Liputan6.com, Jakarta PT Indosat Tbk (ISAT) kembali mencatat transaksi saham signifikan. Director and Chief Financial Officer Indosat, Vikram Sinha, yang juga menjabat sebagai President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menambah kepemilikan saham dengan membeli 1.163.200 lembar saham senilai sekitar Rp2 miliar.
Hal ini tercatat dalam laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), mencerminkan keyakinan kuat manajemen terhadap prospek perusahaan.
Baca Juga
Pertumbuhan Keuangan Indosat yang SolidDalam laporan keuangan terbaru, Indosat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang mengesankan.
Advertisement
Total pendapatan meningkat 9,1% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp55,9 triliun, didorong oleh peningkatan kualitas layanan pelanggan dan kontribusi positif dari berbagai lini bisnis.
Vikram Sinha menegaskan bahwa Indosat telah menandatangani kontrak kerja sama senilai USD30 juta untuk pemanfaatan infrastruktur AI.
“Hal ini membuktikan tingginya permintaan serta komitmen kami dalam mendemokratisasi AI dan mendorong adopsi awal AI, yang dapat membantu pertumbuhan PDB sebesar 8%,” ujar Vikram dikutip, Kamis (20/2/2025).
Strategi AI dan Optimalisasi Operasional
Pencapaian ini menunjukkan efektivitas strategi bisnis Indosat yang mengedepankan optimalisasi operasional serta pengelolaan modal yang cermat.
Penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) turut menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan bagi pelanggan.
Pada tahun 2024, trafik data Indosat melonjak 12,2% YoY, menegaskan tingginya permintaan akan layanan digital.
Untuk mengakomodasi pertumbuhan ini, Indosat secara agresif memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah jumlah BTS 4G hingga mencapai 196.000 unit. Langkah ini memastikan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan konektivitas yang lebih stabil di seluruh Indonesia.
Dampak Positif pada Kualitas Layanan dan ARPU
Peningkatan infrastruktur jaringan ini berdampak langsung pada kualitas layanan, terutama bagi pelanggan Indosat di bawah merek IM3 dan Tri.
Hasilnya, jumlah pelanggan meningkat 6,6%, yang turut berkontribusi pada kenaikan Mobile Average Revenue Per User (ARPU) menjadi hampir Rp40 ribu.
Hal ini mencerminkan keberhasilan strategi Go-to-Market Indosat dalam meningkatkan profitabilitas serta daya saing di industri telekomunikasi.
Advertisement
Integrasi AI untuk Konektivitas Lebih Baik
Sebagai bagian dari inovasi berkelanjutan, Indosat terus menghadirkan terobosan dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasional jaringannya.
Dengan demikian, perusahaan dapat memastikan layanan berkualitas tinggi, konektivitas unggul, serta pengalaman pelanggan yang lebih baik di seluruh Indonesia.
Langkah strategis yang diambil Indosat, termasuk ekspansi jaringan dan adopsi teknologi AI, semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri telekomunikasi di Indonesia.
Kepercayaan tinggi dari manajemen, seperti yang ditunjukkan melalui aksi pembelian saham oleh Vikram Sinha, semakin mengukuhkan keyakinan terhadap pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
