Bakal Buyback Rp 1,6 Triliun, Harga Saham ULTJ Menghijau

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) akan buyback saham maksimal 10 persen dari jumlah disetor.

oleh Agustina Melani Diperbarui 24 Mar 2025, 16:01 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2025, 16:01 WIB
Bakal Buyback Rp 1,6 Triliun, Harga Saham ULTJ Menghijau
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) akan membeli kembali atau buyback saham mulai 24 Maret 2025 (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) akan membeli kembali atau buyback saham mulai 24 Maret 2025 senilai Rp 1,67 triliun. Buyback saham Perseroan dilakukan pada 24 Maret 2025-23 Juni 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (@4/3/2025), Ultrajaya Milk Industry Trading Company akan buyback 10 persen dari jumlah modal disetor dengan biaya Rp 1,67 triliun. Dana buyback berasl dari kas internal Perseroan.

Pelaksanaan buyback tersebut menjadi salah satu bentuk usaha Perseroan untuk mendukung stabilitas pasar modal, meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham Perseroan. Dengan demikian diharapkan beri fleksibilitas yang besar kepada Perseroan untuk mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien.

Perseroan berupaya untuk memiliki fleksibilitas yang memungkinkan Perseroan menjaga stabilitas harga saham Perseroan sehingga mencerminkan nilai atau kinerja Perseroan. Adapun Perseroan akan menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasury untuk jangka waktu tidak lebih dari tiga tahun. Hal itu sebagaimana diatur dalam POJK 29/2023.

“Perseroan berkeyakinan pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham Perseroan tidak akan memberikan dampak material terhadap kegiatan usaha Perseroan, termasuk dampak terhadap penurunan pendapatan,” demikian seperti dikutip.

Untuk melakukan buyback ini, transaksi beli dilakukan melalu satu anggota bursa efek dan harga penawaran untuk buyback harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

 

Promosi 1

Harga Saham ULTJ

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Selain itu, buyback yang dilakukan di luar bursa efek, harga buyback saham Perseroan paling tinggi sebesar harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di bursa efek selama 90 hari terakhir sebelum tanggal buyback oleh Perseroan.

"Buyback akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar,” demikian seperti dikutip.

Usai pengumuman buyback, harga saham ULTJ pada Senin sore 24 Maret 2025 berbalik arah menghijau. Saham ULTJ naik 3,3 persen ke posisi Rp 1.400 per saham. Harga saham ULTK dibuka stagnan di Rp 1.355 per saham. Saham ULTJ berada di level tertinggi Rp 1.405 dan level terendah Rp 1.305 per saham. Total frekuensi perdagangan 744 kali dengan volume perdagangan 34.721 saham. Nilai transaksi Rp 4,7 miliar.

Kinerja 2024

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) membukukan kinerja keuangan bervariasi sepanjang 2024. Perseroan membukukan pertumbuhan penjualan, tetapi laba melemah tipis pada 2024.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (2/3/2025), PT Ultrajaya Milk Industri & Trading Company Tbk meraih penjualan Rp 8,87 triliun pada 2024. Penjualan naik 6,88 persen dari 2023 sebesar Rp 8,3 triliun.

Beban pokok penjualan tercatat Rp 5,85 triliun pada 2024, naik 4,29 persen dari periode 2023 sebesar Rp 5,6 triliun. Meski demikian, laba bruto ULTJ naik 12,2 persen menjadi Rp 3,02 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,69 triliun.

Perseroan mencatat beban penjualan naik menjadi Rp 1,34 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 982,83 miliar. Beban administrasi dan umum bertambah menjadi Rp 275,43 miliar pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 252,66 miliar. Perseroan mencatat pendapatan lain-lain sebesar Rp 20,52 miliar pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,09 miliar.

Laba dari usaha turun 1,68 persen menjadi Rp 1,44 triliun hingga 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,43 triliun. Seiring hal itu, Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,13 triliun, turun 2,7 persen pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 1,16 triliun. Dengan demikian Perseroan membukukan laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 109 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 112.

Total ekuitas tercatat Rp 7,42 triliun pada 2024, naik 11,06 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,68 triliun. Liabilitas melonjak 25,5 persen menjadi Rp 1,03 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 836,98 miliar.  Aset Perseroan bertambah 12,4 persen menjadi Rp 8,46 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,5 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 2,43 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 2,17 triliun.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya