645,77. Indeks LQ45 bertambah 1,87 persen ke posisi 776,30. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.645,77 dan level terendah 6.537,47. Sebanyak 367 saham menguat sehingga angkat IHSG ke posisi 6.645. Sedangkan 212 saham melemah dan 217 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.099.496 kali dengan volume perdagangan 16,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.362.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham infrastruktur melonjak 2,9 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham kesehatan mendaki 2,23 persen dan sektor saham teknologi bertambah 1,71 persen.

Sektor saham energi menanjak 1,24 persen, sektor saham basic menguat 0,99 persen, sektor saham industri melesat 0,83 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,52 persen.

Selain itu, sektor saham consumer siklikal bertambah 1,26 persen, sektor saham keuangan naik 1,31 persen, sektor saham properti menanjak 1,28 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,35 persen.

Apa Saja Sentimen IHSG?

IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa saham regional Asia menguat, pasar mencerna pernyataan ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang menekankan fokus bank sentral pada pengendalian inflasi. Selain itu, the Fed juga isyaratkan pembuat kebijakan tidak terburu-buru untuk menekan suku bunga. Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan Komite Perbankan Senat AS.

Jerome Powell juga menuturkan, perekonomian secara keseluruhan kuat dengan pasar tenaga kerja yang solid dan inflasi yang mereda tetapi masih di atas target The Fed sebesar 2 persen

Pelaku pasar berargumen bahwa pernyataan Jerome Powell bertindak terlalu cepat untuk melonggarkan kebijakan dapat menggagalkan kemajuan inflasi, sementara bergerak terlalu lambat dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

Namun demikian, pelaku pasar juga terus mengevaluasi dampak dari kenaikan tarif terbaru Presiden Donald Trump.

“Fokus selanjutnya yaitu pelaku pasar merespons Trump yang mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping sejak menjabat, menyoroti hubungan pribadi mereka yang sangat baik, meskipun tidak membagikan hasilnya secara spesifik,” demikian seperti dikutip.

Percakapan antara kedua pemimpin ini dipandang penting untuk kemungkinan pelonggaran atau penundaan tarif perdagangan yang sedang berlangsung.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya