Strategi Investasi Saham saat IHSG Tersungkur

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 6,12 persen ke posisi 6.076,08 pada sesi pertama, Selasa, 18 Maret 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 18 Mar 2025, 17:18 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 15:50 WIB
Strategi Investasi Saham saat IHSG Tersungkur
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok tinggalkan posisi 6.400 pada sesi pertama perdagangan saham Selasa (18/3/2025). IHSG merosot di tengah seluruh sektor saham tertekan.(Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok tinggalkan posisi 6.400 pada sesi pertama perdagangan saham Selasa (18/3/2025). IHSG merosot di tengah seluruh sektor saham tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah 6,12 persen ke posisi 6.076,08 pada sesi pertama.  IHSG berada di level tertinggi 6.465,22 dan level terendah 6.011,84. Sebanyak 616 saham melemah sehingga menekan IHSG. 67 saham menguat dan 116 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 893.608 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.458.

Seluruh sektor saham tertekan. Sektor saham teknologi melemah 12,46 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi susut 6,24 persen, sektor saham basic melemah 9,78 persen, sektor saham industri terpangkas 2,9 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal merosot 3,87 persen.

Selain itu, sektor saham consumer siklikal terpangkas 5,24 persen, sektor saham kesehatan susut 3,75 persen, sektor saham keuangan merosot 3,86 persen, sektor saham properti turun 5,3 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 5,01 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 3,38 persen

Associate Director of Research and Invesment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus menuturkan, IHSG melemah didorong sentimen baik dalam dan luar negeri. Dari sentimen dalam negeri, Nicodemus mengatakan ada kekhawatiran fiskal yang meningkat sehingga membuat pelaku pasar dan investor memutuskan beralih ke investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil. "Sehingga saham menjadi tidak menarik dan mungkin obligasi menjadi pilihan setelah saham,” ujar dia.

 

 

Promosi 1

Sentimen Lainnya

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, IHSG dipengaruhi investor wait and see ada rilis data suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) dan the Federal Reserve (the Fed). "Di sisi lain, koreksi IHSG ini dibebani oleh emiten perbankan bigcaps. Investor juga cermati dari sisi geopolitik Timur Tengah dan juga isu reshuffle kabinet sehingga menimbulkan aksi sell off," kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan dari sentimen luar negeri, Nico mengatakan, tensi geopolitik yang meningkat karena Presiden Rusia Vladimir Putin ingin perang lebih lama dan pembalasan tarif dagang lebih besar dari Uni Eropa juga berdampak ke pasar saham.

Hal senada dikatakan pengamat pasar modal Wahyu Tri Laksono. Ia menuturkan, tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan ketidakpastian ekonomi global.

Terutama pada perdagangan, Donald Trump berjanji untuk memaksimalkan kekuatan untuk mendorong perusahaan membangun pabrik di AS dan mengenakan tarif hingga 20 persen pada semua produk impor dengan tarif 60 persen bahkan lebih untuk sejumlah produk China.

"Trump fokus dengan kebijakan yang proteksionis terhadap ekonomi AS. Ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor asing. IHSG terlebih rupiah masih potensial terus tertekan,” kata dia.

 

Strategi Investasi

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Seiring koreksi IHSG yang terjadi, Nico mengingatkan investor dan pelaku pasar untuk kembali melihat tujuan investasi dan profil risiko. Ia mengatakan, jika tidak menyukai volatilitas dan mempunyai tujuan investasi jangka panjang, saat ini bisa jadi momen untuk membeli saham pada harga murah.

"Jika tujuan jangka pendek, dan bisa hadapi volatilitas serta risiko, ini saatnya juga beli dan untuk “bermain,” karena ada potensi rebound,” kata Nico.

Jika ingin beli saham pada harga murah dan untuk jangka panjang, Nico juga mengingatkan untuk cicil beli saham.

Sementara itu, Herditya menuturkan, pelaku pasar dan investor dapat selektif untuk memilih saham dan trading dalam jangka pendek dahulu.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya